Ketika Cuaca Panas Jadi Ujian, Begini Cara Ibu Jaga Kenyamanan si Kecil di 1000 Hari Pertama Kehidupan
Tinggal di negara beriklim tropis dan cuaca yang semakin panas akhir-akhir ini bukan cuma membuat orang dewasa cepat gerah dan lelah, tapi juga menimbulkan tantangan baru bagi para orang tua dalam menjaga kenyamanan anak-anaknya, terutama bagi mereka yang memiliki bayi.
Ya, setiap ibu pasti tahu betapa sensitifnya kulit bayi dan anak-anak. Sedikit perubahan suhu, lembap karena keringat, atau udara yang terlalu panas bisa langsung membuat si kecil rewel. Ini merupakan salah satu tantangan dalam masa 1000 hari pertama kehidupan anak, yakni masa yang menentukan tumbuh kembang si kecil seumur hidupnya.
“Sebagai dokter, saya memahami betapa krusialnya periode 1000 hari pertama bagi masa depan anak. Dari dalam kandungan sampai usia dua tahun, setiap hal yang anak alami akan memengaruhi perkembangan otak, fisik dan imunitasnya. Karena itu, penting bagi orang tua untuk menciptakan ruang yang aman, lembut, dan rendah stres bagi anak,” jelas dr. Nadia Alaydrus sebagai Medical Expert dalam talk show perayaan ulang tahun ke-6 Momami bertema “Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan” di Mothercare Plaza Indonesia, Jakarta (31/10) lalu.
“Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman adalah kunci. Termasuk menjaga suhu tubuh dan kulit anak tetap sejuk,” tutur dokter cantik ini.
dr. Nadia menjelaskan bahwa bayi tidak hanya butuh lingkungan yang higienis, tapi juga lingkungan yang stabil dan lembut. “Bayi itu sangat sensitif. Bukan cuma terhadap bakteri, tapi juga terhadap udara, debu, bahkan suara. Kalau ruangannya panas atau lembap, mereka bisa cepat tidak nyaman,” ujarnya.
Perubahan cuaca ekstrem seperti sekarang —udara lembap di pagi hari lalu terik di siang hari— sering kali membuat kulit bayi mudah berkeringat, gatal, bahkan muncul kemerahan atau ruam halus. Inilah yang disebut dr. Nadia sebagai stresor fisik, pemicu stres pada tubuh bayi yang tampak sepele tapi bisa berdampak besar. “Kulit bayi itu belum sekuat kulit orang dewasa, jadi perlu perlindungan ekstra. Menjaganya tetap kering, lembap, dan bersih adalah bentuk pencegahan paling sederhana,” ujarnya.
Karena itu pula, dr. Nadia mengingatkan agar orang tua tidak menunggu muncul ruam baru bereaksi. “Lebih baik mencegah sejak awal. Misalnya, ganti popok setiap empat jam walau masih kering, dan pastikan kulit bayi tetap bersih tanpa harus terlalu sering dimandikan. Kenyamanan bayi itu sederhana: cukup tidak panas, tidak lembap, dan merasa dekat dengan ibunya. Itu sudah membuatnya tumbuh lebih baik,” tambahnya.
Saat Sentuhan Jadi Terapi
Selain menjaga suhu dan kebersihan kulit, sentuhan juga menjadi bentuk komunikasi pertama antara ibu dan anak di 1000 hari pertama kehidupan. “Ketika kita memijat, memandikan, atau sekadar menyeka keringatnya, sebenarnya kita sedang membangun rasa aman dalam diri bayi,” kata dr. Nadia. Momen sederhana itu, menurutnya, membantu anak merasa dicintai dan membantu perkembangan emosionalnya.
Namun tentu saja, rutinitas ini bisa jadi tantangan tersendiri saat cuaca panas. Kulit bayi dan anak yang lembut mudah iritasi jika terus-terusan basah oleh keringat. Karena itu, ibu perlu solusi yang lembut, aman, dan praktis untuk menenangkan kulitnya tanpa harus selalu dimandikan.
Hal ini pula yang menjadi perhatian Dwi Wahyu Ariani, Senior Brand Commercial Manager Momami, yang dalam kesempatan yang sama memperkenalkan inovasi Cooling Wipes, tisu yang dirancang untuk memberikan sensasi sejuk instan dan menenangkan kulit saat cuaca panas sekaligus membantu menurunkan suhu tubuh anak saat demam.
“Kami paham kekhawatiran ibu ketika anak mulai tampak gerah atau demam ringan. Inovasi ini dihadirkan agar anak tetap nyaman dan membantu ibu tetap menikmati momen bersama anak, tanpa panik karena hal-hal kecil,” kata Dwi.
dr. Nadia juga mengingatkan para ibu agar memilih produk yang tepercaya dan aman untuk kulit sensitif bayi. Menghilangkan keraguan akan keamanan produk adalah langkah awal untuk membuat anak dan ibu sama-sama tenang. “Seribu hari pertama hanya terjadi sekali. Kita nggak harus jadi orang tua yang sempurna. Yang penting, kita hadir menjaga, menyentuh, dan memahami apa yang membuat anak nyaman. Ketika bayi merasa nyaman, ia tumbuh lebih baik, dan kita sebagai ibu pun bisa menikmati setiap momen kecil yang berharga bersama mereka,” tutup dr. Nadia.