Hidup Sehat Nggak Harus Hambar, Begini Cara Konsumsi Minuman Manis Tanpa Rasa Bersalah!
Siapa bilang hidup sehat itu harus hambar? Meskipun Moms adalah pecinta rasa manis, tetap bisa kok menikmati momen itu tanpa rasa bersalah. Di balik setiap langkah dan aktivitas kita, ada “bahan bakar” yang ikut bekerja, yaitu gula, salah satu sumber energi yang dibutuhkan tubuh. Sedikit sentuhan manis dari makanan atau minuman di tengah kesibukan dan tekanan hidup kerap menjadi mood booster yang membuat tubuh sejenak merasa lebih senang, relaks, dan nyaman.
Itu wajar, kok. Di tengah kesibukan dan tekanan, memang keinginan untuk menikmati yang manis-manis kerap muncul, tapi tentu saja perhatikan porsinya.
Alvina Olivia, MNU-certified nutritionist menjelaskan, “Saat kita mengonsumsi makanan atau minuman manis berlebihan, kadar glukosa dalam darah naik dan memberi sinyal ke otak untuk melepas dopamin, hormon reward yang membuat kita merasa puas dan tenang. Rasa manis juga dapat memicu endorfin yang membantu kita merasa lebih rileks. Kombinasi dopamin dan endorfin ini yang membuat banyak dari kita mencari yang manis-manis saat sedang stres, bosan, atau lelah — dan itu wajar, selama porsinya terjaga,” imbuh Alvina dalam acara peluncuran Cimory Milk No Added Sugar di Silk Bistro, Menteng (26/11).
Tren konsumen kini juga mulai berubah, lho, Moms! Survei Populix terhadap 1.252 responden (Juli 2024) menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia masih memilih makanan dan minuman bergula. Namun, mulai muncul kebiasaan baru seperti membaca label, mencari produk “less sugar” atau “tanpa gula tambahan”, serta mempertimbangkan kalori sebelum membeli. Artinya, konsumen tidak ingin meninggalkan rasa manis, tetapi perlahan beralih ke pilihan yang lebih seimbang dan terkontrol.
Konsumsi Gula Lebih Bijak
Ya, dalam gaya hidup modern, konsumsi gula tambahan menjadi salah satu aspek yang banyak disorot oleh para ahli nutrisi. Alvina mengatakan, mengurangi gula tambahan dapat membantu menjaga energi tubuh tetap stabil dan menurunkan risiko lonjakan gula darah secara berulang. Ia menegaskan bahwa gula bukanlah musuh, karena tetap dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, terutama saat kita aktif beraktivitas. Namun, di tengah rutinitas harian yang cenderung banyak duduk atau bekerja di dalam ruangan, memilih minuman tanpa gula tambahan dapat menjadi langkah sederhana agar tubuh bekerja lebih efisien, energi tetap stabil, kalori tambahan berkurang, dan kenikmatan rasa manis tetap bisa dinikmati secara lebih sadar.
Alvina juga menekankan pentingnya pola makan yang realistis dan berkelanjutan. Ia menyampaikan bahwa diet tidak perlu terasa hambar atau membatasi diri secara berlebihan. Tak ada makanan yang sepenuhnya harus dihindari, yang terpenting adalah memahami kebutuhan tubuh. “Saya selalu bilang, diet hambar dan sedih itu sudah lewat zamannya. Tidak ada makanan yang benar-benar off-limits; yang penting kita paham kebutuhan tubuh dan bisa mengatur porsi dengan bijak,” katanya.
Untuk itu, pilihan produk yang praktis, enak, dan ramah kalori bisa menjadi solusi untuk menjaga konsistensi pola makan sehat, tetap menikmati rasa manis, namun dengan kontrol yang lebih baik.
Menanggapi tren konsumen yang semakin mencari produk “less sugar” atau “tanpa gula tambahan”, Andriani Wira Atmadja, Head of Category - Milk Cimory mengatakan pihaknya menghadirkan solusi bagi masyarakat yang ingin tetap menikmati rasa tanpa menambah beban gula. “Inovasi sudah menjadi DNA kami. Misi kami sederhana, yaitu menghadirkan susu premium yang lezat dan bernutrisi bagi keluarga Indonesia. Dari komitmen inilah lahir Milk No Added Sugar, varian susu UHT tanpa tambahan gula sehingga dapat menjadi pilihan sweat treat untuk mereka yang menyukai rasa manis namun ingin lebih mengontrol asupan gula hariannya. Selain itu bebas laktosa sehingga nyaman dikonsumsi oleh mereka yang kerap mengalami sensasi tidak nyaman di perut setelah minum susu. Hadir dalam 4 varian yaitu Matcha, Marie Biscuit, Chocolate, serta Chocolate Almond,” terang Andriani.
Hal ini disambut baik oleh Alvina. Ia menyampaikan bahwa No Added Sugar artinya tidak ada gula tambahan yang ditambahkan dalam proses produksinya, seperti gula pasir, sirup, atau pemanis lainnya, namun tetap mengandung gula alami contohnya stevia, menjadikan pilihan yang lebih bijak. “Stevia merupakan pemanis alami yang aman karena diekstrak
dari daun tanaman Stevia rebaudiana. Ini memberikan rasa manis tanpa perlu gula tambahan. Sangat sedikit kalorinya, hampir tidak memiliki kalori dan tidak memengaruhi kadar gula darah, berbeda dengan gula pasir. Bukan berarti gula itu buruk tapi diwaspadai saja agar tidak terlalu sering dikonsumsi,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Jessica Mila, aktris dan ibu dari satu anak menyambut baik hadirnya inovasi ini. “Buat aku yang sering craving minuman manis, Milk No Added Sugar benar-benar jadi pilihan yang pas. Rasanya tetap enak, tapi lebih ringan dan nggak bikin merasa bersalah karena skip gula tambahan. Dan karena bebas laktosa, susu ini juga aman buat aku yang sering kurang nyaman di pencernaan setelah minum susu biasa,” tuturnya berbagi pengalaman.
Bagi yang ingin menjaga asupan gula, susu tanpa tambahan gula dapat menjadi alternatif yang baik. Sebaiknya susu dikonsumsi dalam keadaan dingin agar kelembutan dan kesegarannya lebih terasa.