Daycare Ini Hadirkan Konsep Nyaman Edukasi Anak

Seusai jatah cuti melahirkan habis, Mom Amy harus kembali ngantor. Awalnya, Mom Amy menggunakan jasa Babysitter untuk menjaga Nayyara, sang buah hati. Namun, Mom Amy mendapatkan Babysitter yang kurang amanah. Ingin menitipkan putri kecilnya ke orang tua, tidak mungkin karena orangtua Mom Amy berada di Padang. Sementara Mom Amy, merantau di Jakarta. Alhasil, Mom Amy menitipkan Nayyara ke Daycare. Mulai dari usia Nayyara dua bulan hingga sekarang Nayyara lima tahun, Mom Amy mempercayakan pengasuhan sang buah hati ke daycare. 

Ya! Daycare atau tempat penitipan anak memang sangat membantu para orang tua yang masih harus bekerja. Daycare membantu orang tua sekaligus menggantikan peran orang tua untuk anak selama seharian penuh. Seiring zaman yang kian berkembang, daycare juga tidak hanya sekadar tempat penitipan anak saja. Lovely Sunshine Daycare  (LSD) merupakan salah satu tempat penitipan anak yang telah berdiri sejak tahun 2011.

Pada awal sejak berdirinya, Daycare ini hanya menyediakan fasilitas penitipan anak. Namun berjalannya waktu serta banyaknya permintaan, mulai mengembangkan diri menjadi childcare, preschool dan baby gym.

Amanda Wangsa, Owner sekaligus CEO Lovely Sunshine Daycare mengatakan, "Banyaknya permintaan dari para orang tua, mengharusnya untuk melakukan pengembangan bisnis jasa penitipan anak,” ujarnya pada grand opening cabang kedua di kawasan Benhill, Jakarta Pusat, Jumat (05/07/2024). 

Daycare ini tidak hanya menawarkan lingkungan yang aman bagi balita, namun juga memberikan dukungan bagi perkembangan anak. Salah satunya, belajar aktif yang membangun kepercayaan dan kemandirian si anak.

Lebih lanjut Amanda menjelaskan daycare ini, menerima anak usia 2 bulan hingga usia 6 tahun. Dimana, untuk anak usia 2-12 bulan, titik beratnya lebih ke aktivitas yang mampu mengasah kemampuan sensorik si kecil (seperti meraba tekstur di mainan atau buku 3D), memperkenalkan si kecil pada kata-kata sederhana (seperti story time atau sekadar diajak berinteraksi), dan memacu tumbuh kembang fisik (seperti berjemur di pagi hari dan pijat bayi).

Sementara itu, aktivitas untuk anak usia 1-2 tahun akan lebih banyak difokuskan pada aktivitas yang bisa memberi si kecil pengalaman sensorik secara langsung, sekaligus yang dapat membangun kepercayaan dirinya. Beberapa di antaranya adalah bermain musik, mengenal alam, permainan imajinatif, serta permainan dalam grup.

Di usia 2-3 tahun, kemampuan motorik halus dan si kecil akan lebih diasah lagi melalui aktivitas-aktivitas seperti menyusun puzzle, menyusuri terowongan mini, atau bermain masak-masakan. Selain itu, si kecil juga mulai diperkenalkan dengan pembelajaran audio-visual melalui instrumen musik, buku bergambar, dan lainnya. Kreativitas dan kemampuan eksplorasi si kecil juga akan makin diasah di fase ini, salah satunya melalui prakarya. 

Memasuki usia 4-6 tahun ke atas, membentuk kemandirian dan kemampuan bersosialisasi adalah fokus dari aktivitas keseharian si kecil. Si kecil akan semakin banyak dilibatkan dalam aktivitas-aktivitas di ruang kelas, seperti memindahkan suatu barang tertentu, menuang susu ke gelasnya sendiri, atau bahkan memilih sendiri aktivitas yang mau ia lakukan. 

“Kami menggunakan metode pembelajaran aktif, dimana guru berperan sebagai fasilitator dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anak untuk bereksplorasi,” terang Amanda.

Berbicara fasilitas, tidak diragukan lagi, menurut Amanda fasilitas yang diberikan pun sangat lengkap. Ada ruang indoor dan outdoor untuk anak - anak bermain dan bereksplorasi. Ada juga ruang library, selain itu juga terdapat kolam renang. Dan yang tak kalah penting, daycare ini berrada di lokasi yang sangat strategis, sehingga mudah di jangkau, dan dekat pusat perkantoran.