Etika Basic Si Kecil: Yuk, Praktik Langsung di Mall, Restoran, dan Transportasi Umum!

Moms pernah mengalami rasa tidak enak pada pengunjung lain saat di tempat umum karena ulah Si Kecil? Nah, ada baiknya kita mulai mengajarkan bagaimana, sih, etika di tempat umum seperti Restoran, Mall ataupun Transportasi Umum. Tak hanya mengajarkannya, sebagai orangtua, kita juga harus memberi contoh. Yuk, praktikkan bersama etika di tempat umum bareng Si Kecil!

Etika Saat di Restoran:

1. Di tempat yang ramai seperti restoran, Si Kecil biasanya akan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi jika dibandingkan dengan di rumah. Oleh karena itu, berikan Si Kecil 'area' untuk bermain. Caranya, Moms bisa membawa mainan yang disukai Si Kecil, atau bisa juga membawa pensil warna beserta buku mewarnai untuk membuat Si Kecil ‘sibuk’. Dan jika kondisinya memungkinkan, Moms dapat memilih tempat duduk yang agak sepi sehingga tidak mengganggu pengunjung lain.

2. Seperti kita ketahui, daya konsentrasi anak sangatlah pendek sehingga ia cenderung cepat bosan dan biasanya tidak mudah bagi Si Kecil untuk bisa berdiam diri dalam jangka waktu yang lama. Untuk itu, jangan makan dan duduk terlalu lama di restoran. Jika berniat mengajak Si Kecil ke restoran untuk sekalian bertemu dan mengobrol dengan sahabat-sahabat Moms, maka dari awal, pilihlah restoran yang memiliki playground/tempat bermain untuk anak-anak.

3. Di restoran yang ramai, biasanya akan banyak sekali orang berlalu lalang, termasuk para pramusaji yang sibuk bulak balik mengantarkan minuman dan makanan ataupun membereskan gelas-gelas serta piring-piring. Apalagi jika pramusaji tersebut sedang membawa makanan panas. Mengingat hal itu, tentunya Moms harus melarang Si Kecil agar tidak berlari-larian di dalam restoran. Dan berikan penjelasan juga mengapa Si Kecil tidak boleh melakukan hal tersebut.

Etika Saat di Dalam Transportasi Umum:

1. Contohkan budaya antre, ya, Moms, saat di loket ataupun ketika ingin menaiki transportasi umum. 

2. Agar saat berada di dalam transportasi umum Si Kecil tidak ‘berulah’ akibat merasa bosan. Moms bisa membawakan mainan kesukaan Si Kecil ataupun buku cerita bergambar. Bacakan buku cerita tersebut dengan suara pelan atau biarkan Si Kecil bermain dengan mainan kesukaannya.

3. Nah, jika Moms terpaksa harus mengangkat telepon saat berada di dalam transportasi umum, berbicaralah dengan suara yang pelan. Yuk, jadi contoh untuk Si Kecil!

Etika Saat di Mall atau Supermarket:

1. Sebelum berangkat, buat perjanjian terlebih dahulu dengan anak, agar nanti di supermarket tidak merengek atau meminta dibelikan barang maupun makanan yang tidak direncanakan bersama untuk dibeli. Jika anak tantrum di supermarket, jangan kabulkan permintaannya, dan bersikaplah tegas. Sekali saja Moms mengabulkan tantrumnya, ini hanya akan menjadi kebiasaan buruk yang akan diulangi kembali oleh anak.

2. Tak hanya di restoran ataupun transportasi umum, saat berbelanja dalam waktu yang terlalu lama, juga akan membuat Si Kecil merasa bosan. Disinilah pentingnya Moms untuk terlebih dahulu membuat daftar belanjaan, sehingga bisa sat set sat set mengambil barang-barang belanjaan sesuai daftar. Tidak hanya itu, kebiasaan Moms membeli barang-barang yang tidak ada dalam daftar dan tidak dibutuhkan, akan membuat anak juga mengikuti kebiasaan konsumtif berlebihan tersebut.

3. Cara lain untuk mengurangi kebosanan anak, Moms bisa memberikannya misi berbelanja. Misal, meminta anak untuk mengambil dua buah tomat, apel, kentang atau lainnya yang diperlukan. Selain sebagai sarana untuk belajar dan mengurangi rasa bosan, dengan misi tersebut Moms pun memberikan anak sedikit kebebasan untuk bergerak.

4. Jika ada perilaku anak yang membuat Moms harus meminta maaf kepada orang lain, jangan 'mewakili' anak meminta maaf. Buatlah anak untuk ikut meminta maaf bersama Moms. Jelaskan dimana letak kesalahannya dan mengapa ia harus meminta maaf.

Nah, itu beberapa etika atau aturan yang harus diterapkan saat berada di tempat umum. Tentunya dibutuhkan banyak latihan dan kesabaran, ya, Moms. Intinya, Moms harus bisa menjadi teladan, tetap tenang dan konsisten serta bijak dalam menyelesaikan masalah, agar tidak sampai mengganggu kenyamanan orang lain. Dengan demikian, anak pun jadi terbiasa dengan sendirinya mempelajari perilaku-perilaku positif tersebut.