Eksplorasi Sejarah Kebaya dalam Berbagai Era Bersama Desainer Didiet Maulana di Kebaya Fest 2024

Efa Trapulina - Senin, 29 Juli 2024
(ki-ka) Nina Taman, Rieka Roslan, Didiet Maulana, Andien dan Iga Mawarni dalam acara Kebaya Wicara - Kebaya Fest 2024 di Pos Bloc Jakarta (Foto: dok. Bakti Budaya Djarum Foundation)
(ki-ka) Nina Taman, Rieka Roslan, Didiet Maulana, Andien dan Iga Mawarni dalam acara Kebaya Wicara - Kebaya Fest 2024 di Pos Bloc Jakarta (Foto: dok. Bakti Budaya Djarum Foundation)
A A A

Bicara soal kebaya, nama Didiet Maulana terasa sangat familiar ya, Moms. Perancang busana sekaligus pengusaha itu sudah akrab dengan kebaya sejak masa kanak-kanak. Sang Nenek atau Eyang Uti, demikian ia menyebutnya, selalu berkebaya kemana saja. Tak cuma itu, salah satu orang terdekat dalam hidupnya tersebut bahkan menunjukkan bagaimana cara mengenakan kebaya yang benar dan memadupadankannya dengan kain dan aksesori agar serasi.

Kecintaan Didiet Maulana pada kebaya juga mendorongnya berkeliling Nusantara dan melakukan 6 tahun riset mendalam serta tambahan 1,5 tahun untuk penulisan. Hasil perjalanan panjang dan berharga dalam memahami dan mengapresiasi kebaya sebagai warisan budaya Indonesia dituangkannya dalam buku Kisah Kebaya yang diluncurkan pada tahun 2021.

Tak heran jika kemudian ia digandeng oleh Bakti Budaya Djarum Foundation untuk memperkenalkan kebaya lebih dalam lagi kepada masyarakat lewat acara bertajuk Kebaya Wicara oleh Didiet Maulana, Minggu (28/7/24) di Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Ya, kebaya bukan hanya sekadar busana tradisional, melainkan sebuah identitas, warisan budaya, dan simbol pemberdayaan perempuan. Kebaya memiliki ciri khas, motif, bahan, dan potongan yang unik di berbagai daerah di Indonesia.

“Aku melihat perempuan berkebaya itu gak hanya cantik, tapi juga powerful (kuat),” ungkap Didiet Maulana.  

Kebaya Wicara Kebaya Fest 2024 Didiet Maulana
Kebaya Wicara oleh Didiet Maulana

Di acara Kebaya Fest 2024 – Kebaya Wicara ini, para peserta yang hadir diajak mengenal lebih dalam tentang sejarah kebaya melalui berbagai era, serta berbagi kisah inspiratif dan pengalaman kreatif Didiet Maulana dalam mengeksplorasi kebaya.

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengatakan bahwa Didiet Maulana merupakan seorang perancang busana yang sangat paham dengan pakem kebaya dalam karya-karyanya.

“Ia memaparkan evolusi kebaya dari masa ke masa dan bagaimana kebaya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia. Kita tidak hanya merayakan keindahan kebaya sebagai simbol kehidupan dan perjalanan budaya yang penuh warna dan makna, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk mengenakan kebaya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mendorong keberlanjutan ekonomi bagi para pengrajin dan pelaku usaha di seluruh Indonesia. Melalui kebaya, mari kita mengangkat potensi lokal dan bersama-sama melestarikan kebaya sebagai warisan budaya bangsa dan kebanggaan identitas nasional,” ujar Renita.

Renita dan Didiet Maulana (tengah)
(tengah) Renitasari Adrian dan Didiet Maulana 

Di mata Didiet, kebaya harus bisa dieksplorasi dan dibiarkan tumbuh sesuai perkembangan zaman. “Agar kebaya bisa tetap hidup dan eksis, kita harus memberikan keleluasaan dan ruang agar kebaya bisa di-styling, kita biarkan kebaya mengikuti perkembangan zaman tanpa harus meninggalkan akarnya,” tutur Didiet.

