Bertujuan Meningkatkan Minat Baca, Brand Kecantikan Ini Luncurkan Kampanye Pink Library
Merayakan ulang tahun ke-4 di Indonesia, barenbliss (BNB) meluncurkan kampanye "Pink Library" sebuah inisiatif corporate social responsibility (CSR) yang terinspirasi dari gerakan Bookhive. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca di Indonesia.
Dwi Agusti Maulidiya (Tia), Public Relations Manager barenbliss Indonesia menyampaikan dalam program "Pink Library," brand kecantikan asal Korea ini telah mendonasikan 24 rak buku yang tersebar di 24 Universitas di Indonesia. Rak buku berwarna pink yang menarik ini telah diserahkan di beberapa universitas, termasuk Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Rak buku pink ini juga diserahkan ke 21 universitas lainnya yang berada di 10 kota (Medan, Padang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Banjarmasin, Bali). Rak buku ini menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk membaca dan berdonasi buku. BNB berharap inisiatif ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk menyumbangkan buku yang layak baca kepada mereka yang membutuhkan.
Inisiatif Pink Library ini disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk Bookhive, sebuah gerakan yang telah lama aktif dalam mempromosikan akses buku di ruang publik. Program CSR ini terinspirasi dari semangat yang sama untuk menyebarkan kebahagiaan melalui literasi. Yuli Andyono, selaku Managing Director Bookhive, memberikan apresiasi mendalam atas kolaborasi ini dan menyatakan pandangannya tentang kekuatan dari kegiatan berbagi buku.
Bagi barenbliss kecantikan sejati terpancar dari dalam, berawal dari rasa percaya diri dan hati yang bahagia. Filosofi "Joy in Every Heartbeat" tidak hanya terbatas pada produk kecantikan, tetapi juga pada kontribusi nyata yang membawa kebahagiaan dan pengetahuan bagi masyarakat. Selain itu juga percaya bahwa literasi adalah kunci untuk membuka jendela dunia, memberdayakan setiap individu dengan pengetahuan, dan menumbuhkan rasa percaya diri yang tidak lekang oleh waktu. Mengusung semangat "dari kita lewat buku untuk bersama,” inisiatif ini bertujuan menciptakan ruang di mana setiap orang bisa dengan mudah mengakses buku dan mendapatkan inspirasi baru. Program ini didasari oleh keyakinan bahwa kecantikan sejati terpancar dari dalam, termasuk dari pengetahuan yang diperoleh melalui buku. “Kami percaya, aksess terhadap buku bisa mengubah hidup. Sekecil apapun, dampaknya besar,” ujar Yuli Andyono.
Untuk memastikan koleksi buku tetap relevan dan bermanfaat bagi semua kalangan, terdapat panduan donasi yang jelas. Buku yang diterima mencakup beragam genre seperti buku fiksi (novel, cerpen, komik), buku non-fiksi umum (sejarah, seni, psikologi), hingga majalah. Sebaliknya, buku yang tidak diterima antara lain buku pelajaran, makalah akademik, kamus, dan buku yang mengandung unsur sensitif seperti agama atau SARA. Dengan prinsip "ambil seperlunya, sumbang semampunya," setiap partisipan diharapkan dapat membaca dengan nyaman dan mengembalikan buku ke rak dengan rapi.