Solusi Praktis Penuhi Asupan Omega 3 & 6 dalam Menu Makanan Anak-anak

Demi tumbuh kembang sang buah hati yang optimal, para ibu senantiasa ingin memberikan makanan yang cukup dengan asupan gizi terbaik. Namun, ada kalanya beberapa kandungan gizi penting tanpa sadar terabaikan saat memilih menu makanan si kecil. Contohnya lemak baik omega-3 dan omega-6 yang merupakan lemak esensial bagi tubuh.

Lemak esensial ini memainkan peran penting dalam pertumbuhan sel dan jaringan, produksi hormon, dan sebagai komponen dasar membran sel. Hal ini merupakan alasan utama mengapa Omega 3 & 6 sangat penting untuk tumbuh kembang anak.

Sayangnya, banyak anak Indonesia ternyata belum mendapatkan asupan nutrisi ini dalam jumlah cukup. Ada beragam faktor yang diduga berkontribusi pada kekurangan ini, antara lain keterbatasan waktu orangtua dalam menyiapkan makanan untuk anak, persepsi bahwa makanan kaya Omega 3 & 6 itu mahal, dan kecenderungan anak-anak untuk memilih jajanan yang tidak sehat di sekolah.

Hal ini juga dirasakan oleh Sharena Delon, Artis dan Mom Influencer. Ibu dua orang anak ini jujur mengakui, “Sama seperti jutaan ibu di seluruh Indonesia, sebagai ibu yang sibuk dengan dua anak yang aktif, saya sering kekurangan waktu untuk menyiapkan menu makanan keluarga yang selalu seimbang. Terkadang, kandungan nutrisi penting seperti Omega 3 & 6 terlupakan,” katanya dalam acara konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/9/24).

Kurangnya Asupan Omega 3 & 6

Terkait asupan Omega 3 & 6 dalam menu makanan anak-anak, Prof. Dodik Briawan, MCN, Ahli Gizi, Departemen Gizi Masyarakat, FEMA-IPB University memaparkan sebuah studi pada tahun 2016 (Neufingerl et al. 2016). “Hasilnya didapati bahwa 8 dari 10 anak kekurangan Omega-3 dan juga didapati 3 dari 10 anak kekurangan Omega-6,” imbuhnya.

Dan, studi terbaru hasil kerja sama antara BlueBand dengan IPB University telah mengonfirmasi kembali kondisi tersebut. Studi ini mengkaji dan mengamati kebiasaan makan siswa dari daerah perkotaan dan pedesaan di Bogor. Penelitian ini mengevaluasi program “Gerakan Sarapan Bergizi Berprestasi (GESIT)”, yang mengukur dampak intervensi pendidikan gizi dan program sarapan bergizi di sekolah selama 30 hari terhadap pengetahuan gizi, kebiasaan, asupan gizi, dan prestasi akademik anak-anak.

Penelitian ini melibatkan hampir 250 siswa berusia 9 hingga 12 tahun dari enam sekolah dasar di Bogor, yang mewakili sample daerah perkotaan dan pedesaan.

“Berdasarkan penelitian terbaru, kami menemukan tren serupa. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 74,4% anak memiliki asupan omega-3 (ALA) yang tidak memadai, dan 55,4% memiliki asupan omega-6 yang tidak memadai,” terang Prof. Dodik Briawan.

Kampanye Nasional, Jangkau 100 Juta Ibu

Sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Omega 3 & 6 ini, Upfield Indonesia hari ini memulai gebyar kampanye #tambahkanBlueBand, yakni anjuran praktik sederhana namun berdampak baik untuk menambahkan satu sendok makan margarin krim (mencukupi 25% Omega-3 harian) pada menu sarapan, makan siang, dan makan malam anak-anak.

Inisiatif nasional ini akan berlangsung sepanjang tahun. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan cita rasa makanan, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan Omega 3 & 6 harian anak.

Diuraikan oleh Ade Savitri, Marketing Director Upfield Indonesia, kampanye ini diharapkan dapat menjangkau hampir 100 juta ibu di seluruh Indonesia.

“Sebagai satu-satunya margarin krim di pasaran yang menyediakan lemak esensial nabati Omega 3 & 6 dalam jumlah yang signifikan, lewat kampanye  ini, kami berharap dapat menjembatani kesenjangan pengetahuan ini dan membantu para orangtua untuk memasukkan nutrisi penting ini ke dalam menu makanan sehari-hari untuk anak-anak mereka," urainya. 

Langkah sederhana namun bermanfaat tersebut dipertegas oleh Prof. Dodik yang mengungkapkan hasil program “GESIT” terutama pada kelompok Edu-Breakfast (kelompok yang diberikan edukasi gizi dan sarapan bergizi seimbang).

“69% anak  mendapatkan nilai pengetahuan gizi yang lebih tinggi. Asupan Omega-3 dan Omega-6 selama sarapan juga meningkat secara signifikan pada kelompok Edu-Breakfast,” katanya.

Meskipun temuan tersebut menggembirakan, namun hanya 12,5% dan 14% anak-anak dalam kelompok ini yang memenuhi asupan Omega 3 dan Omega 6 yang memadai. “Peningkatan ini tidak signifikan secara statistik. Kami mengharapkan bahwa jika anak-anak tersebut mengonsumsi margarin krim dengan jumlah Omega 3 dan 6 yang signifikan pada waktu makan lainnya (siang dan malam), mereka lebih mungkin mencapai asupan harian yang memadai dari Omega 3 dan 6,” terang Prof. Dudik.

Menanggapi inisiatif kampanye menambahkan sesendok margarin ke dalam menu makanan anak, Sharena Delon menanggapi sangat antusias karena dirasa pas bagi Mom pekerja yang memiliki waktu terbatas seperti ia.

“Itulah mengapa saya bersyukur dengan kemudahan menambahkan sesendok BlueBand ke dalam makanan sehari-hari kami, ini adalah cara sederhana untuk memastikan anak-anak saya mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan yang sehat, bahkan di hari-hari yang paling sibuk sekalipun. Resep-resep yang banyak tersedia di website dan IG mereka juga banyak membantu saya mendapatkan inspirasi menu makanan yang enak sekaligus sehat dan bergizi,” pungkas Sharena.

Untuk mendukung tercapainya target hampir 100 juta ibu, Ade Savitri menjelaskan pihaknya memanfaatkan berbagai saluran, termasuk televisi, platform digital, key opinion leader (KOL) dan influencer, promosi di toko dan supermarket, serta papan billboard (out-of-home).

“Kegiatan lapangan seperti kunjungan ke sekolah, kompetisi yang melibatkan guru, orangtua, dan siswa, serta inisiatif edukasi bagi pengelola kantin sekolah juga direncanakan untuk mendukung tujuan kampanye,” tutup Ade Savitri.