Diangkat ke Panggung Musikal, Perahu Kertas Siap Hidupkan Lagi Mimpi-mimpi
Tentunya Moms sudah mengenal novel Perahu Kertas karya Dee Lestari yang fenomenal itu, bukan? Berawal dari novel, lalu berkembang menjadi musik, film dan kini diangkat ke panggung musikal.
Kisah tentang cinta, mimpi, dan keberanian yang tertuang dalam novel Perahu Kertas menancap di hati banyak orang dan sangat layak diwujudkan ke atas panggung musikal. Bagi Dee Lestari, ini juga menjadi tonggak bersejarah. Untuk pertama kalinya, salah satu karyanya diadaptasi ke bentuk musikal.
Kisah yang ia tulis di bangku kuliah pada tahun 1996 lampau ini memberikan banyak awal baru bagi penulis dan penyanyi ini. “Perahu Kertas saya tulis sejak di bangku kuliah, tapi baru diterbitkan 12 tahun kemudian, di tahun 2008. Setelah menjadi film, kini saya mewujudkan mimpi untuk melihatnya hadir di panggung musikal,” ujar Dee Lestari antusias dalam gelaran konferensi pers yang berlangsung di auditorium Galeri Indonesia Kaya, Jakarta (18/11).
Ia mengungkap bahwa novel tersebut merupakan karyanya yang paling banyak dibaca. Bayangkan, telah melewati lebih dari 50 kali cetak ulang, lho Moms. Wow! “Saya berharap versi musikal ini dapat menyentuh lebih banyak hati dan mengajak penonton untuk berani hidupkan lagi mimpi-mimpi mereka,” imbuh Dee.
“Berkolaborasi dengan Trinity Entertainment Network dan TRUST (Trinity Youth Symphony Orchestra), kami ingin menghadirkan panggung yang tidak hanya indah dilihat, tetapi juga menggugah hati penonton. Kami berharap musikal ini memberikan pengalaman yang istimewa, bukan hanya karena ceritanya yang legendaris, tapi karena semangat kolaboratif yang melibatkan begitu banyak insan kreatif yang bersama-sama menghidupkan lagi mimpi-mimpinya. Pertunjukan ini juga memberi ruang bagi talenta muda dari peserta Ruang Kreatif Intensif Musikal Budaya untuk menampilkan bakat terbaik mereka,” ujar Billy Gamaliel, Program Manager Indonesia Kaya sekaligus Produser pertunjukan ini.
Musikal ini akan menampilkan perjalanan tentang pencarian jati diri, penerimaan, kehilangan, dan keberanian untuk menghidupkan lagi mimpi-mimpi. Bercerita tentang Kugy dan Keenan, dua jiwa muda yang sama-sama lahir dengan darah seni. Kugy, yang sadar bahwa realita tak seindah itu, memilih untuk menciptakan dongeng sebagai zona nyamannya. Sementara Keenan, pelukis muda yang jenius, hidup di bawah bayang ekspektasi ayahnya, mencari jalan untuk bebas mengekspresikan diri meskipun dunia menuntutnya menjadi orang lain. Keduanya bertemu dalam perjalanan hidup yang penuh pilihan, mimpi, dan perasaan yang tidak selalu mudah diungkapkan. Tapi jauh di dalam hati, mereka percaya bahwa suatu hari nanti cerita dan karya mereka akan saling menemukan, seperti hati dan mimpi yang ditakdirkan untuk bertemu.
Widya Arifianti, Penulis Naskah Musikal Perahu Kertas menegaskan bahwa cerita pertunjukan diadaptasi sepenuhnya dari novelnya. “Penonton akan diajak melihat bagaimana cinta, keluarga, sahabat, dan mimpi terjalin erat dalam perjalanan hidup yang kadang berputar tapi selalu menemukan arah kembali,” ungkapnya.
Pertunjukan musikal ini disutradari oleh Venytha Yoshiantini yang juga berperan sebagai Koreografer. Dari sisi musikal, Ifa Fachir dan Simhala Avadana berkolaborasi sebagai komposer. Lagu utama Perahu Kertas yang dipopulerkan oleh Maudy Ayunda akan menjadi pengikat emosional sepanjang pertunjukan, sementara lagu-lagu lainnya, seperti Milyaran Manusia, Dua Manusia, Tahu Diri, dan Langit Amat Indah akan memperkuat nuansa perjalanan batin setiap tokohnya.
Pertunjukan Musikal Perahu Kertas akan tayang pada 30 Januari hingga 15 Februari 2026 di Ciputra Artpreneur, Jakarta, dengan total 21 pertunjukan. Tiket untuk umum dibuka mulai 19 November 2025 jam 12 siang dengan harga pre-sale mulai dari Rp 209.000.