3 Siswa Asal Jakarta Ubah 1,2 Ton Sampah Makanan Jadi Pakan Unggas

Novita Sari - Jumat, 17 Oktober 2025
3 siswa asal Jakarta yang mengubah 1,2 ton sampah makanan, jadi pakan unggas. Foto: Ist
3 siswa asal Jakarta yang mengubah 1,2 ton sampah makanan, jadi pakan unggas. Foto: Ist
A A A

Sampah makanan selalu menjadi masalah global. Ketika 783 juta orang menderita kelaparan, ironisnya, lebih dari 1 miliar porsi makanan masih terbuang setiap hari (UN Food Waste Index Report 2024). Selain itu, laporan yang sama mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan kontributor limbah makanan terbesar di Asia Tenggara, dengan membuang 14,73 ton per tahun.

Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), limbah makanan menyumbang hampir 40 persen dari total limbah di negara ini. Hal ini menyoroti kebutuhan akan tindakan yang segera dan kolektif.

Tiga siswa SMA asal Jakarta, yakni Sanat, Aditya, dan Akul Punj, melihat adanya kesenjangan. Meskipun ada kelebihan limbah makanan, peternak unggas lokal tampaknya kesulitan untuk mempertahankan bisnisnya karena dihadapkan pada biaya pakan yang tinggi dan terpaksa bergantung pada sumbangan masyarakat.

Menyadari jumlah limbah makanan yang dihasilkan, mereka mendirikan RenewFeed, sebuah inisiatif nirlaba yang mengubah limbah makanan menjadi pakan unggas.

Sampah makanan dari sekolah mereka sendiri, restoran lokal, warung, dan hotel. Foto: Ist
Sampah makanan dari sekolah mereka sendiri, restoran lokal, warung, dan hotel. Foto: Ist

Mereka mengumpulkan sampah makanan dari sekolah mereka sendiri, restoran lokal, warung, dan hotel. Limbah yang mereka kumpulkan tidak lagi layak dikonsumsi oleh manusia, termasuk sisa sayuran dan buah, kulit, ampas, dan cangkang telur.

Setelah dikumpulkan, limbah ini dikeringkan, didehidrasi, dan dihancurkan menggunakan teknologi yang sedang dalam proses paten, menjadi pakan unggas siap konsumsi yang akan disumbangkan secara gratis kepada peternakan unggas kecil/berbasis komunitas.

Sejak memulai operasinya, mereka telah berhasil mengumpulkan lebih dari 1.200 kilogram limbah makanan dan mengubahnya menjadi 250 kilogram pakan unggas.

Ikbal, Founder Kertabumi Recycling Center mengatakan, “RenewFeed telah mengirimkan pakan unggas kepada kami setiap minggu selama 7-8 bulan terakhir. Proyek ini menunjukkan bagaimana aksi iklim dan keamanan dapat berjalan beriringan. Saya bangga dengan Aditya, Akul, dan Sanat yang memimpin dengan penuh rasa ingin tahu dan kepedulian.”

RenewFeed, sebuah inisiatif nirlaba yang mengubah limbah makanan menjadi pakan unggas. Foto: Ist
RenewFeed, sebuah inisiatif nirlaba yang mengubah limbah makanan menjadi pakan unggas. Foto: Ist

Sanat, Aditya, dan Akul Punj mengatakan, “Sejak kecil, keluarga kami sangat memerhatikan agar tidak membuang-buang makanan, bahkan satu butir nasi pun tidak boleh terbuang. Kendati demikian, di kantin sekolah, restoran, pesta pernikahan, dan berbagai acara, kami melihat begitu banyak makanan yang terbuang sia-sia. Di saat yang sama, kami juga menyadari bahwa peternakan ayam kecil atau berbasis komunitas, kesulitan bertahan karena mahalnya biaya pakan. Dari situ, kami menyadari bahwa satu masalah bisa menjadi solusi bagi masalah lainnya. Setelah melakukan riset mendalam mengenai solusi berkelanjutan dan melalui berbagai tahap penyempurnaan serta prototipe, kami akhirnya menemukan solusi yang memadukan kecintaan kami terhadap keberlanjutan dan teknologi.”

Mereka beroperasi sepenuhnya dari rumah, di mana mereka mengelola setiap tahap prosesnya sendiri, menunjukkan komitmen mereka yang tinggi terhadap proyek ini. Pakan ternak yang mereka hasilkan juga telah diuji oleh SigLaboratory di Bogor, mencakup berbagai jenis bahan makanan umum yang mereka olah.

Sanat, Aditya, dan Akul Punj berkomitmen untuk menciptakan ekosistem berkelanjutan di mana segala sesuatu dimanfaatkan sebaik mungkin dan memberi manfaat bagi banyak pihak.

Latest Update
Explore more fun