Mengenal Lebih Dekat Sekolah Alam
Sedikitnya ada 7 jenis sekolah yang ada di Indonesia yang perlu Moms dan Dads ketahui. Tentunya, hal ini memudahkan orangtua ketika ingin memasukan si kecil ke bangku sekolah. Ke tujuh sekolah tersebut adalah boarding school, sekolah nasional plus, sekolah nasional, sekolah internasional, sekolah alam, madrasah, dan sekolah rumah (Homeschooling). Yuk Moms dan Dads, mengenal lebih dekat sekolah alam.
Jika Moms dan Dads berdomisili di Jakarta Selatan, bisa menyekolahkan si kecil ke Sekolah Alam Atelier. Sekolah yang berlokasi di Jalan Pangeran Antasari no. 19, Jakarta Selatan ini, menunjukkan perhatian serius pada pendidikan anak-anak usia dini (PAUD) mulai dari umur 6 bulan sampai 6 tahun. Berbeda dengan sekolah PAUD pada umumnya, sekolah ini menerapkan kurikulum Reggio Emilia, sebuah pendekatan pembelajaran berbasis alam yang memungkinkan anak-anak untuk belajar tidak terbatas pada ruang kelas, tetapi bisa belajar di alam dan ruangan terbuka.
Supiani Winata, Pendiri dan Direktur dari Alam Atelier mengatakan, “Salah satu program pembelajaran yang diberikan di sekolah kami adalah pendekatan Reggio Emilia, yang berasal dari kota Reggio Emilia di Italia, pendekatan pembelajaran ini berpusat pada anak dan menghargai anak sebagai peserta aktif dalam perjalanan belajar mereka. Pendekatan ini menekankan pengalaman langsung, kolaborasi, dan eksplorasi, yang memungkinkan anak-anak untuk mengekspresikan diri dalam “seratus bahasa” melalui berbagai bentuk seni dan komunikasi. Sementara itu, pendidik atau guru-guru berperan sebagai fasilitator, mengamati dan merespon minat anak-anak, menumbuhkan kecintaan terhadap pembelajaran dan rasa kebersamaan yang kuat. Selain itu, lingkungan dianggap sebagai guru ketiga bagi anak. Dalam proses perancangan sekolah kami melibatkan arsitek terkenal dan desainer landscape dari Amerika Serikat untuk memastikan bahwa ruang kami tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga merangsang perkembangan anak. Filosofi kami berfokus pada penciptaan ruang yang mendorong anak-anak untuk mengeksplorasi, bertanya, dan terlibat dalam pengalaman langsung termasuk ketika mereka berada di alam terbuka.”
Program dari sekolah ini bertujuan untuk membangun anak secara holistik, maka semua program yang dibuat dirancang sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat melahirkan anak-anak yang bukan hanya cerdas, mencintai alam, tetapi juga mereka akan menjadi anak-anak yang mandiri, kreatif, dan percaya diri. Hal ini bisa dibuktikan melalui aktivitas Trunk Show yang diselenggarakan. Anak-anak berusia 2-4 tahun dengan penuh percaya diri berani berjalan di depan banyak para tamu. Aktivitas tersebut dapat melatih rasa percaya diri anak – anak. “Kegiatan ini didukung oleh para orang tua murid kami di antaranya, Mom Kimmy Jayanti sebagai koreografer, dan Mom Flori Amelia yang mempersiapkan beberapa koleksi dari brand Fur miliknya. Namun aksesoris yang dipakai anak-anak adalah 100 persen dibuat oleh guru dan murid-murid dari barang-barang bekas seperti koran, kain perca, kantong belanja, kardus, dan lain sebagainya, bahkan 3 anak kami memakai busana yang dibuat dari barang bekas seperti balon, dot bayi, CD, dan sebagainya. Inilah aktivitas daur ulang yang kami lakukan sehari-hari disekolah, sehingga anak-anak memiliki kesadaran bahwa barang-barang bekas pun bisa digunakan kembali dan dibuat menjadi karya seni sehingga mereka akan semakin mencintai alam, tidak membuang sampah begitu saja, dan mempunyai jiwa seni dan kreatifitas yang diasah sejak kecil,” imbuh Maryati Lauw, Direktur Operasional Alam Atelier.
Salah satu hal yang tidak kalah menarik dari sekolah Alam ini adalah adanya kegiatan gymnastics yang disisipkan ke dalam program sehari-hari anak-anak. Bekerjasama dengan sekolah gymnastics nomor satu di Singapura, Bazgym Gymnastics School. “Program Bazgym selain dirancang untuk murid-murid juga diintegrasikan ke dalam kurikulum mereka, program ini juga terbuka untuk umum, mulai usia 18 bulan sampai usia dewasa. Kami bangga menjadi penerima penghargaan SG Club of the year untuk semua program gymnastics kami, pemenang SME500 selama 3 tahun berturut-turut, bahkan yang paling membanggakan baru-baru ini ketika Mr. Sng Puay Liang, pendiri Bazgym, dan mantan atlet gymnastics Singapura menjadi salah seorang juri di cabang gymnastics di Olimpiade Paris, Perancis. Kami selalu mengedepankan keselamatan pada saat mempersiapkan alat dan perlengkapan di Bazgym. Dengan bangga saya sampaikan bahwa Bazgym Jakarta telah dibuat dengan mengikuti standard olimpiade internasional dengan perlengkapan yang diimport secara khusus dari Perancis, Amerika, dan Cina,” ujar Wen Kai, direktur Bazgym.