Didiet Maulana memaparkan, serupa dengan busana-busana daerah yang lain, kebaya memiliki pakem yang hadir sejak awal lahirnya.

Kebaya yang masih mengindahkan pakem-pakem disebut kebaya klasik. Ada beberapa hal yang menjadi pakem sebuah kebaya klasik, antara lain memiliki bukaan di bagian depan, menggunakan kancing atau peniti/bros yang sekaligus berfungsi sebagai aksesori, memiliki variasi panjang, mulai dari sejajar dengan panjang lengan, hingga ke lutut.

Selain itu, kebaya sesuai pakem juga memiliki variasi di bagian bawah, yaitu potongan lurus atau lancip.

Secara keseluruhan, tampilan kebaya juga memiliki pakem, seperti bawahan kebaya pakem adalah batik yang panjangnya tidak lebih dari mata kaki.

Instalasi Perjalanan Kebaya oleh Didiet Maulana
Instalasi Perjalanan Kebaya oleh Didiet Maulana

“Selain kebaya klasik, ada juga istilah kebaya modifikasi yang mengikuti tren dan bergaya muda. Kebaya yang telah melalui proses evolusi ini cenderung lebih variatif, bebas, dan santai. Melalui kebaya modifikasi, pengguna kebaya memiliki ruang untuk mengekspresikan diri lebih luas lagi. Namun, kita perlu memahami akar sejarah dan budaya kebaya agar dapat mengapresiasi nilai-nilai tradisional yang terkandung di dalamnya dan memastikan bahwa setiap inovasi dan perubahan tidak menghilangkan esensi kebaya. Saya berharap momen menjadi awal yang tepat untuk mengangkat kebaya ke panggung dunia, serta memberikan manfaat nyata bagi komunitas perajin di Indonesia,” ujar Didiet Maulana.

Masyarakat juga dapat melihat berbagai bentuk kebaya karya Didiet Maulana seperti kebaya Panjang, kebaya Pendek, kebaya Kartini dan kebaya Kutu Baru dengan sentuhan modern yang tetap menghormati akar tradisionalnya melalui instalasi Kebaya Kala Kini oleh Svarna by IKAT Indonesia.

Instalasi ini mencakup padu padan kebaya dengan perhiasan, selendang dan batik khas Nusantara, salah satunya batik Kudus yang merupakan binaan dari Bakti Budaya Djarum Foundation.

Peluncuran lagu oleh 5 Wanita
Peluncuran lagu Kebaya Indonesia oleh 5 Wanita

Lebih dari sekadar keindahan desain, instalasi ini juga mengajak para pengunjung untuk menyelami makna kebaya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas perempuan dan bangsa.

Dalam kesempatan ini, turut diluncurkan lagu Kebaya Indonesia oleh 5 Wanita, yaitu Andien, Rieka Roslan, Yuni Shara, Iga Mawarni dan Nina Tamam. Lagu yang diciptakan oleh Rieka Roslan ini dihadirkan dalam rangka Hari Kebaya Nasional 2024.

“Lagu ini bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga sebuah pernyataan tentang kebanggaan akan kebaya sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Dan saya bersyukur ada teman-teman penyanyi lainnya yang bersatu dalam proyek musik ini dan mau mengangkat suara mereka untuk melestarikan warisan budaya Nusantara,” ujar Rieka Roslan.

Acara Kebaya Wicara merupakan bagian dari Kebaya Fest yang digelar 26-28 Juli 2024 di Pos Bloc Jakarta untuk memperingati Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada 24 Juli.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Dengan In-Ear Monitoring Digital Nirkabel Ini, Setiap Nada Menjadi Sempurna
img
Warisan Budaya Masyarakat Kendal Melalui Batik “Kendil Emas” Persembahan Dico M Ganinduto dan Chacha Frederica
img
Lip Balm dengan SPF 20 PA+++ Hadir Sebagai Sahabat Baru untuk Bibir Sehat dan Terproteksi
img
Seru Banget! Lari-Larian Bareng 3.500 Orang, Bersama Selebriti, Nikmati Hiburan Tak Terbatas