Cuti Habis dan Tidak Ada Libur Nasional? Jangan Khawatir, Ide Short Escape Ini Bisa Jadi Jawaban Healing Singkat-mu!
Memasuki kuartal terakhir tahun 2025, banyak dari kita yang mulai menyadari satu hal: jatah cuti menipis, sementara dua bulan ke depan (Oktober hingga November) tidak ada lagi libur nasional.
Rutinitas padat, hiruk pikuk kota, dan ritme hidup cepat, sering kali membuat stres menumpuk tanpa disadari.
Sejalan dengan momentum Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap 10 Oktober, penting bagi kita untuk kembali memberi ruang bagi diri sendiri, baik dengan beristirahat sejenak ataupun recharge energi untuk menjaga keseimbangan mental.
Liburan singkat bisa menjadi bentuk self-care sederhana namun berdampak besar, karena healing tidak harus menunggu tanggal merah.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata pada Juni 2025, rata-rata lama menginap tamu domestik di hotel berbintang hanya sekitar 1,46 malam. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia kini semakin memilih liburan singkat berdurasi 1–2 malam sebagai short escape untuk melepas penat tanpa perlu mengambil cuti panjang.
“Di tengah padatnya aktivitas dan minimnya waktu libur, kami melihat tren liburan singkat semakin diminati. Liburan kini bukan hanya soal durasi, tapi soal kualitas waktu untuk menyegarkan tubuh dan pikiran," sebut Gaery Undarsa, Co-Founder & Chief Marketing Officer tiketcom.
Yuk, simak beberapa tren short escape yang bisa jadi inspirasi liburan di penghujung tahun ini!
Microcation dengan Glamping di Pegunungan
Tren microcation sedang naik daun di kalangan anak muda dengan gaya hidup dinamis. Liburan singkat kini dimanfaatkan untuk recharge energi di tengah kesibukan sehari-hari. Salah satu cara paling praktis untuk healing di alam tanpa repot adalah glamping atau glamorous camping.
Blue Escape dengan Olahraga Air yang Menyegarkan
Selain microcation, blue escape juga bisa jadi pilihan short escape bagi pecinta tantangan sekaligus ketenangan. Riset global, termasuk dari UK Environmental Agency (2020), menunjukkan bahwa waktu di sekitar air seperti laut atau sungai, dapat meningkatkan kebahagiaan dan menurunkan stres. Tak heran, aktivitas seperti snorkeling, rafting, atau sekadar berjalan di tepi pantai, sering jadi cara ampuh untuk menyegarkan pikiran.
Wellness Retreat: Menemukan Ketenangan Lewat Yoga dan Mindful Escape
Dalam dua bulan penuh rutinitas tanpa libur panjang, tubuh dan pikiran juga butuh waktu untuk beristirahat. Tak heran, tren wellness retreat kini makin diminati sebagai bentuk self-care modern, terutama oleh pekerja urban yang ingin menjaga keseimbangan hidup dan kesehatan mental.
“Kami percaya, menjaga keseimbangan hidup tidak harus menunggu cuti panjang. Bahkan liburan dua hari pun bisa memberi dampak besar bagi kesehatan mental dan fisik jika dilakukan dengan cara yang tepat. Jadi, tunggu apa lagi?" tutup Gaery.