Liburan Makin Seru! Tren Perjalanan 2024 dengan Pilihan Transportasi Semakin Variatif dan Pertumbuhan Pariwisata Berkelanjutan

Novita Sari - Rabu, 11 September 2024
Ki-ka: George Hendrata, Chief Executive Officer tiketcom dan Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Foto: Novi
Ki-ka: George Hendrata, Chief Executive Officer tiketcom dan Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Foto: Novi
A A A

Siapa nih yang lagi nyari ide liburan seru bareng keluarga? Kabar baik! Sekarang liburan makin gampang dan terjangkau. tiketcom baru saja rilis data terbaru tentang tren liburan tahun ini, lho.

Menurut data yang mereka kumpulkan bareng Kementerian Pariwisata, kita sebagai orang Indonesia makin suka jalan-jalan. Apalagi pas liburan panjang, pasti pada pengen banget keluar rumah. Nah, biar liburan makin asyik, Online Travel Agent (OTA) ini juga kasih tahu nih beberapa tempat wisata yang lagi hits dan juga tips buat ngirit.

George Hendrata, Chief Executive Officer tiketcom, menyampaikan, "Kembali hadir di tahun ke-empat, kolaborasi strategis bersama dengan Kemenparekraf RI ini kami jalankan sebagai langkah penting dalam membaca dan memetakan tren pariwisata untuk membantu pemerintah merumuskan kebijakan yang lebih efektif. Dengan menyajikan data yang relevan dan prediksi yang akurat, kami optimis sektor pariwisata Indonesia akan terus berkembang pesat di tahun mendatang."

"Kemitraan ini telah membantu Kemenparekraf RI dalam mencapai target industri pariwisata, dengan ditopang oleh data-data yang diberikan. Mendorong kami untuk menghadirkan kebijakan yang berbasis data dan sesuai dengan perkembangan tren wisata yang ada," ujar Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI pada Selasa, 10 September 2024 di Wisma Barito Pacific II lantai 8, Slipi, Jakarta Barat.

Mengacu pada hasil riset bersama Pusdatin Kemenparekraf RI, perjalanan wisata masyarakat Indonesia mengalami peningkatan pada semester 1 2024, baik untuk domestik maupun perjalanan luar negeri. Hal ini disebabkan oleh momen hari libur nasional, cuti bersama, juga libur sekolah, dengan total hari libur mencapai 27 hari.

Pada periode liburan high season ini, opsi transportasi wisata yang diminati masyarakat semakin beragam. Jelang periode libur Lebaran, masyarakat cenderung untuk memilih menggunakan transportasi darat. Sedangkan untuk periode libur sekolah, penggunaan bus dan kereta api menjadi favorit. 

Untuk perjalanan domestik, periode wisata masyarakat berlangsung selama rata-rata 6 hari, dengan destinasi wisata favorit adalah Bali, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.

Sedangkan untuk perjalanan internasional, periode wisata masyarakat berlangsung selama rata-rata 15 hari, dengan berwisata ke destinasi short-haul dan medium-haul yang jarak tempuhnya relatif pendek dan sedang, menjadi pilihan utama masyarakat.

Untuk internasional, destinasi short-haul yang paling banyak diminati adalah Malaysia, Singapura, dan Thailand, diikuti medium-haul yaitu Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Hong Kong. Sedangkan untuk long-haul, Turki dan Arab Saudi menjadi semakin populer, dan Amerika Serikat menjadi destinasi ulta long-haul favorit.

"Wisatawan kini cenderung memilih perjalanan yang lebih lama dan berkualitas, dengan preferensi pada destinasi yang mudah diakses dan terjangkau," jelas Addin Maulana, Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Riset juga dilakukan untuk mengetahui harga tiket penerbangan ke domestik, dimana ditemukan harga tiket untuk ke destinasi di wilayah Timur Indonesia cenderung lebih tinggi, sedangkan untuk destinasi wilayah Tengah Indonesia harga tiket cenderung lebih rendah. 

Harga tiket penerbangan domestik terendah mencakupi destinasi ke Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Barat, dan Lampung. Sedangkan untuk tarif kamar terendah terdapat di Sulawesi Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Jelang periode liburan high season, ditemukan juga atraksi wisata favorit masyarakat meliputi landmarks, museum, teater, serta atraksi keluarga seperti water park, playgrounds, dan taman hiburan. Wisatawan juga semakin tertarik mengunjungi atraksi wisata populer yang turut berkontribusi pada peningkatan pemesanan akomodasi dan lama tinggal.

"Penemuan data ini dapat membantu pemerintah dalam memahami pola perilaku wisatawan dan merumuskan kebijakan yang lebih efektif, khususnya dalam mempromosikan pariwisata nasional," tambah Addin.

Gaery Undarsa, Co-Founder & Chief Marketing Officer tiketcom juga mengungkapkan bahwa peningkatan ini berpengaruh terhadap jumlah pemesanan yang menunjukkan adanya peningkatan pada periode liburan semester 1 2024. “Kami mencatat peningkatan pada sejumlah produk di setiap periode libur semester 1 2024. Seperti pada musim libur awal tahun, tercatat produk aktivitas wisata meningkat 27%. Sementara saat musim libur Lebaran, produk transportasi meningkat 60,6%, lalu pada musim libur sekolah, produk akomodasi meningkat 43,5% (year-on-year),” kata Gaery.

Teknologi tentu mengambil peran penting dalam mendukung perkembangan industri pariwisata terutama dalam menghadirkan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin berwisata. Untuk itu, mereka telah menghadirkan ragam inovasi produk, program promo menarik, hingga mengeksplorasi peluang kerjasama dengan berbagai mitra untuk memperkuat layanan dan produk yang dimiliki.

Pada kesempatan ini, mereka juga menjelaskan sejumlah tren wisata yang tengah digemari masyarakat di tahun 2024, seperti wisata budaya, wisata alam, wisata olahraga, dan wisata berkelanjutan (sustainable tourism).

Sebagai OTA yang berfokus pada konsumen, mereka senantiasa menjawab kebutuhan perjalanan konsumennya melalui inovasi yang relevan. Berdasarkan tren wisata tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah ikut serta dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan, seiring dengan mendukung kebijakan Parekraf Hijau dari Kemenparekraf RI.

Mereka telah menghadirkan tiket Green dan Jagoan Pariwisata. tiket Green memudahkan wisatawan untuk memilih opsi perjalananan yang lebih ramah lingkungan, sementara Jagoan Pariwisata merupakan program pendampingan kepada UMKM di desa wisata untuk memaksimalkan potensi pariwisata yang berkelanjutan. 

"Melalui pemaparan hasil riset, kami berharap ini dapat menjadi bukti nyata komitmen kami bersama Kemenparekraf RI untuk mendorong sektor pariwisata dan menjadi bagian penting dalam kajian pemerintah untuk merumuskan kebijakan pariwisata di Indonesia kedepannya," tutup Gaery.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Dengan In-Ear Monitoring Digital Nirkabel Ini, Setiap Nada Menjadi Sempurna
img
Warisan Budaya Masyarakat Kendal Melalui Batik “Kendil Emas” Persembahan Dico M Ganinduto dan Chacha Frederica
img
Lip Balm dengan SPF 20 PA+++ Hadir Sebagai Sahabat Baru untuk Bibir Sehat dan Terproteksi
img
Seru Banget! Lari-Larian Bareng 3.500 Orang, Bersama Selebriti, Nikmati Hiburan Tak Terbatas