Mengayunkan Langkah Awal untuk Membangun Generasi Emas Tahun 2045

Dwi Retno - Senin, 21 Oktober 2024
Bali Parenting Summit 2024 - Menyiapkan Generasi Muda Indonesia sebagai Generasai Emas di Tahun 2045, bertujuan memberdayakan orangtua, khususnya ibu, agar mengoptimalkan tahun- tahun pertama kehidupan anaknya (Foto : Ist)
Bali Parenting Summit 2024 - Menyiapkan Generasi Muda Indonesia sebagai Generasai Emas di Tahun 2045, bertujuan memberdayakan orangtua, khususnya ibu, agar mengoptimalkan tahun- tahun pertama kehidupan anaknya (Foto : Ist)
A A A

Seiring dengan tekad Indonesia menjadi negara maju di dunia pada tahun 2045, seruan untuk bertindak semakin mendesak. Faktor yang menjadi sorotan adalah menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) berkepribadian mumpuni sehingga dapat membawa Indonesia mencapai kejayaan yang diharapkan. Jika perhitungan mundur dimulai sejak tahun ini, maka masih ada waktu 21 tahun untuk mempersiapkan satu generasi yang siap tarung. Mengapa terbatas hanya 21 tahun? Lalu anak yang lahir 7-5 tahun lalu, dan pada tahun tersebut terkategori sebagai tenaga kerja produktif bukan bagian dari generasi emas itu?

Bali Parenting Summit 2024 - Menyiapkan Generasi Muda Indonesia sebagai Generasai Emas di Tahun 2045, bertujuan memberdayakan orang tua, khususnya ibu, agar mengoptimalkan tahun- tahun pertama kehidupan anaknya. “Bali Parenting Summit diharapkan menjadi sumbangsih nyata, sekalipun sangat kecil dalam upaya membentuk generasi emas Indonesia. Informasi yang diuraikan oleh para profesional dari berbagai disiplin ilmu, yang diselenggarakan Minggu 20 Oktober 2024 di Bali, bertujuan untuk mendorong pelaksanaan UU No. 4 tahun 2024 tentang KIA, yang mengatur hak cuti 6 bulan pada ibu hamil dan ibu menyusui, sehingga orang tua menjadi lebih paham betapa memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pada seorang anak, sangat penting,” ujar dr. I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS.

Dokter yang akrab disapa dokter Tiwi ini menambahkan bahwa dalam berbagai kesempatan mengingatkan orangtua agar menyadari bahwa setiap upaya kecil saat berinteraksi dengan anak diperhitungkan untuk menstimulasi otaknya. Sejak detik pertama kelahiran, orangtua terutama ibu diminta untuk merangsang otak anak dengan skin-to-skin contact. Hal ini akan terus berlanjut dengan menyusui, dan berbagai aktivitas perawatan lain. Mau tak mau ibu memiliki peran besar dalam hal membesarkan anak, yang kemudian akan menjadi cikal-bakal generasi emas ini.

Dr. dr. Ivan R. Sini, Sp.OG FRANZCOG GDRM MMIS memastikan bahwa para ibu hamil, sangat perlu mendapatkan edukasi tentang perawatan bayi yang akan lahir, terutama dalam hal pemberian ASI, sebagai nutrisi sempurna bagi bayi. “Sehubungan dengan edukasi antenatal ini, kami para dokter Obgyn, tidak dapat bekerja sendiri. Kami perlu berpartner dengan dokter spesialis anak yang paham benar tentang kebutuhan bayi,” tegasnya.

Mengutip Prof. Dr. dr. Ahmad Suryawan, SpA (K), “Perjalanan tumbuh kembang anak pararel terjadi dengan pertumbuhan sirkuit otaknya, yang dimulai sejak masih di dalam kandungan. Bahan utama pembentukan otak adalah nutrisi yang adekuat dan pemberian pengalaman melalui stimulasi.” Saat mencapai usia 6 tahun, otak seorang anak telah mencapai 95 persen dari volume otak orang dewasa. Sebelum mencapai kondisi ini, anak akan melewati periode senstif, yaitu ketika otak anak sangat sensitif terhadap rangsangan dari luar, sehingga kapasitas perkembangannya dapat diubah dengan pengalaman belajar yang didapatkan anak.

Sementara di tengah periode sensitif tersebut terdapat periode kritis, yaitu saat fungsi otak yang terbentuk tidak dapat diubah kembali. Masa penentu ini dikenal sebagai 1000 hari pertama usia anak (0-2 tahun). Pada periode ini otak mengalami proses remodeling paling cepat sepanjang periode pertumbuhan. Pengalaman yang didapatkan seorang anak pada periode tersebut, akan membentuk berbagai sirkuit pada otak anak, sesuai dengan kebutuhannya sebagai individu. Setelah periode ini lewat, bukan berarti kondisi sirkuit tidak dapat diperbaiki, namun diperlukan energi dan usaha yang besar untuk melakukannya.

Saat ini, ketika membayangkan Indonesia di tahun 2045, sangat jelas terpetakan situasi setiap anak diperlengkapi untuk berkembang, berinovasi, dan memimpin. Bali Parenting Summit diharapkan menjadi wadah yang menfasilitasi orangtua, menyatukan tekad dan pemahaman bahwa generasi yang distimulasi dengan baik, oleh orangtua yang teredukasi dengan baik akan bersinar terang, membuka jalan bagi negara kita yang lebih sejahtera.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Santai Sebelum Terbang! Nikmati Serunya Christmas Play-Experience di Tiga Bandara Indonesia Bersama Keluarga
img
Ngobrol Baik Seputar Sejarah Panjang Kecap
img
Sahabat Posyandu Ajak Ibu Jaga Kesehatan Kulit Bayi dengan 4 Langkah AKSIĀ 
img
Solusi Perawatan Kulit Bayi Sensitif Asal Prancis, Kini Hadir di Indonesia!