657 Seniman Turut Serta dalam Pertunjukan Edukatif “Pahlawan Nusantara” yang Bertujuan Mengapresiasi Kekayaan Seni Budaya Indonesia
Berhasil memukau ribuan penonton dalam empat kali pementasan sejak tahun 2022, “Pagelaran Sabang Merauke" The Indonesian Broadway 2024 persembahan iForte dan BCA yang kelima kalinya siap digelar pada 17 - 18 Agustus 2024 di JIEXPO Theater, Kemayoran Jakarta Pusat. Akan dihelat selama dua hari dengan empat waktu pertunjukan, pagelaran yang diadakan bertepatan dengan perayaan Kemerdekaan Indonesia di tahun ini kembali mengusung tema “Pahlawan Nusantara” untuk mengenal, menghargai dan melestarikan semangat para Pahlawan Indonesia dalam menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia sekaligus mengapresiasi kekayaan seni budaya Indonesia.
“Kami percaya bahwa melalui seni pertunjukan, dapat memberikan dampak yang luas bagi karyawan, mitra serta masyarakat. Dengan fokus ini, kami tidak hanya memperkuat posisi sebagai perusahaan yang peduli terhadap sosial, tetapi juga sebagai upaya kami untuk melestarikan seni budaya Indonesia, menyampaikan sejarah, dan mewariskan kekayaan budaya agar menginspirasi diri generasi muda Indonesia,” ujar Ferdinandus Aming Santoso, CEO & President Director iForte & Protelindo Group.
Mengangkat tema "Pahlawan Nusantara" kembali, konsep tahun ini diperkaya dengan alur cerita yang lebih mendalam. Rusmedie Agus, Sutradara Pagelaran Sabang Merauke mengungkapkan, “Kami menghadirkan beberapa inovasi baru yang melanjutkan cerita dari tahun sebelumnya. Di mana sebelumnya kita melihat Sang Kakek menceritakan keberagaman Indonesia kepada cucunya, sekarang Sang Cucu menginspirasi diri dan teman-temannya, untuk lebih mengenal keberagaman budaya Indonesia. Komposisi penyanyi juga lebih beragam dengan penambahan tiga penyanyi baru yang merepresentasikan generasi muda saat ini seperti Yura Yunita, Yan Yosua, dan Alicia Hartono disamping penyanyi lainnya yang telah bergabung di pagelaran sebelumnya, yaitu Isyana Sarasvati, Mirabeth Sonia, Nino Prabowo, Alsant Nababan, Taufan Purbo, Christine Tambunan, Yuyun Arfah, Gabriel Harvianto, Swain Mahisa. Dengan cerita yang berkembang dan kehadiran bakat-bakat baru, kami yakin penonton akan menemukan banyak hal menarik dan merasa perlu untuk menyaksikan kembali pagelaran ini.”
Dari sisi koreografi Sandhidea Cahyo selaku Lead Koreografer Pagelaran Sabang Merauke menceritakan bagaimana kreativitas tarian pada ‘Pagelaran Sabang Merauke’ The Indonesian Broadway 2024. “Bersama dengan 8 koreografer lainnya kami menyajikan rangkaian tarian tradisional dari berbagai daerah, yang dikombinasikan dengan elemen kontemporer sehingga masih relevan dengan selera penonton masa kini. Uniknya, tahun ini kami menyelipkan tarian kontemporer non-tradisional seperti Street Dance untuk menciptakan variasi dan dinamika dalam pertunjukan. Ini menunjukkan bahwa budaya tradisional bisa dikombinasikan dengan budaya modern tanpa kehilangan esensi sejarahnya, menjembatani warisan budaya dengan ekspresi seni modern. Kami menjaga tradisi sambil memberi ruang bagi inovasi, memberikan pengalaman berkesan dan menginspirasi generasi muda dalam mencintai serta melestarikan budaya Indonesia,” jelasnya.
