Semangat Kartini: Menyorot Tenaga Medis Sekaligus Kreator yang Bertugas di Papua
Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada hari ini, Minggu 21 April 2024, TikTok menyorot dua kreator perempuan, dr. Amira, SpOG dan Wike Afrilia Patungka, tentang upaya keduanya meningkatkan literasi kesehatan perempuan Indonesia melalui profesi, edukasi, dan advokasi mereka di bidang kesehatan.
Dalam diskusi virtual bersama media yang digelar pada Jumat (19/4) lalu, kedua kreator ini berbagi pengalaman mereka melayani para perempuan di Papua, termasuk mengatasi tantangan kesehatan yang ada di wilayah tersebut.
dr. Amira Abdat, SpOG, adalah seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) pada tahun 2020, yang kini mendedikasikan diri sebagai satu-satunya dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di Fakfak, Papua Barat.
Ia secara aktif berbagi konten edukatif mengenai kesehatan reproduksi dan kehamilan kepada masyarakat, terutama perempuan, melalui TikTok. Ia juga kerap berbagi cerita mengenai penyakit yang diderita para pasiennya, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada penontonnya agar dapat menghindari kondisi serupa. Melalui unggahannya, dr. Amira berharap dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya perempuan, tentang kesehatan seksual.
"Saya pernah menangani pasien perempuan hamil berusia 23 tahun. Di usia tersebut, dia akan melahirkan anak ke-7. Bayangkan, betapa mudanya ia saat melahirkan anak pertama," cerita dr. Amira.
Pernikahan ataupun kehamilan usia dini, di lokasi ia bertugas, bukanlah hal baru. Banyak perempuan di sana yang hamil atau melahirkan di usia muda. Adanya budaya maupuan anggapan banyak anak banyak rezeki, juga menjadi salah satu kendala mengapa hal itu bisa terus terjadi. Selain itu, edukasi terkait kesehatan seksual perempuan, juga masih minim dimiliki masyarakat lokal di sana, ditambah dengan keterbatasan akses informasi.
Itulah mengapa, selain mendedikasikan dirinya mengobati pasien, dr. Amira juga secara aktif berbagi konten edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan kehamilan kepada masyarakat, terutama perempuan.
"Dokter memiliki beberapa tugas yakni preventif dan promotif. TikTok memberikan kesempatan besar untuk menjadi wadah bagi tugas tersebut dimana dokter bisa mengamalkan ilmunya. Banyak pasien di daerah yang mungkin akses internetnya kurang baik, tetapi hal pertama yang mereka coba buka untuk mendapatkan akses informasi adalah platform digital tersebut. Ini menunjukkan bahwa aplikasi tersebut telah menjadi menjadi platform informasi yang dapat diakses dan mengedukasi banyak masyarakat di Indonesia," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Wike Afrilia Patungka. Bidan asal Sulawesi yang bertugas di pedalaman Papua sejak 2017 ini kerap membagikan kesehariannya sebagai bidan serta cerita kehidupan masyarakat Papua.
"Saya bertugas di sini sejak 2017 bersama seorang rekan. Saat itu, kami adalah satu-satunya tenaga medis di sini. Saya melihat banyak sekali ibu-ibu muda yang memiliki banyak anak. Ada anaknya masih kecil, sudah menggendong anak kecil lainnya. Banyak dari antara mereka yang juga sulit secara ekonomi. Pernah ada yang datang ke kami, mengeluhkan bahwa susu untuk bayinya sudah habis, sedih sekali rasanya melihat itu," cerita Wike.
Sama halnya dengan dr. Amira, Wike juga memanfaatkan aplikasi berbagi konten video pendek untuk meningkatkan kesadaran tentang keterbatasan fasilitas infrastruktur kesehatan, khususnya bagi para Ibu, yang tinggal di berbagai daerah di pelosok Indonesia.
Peraih penghargaan "Changemakers of the Year" pada TikTok Awards Indonesia 2023 ini menyampaikan dampak yang ia rasakan. "Selain saya lebih dikenal oleh masyarakat, melalui platform ini, saya berhasil membangkitkan kesadaran dan empati di antara pengguna lainnya terkait dengan edukasi kesehatan. Lebih lanjut lagi, banyak pihak yang akhirnya memberikan bantuannya untuk menunjang infrastruktur kesehatan agar dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat sekitar saya," tutur Wike.
Melalui konten video pendek, kedua tenaga kesehatan yang juga giat berbagi sebagai kreator perempuan ini terus menunjukkan bagaimana #PerempuanBisa membawa dampak positif bagi sesama.