Musik dan lagu memiliki peranan penting dalam pagelaran ini, Dian HP selaku Penata Musik, menjelaskan perbedaan signifikan dari musik tahun lalu dengan tahun ini. “Tahun ini, kami tetap mengedepankan tradisi yang kuat namun tetap relevan bagi generasi muda dengan mengintegrasikan elemen musik modern seperti EDM dan rap. Musik Pagelaran Sabang Merauke tahun ini menggabungkan rasa tradisional dan modern, menciptakan harmoni antara keduanya. Dengan demikian, penonton dapat merasakan kekayaan budaya tradisional Indonesia sekaligus menikmati sentuhan modern yang menyegarkan.”
Avip Priatna, Konduktor Jakarta Concert Orchestra, menyampaikan bahwa komposisi musik dari sisi orkestra akan memiliki peran yang penting seirama dengan alat musik tradisional, memberikan nuansa yang lebih kaya, megah dan kolosal. Sementara itu, Dunung Basuki, Penata Musik Tradisional Pagelaran Sabang Merauke, menyoroti tantangan dalam menggunakan musik tradisional karena keterbatasan tangga nadanya. Namun dengan demikian, para penyanyi dapat mengatasi kebatasan tersebut sehingga pertunjukkan kali ini dapat sesuai dengan harapan.
Isyana Sarasvati, Musisi dan Penyanyi tahun ini akan memerankan peran baru yaitu Martha Christina Tiahahu, seorang pahlawan dari Maluku. Peran ini memberikan tantangan dan pengalaman baru yang sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Yura Yunita sebagai Penyanyi yang akan tampil perdana dalam pagelaran ini mengungkapkan kegembiraannya turut serta dalam pertunjukan ini, “Pagelaran ini adalah acara yang sejak tahun lalu aku ingin untuk terlibat, aku sangat terinspirasi dan berharap suatu hari bisa menjadi bagian dari acara yang luar biasa ini. Jadi, ketika kesempatan itu akhirnya datang, aku sangat antusias. Dalam pagelaran ini, diantaranya aku akan berperan sebagai biduan Sunda yang menghibur para penonton, serta sebagai Putri Papua. Semua peran yang aku mainkan sangat berarti karena aku bisa membawa unsur tradisional dari berbagai budaya yang berbeda ke atas panggung. Aku berharap, melalui peran - peran ini, aku bisa menyampaikan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia kepada seluruh penonton, serta menginspirasi mereka untuk terus mencintai dan melestarikan warisan budaya kita."
“Pagelaran Sabang Merauke” The Indonesian Broadway juga identik dengan busana etnik wastra nusantara yang berasal dari berbagai sanggar seni juga rumah mode, dan melibatkan desainer - desainer ternama Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Fashion Designers Council (IFDC) salah satunya Ivan Gunawan yang telah terlibat sejak tahun 2022. "Saya merasa terhormat kembali dipercaya sebagai salah satu penata busana untuk Pagelaran ini. Kami bekerja dengan tim khusus untuk riset mendalam tentang keunikan dan originalitas busana daerah yang dikoordinir oleh Era Sukamto. Kami memastikan setiap detail seperti misalnya warna khas daerah terwakili dengan baik. Sebagai salah satu desainer Taufik Bachtiar membantu mengkoordinasi para desainer dan menetapkan arahan yang jelas. Sanggar Kancil, di bawah pimpinan Tri Anggoro, mendukung dengan pengadaan kostum penari, memilih kain dan aksesoris yang sesuai. Proses ini berlangsung berbulan-bulan, dengan fokus pada detail untuk menciptakan pertunjukan yang spektakuler dan menginspirasi.”
Pagelaran Sabang Merauke digarap secara detil, baik tarian, musik, maupun fashion yang dikerjakan terus menerus selama 1 tahun dan berusaha untuk terus menerus menjadi lebih baik lagi.