Bantu Pelaku Kuliner Bertahan di Tengah Ketatnya Persaingan, Pionir Margarin Tawarkan Solusi Ini
Moms atau Dads bergerak di bidang bisnis makanan dan minuman? Pastinya tahu betul selain memiliki cita rasa yang tinggi, visual yang menarik dari sajian kuliner akan menjadi pertimbangan konsumen, terlebih di tengah masifnya penggunaan sosial media.
Ya, untuk maju, pelaku bisnis kuliner harus mampu memberikan nilai lebih pada produknya, juga pada kreativitas. Apalagi, persaingan di bidang kuliner sangat ketat. Tak heran bila industri kuliner Indonesia menjadi salah satu industri menjanjikan dengan pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun.
Bahkan, data dari Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memprediksikan bahwa industri kuliner mampu bertumbuh hingga 7% pada 2024. Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.
Menyadari hal tersebut, BlueBand sebagai pionir margarin yang telah menemani perjalanan pelaku bisnis kuliner di seluruh dunia selama 100 tahun, menghadirkan komunitas Professional sekaligus meluncurkan Professional Cream, inovasi cream serbaguna terbaru sebagai solusi nyata guna membantu pelaku bisnis menavigasi berbagai tantangan dan mendukung perkembangan bisnis kuliner Indonesia.
"Komunitas ini dihadirkan sebagai wadah untuk berkumpul, berdiskusi, bertukar ilmu dan pengalaman seputar pengembangan bisnis agar bisa terus update dengan tren kuliner yang dinamis, sehingga bisa pelaku bisnis bisa terus bersaing dan tumbuh bersama,” ujar Ade Savitri, Marketing Director PT Upfield Consulting Indonesia.
Komunitas yang sebelumnya dikenal dengan nama Kitchen Master Community ini merupakan upaya perusahaan untuk mengajak pelaku bisnis menjawab berbagai tantangan ke depannya, khususnya untuk bisa mengikuti perkembangan tren kuliner yang sedang digemari guna meningkatkan daya saing produknya agar bisa terus bertahan dan mengembangkan bisnisnya di masyarakat.
Tak berhenti di situ, dukungan juga diwujudkan dengan hadirnya cream anti gagal, cocok untuk berbagai aplikasi: whipping, cooking dan untuk membuat gelato atau es krim.
Ace Supriatna, Marketing Manager PT Upfield Consulting Indonesia mengatakan mereka menyadari berbagai tantangan yang dihadapi oleh pelaku bisnis, mulai dari tuntutan konsumen akan inovasi sajian kreatif namun berbiaya minimum, hingga sulitnya mencari tenaga kerja terampil.
“Oleh karena itu, cream inovasi baru ini hadir dengan menawarkan solusi bisnis yang diharapkan mampu membantu para chef maupun pelaku bisnis kuliner lainnya agar bisa terus memenuhi kebutuhan konsumen dan memiliki daya saing tinggi di pasar,” ujar Ace.
Cream terbaru ini menjawab kebutuhan pelaku bisnis dengan enam keunggulannya yakni, lebih bervolume dengan 1L mampu menghasilkan 2,5L cream; tahan empat jam setelah dikocok; stabil saat dicampur dengan asam maupun alkohol; tidak pecah saat dipanaskan; stabil untuk proses bain marie dan mampu mencapai konsistensi saus dengan cepat.
“Sebagai bagian dari perusahaan bahan pangan nabati terbesar di dunia, kami senantiasa berkomitmen mendampingi perjalanan pelaku bisnis kuliner Indonesia untuk meningkatkan daya saing produknya dari segi kualitas maupun bisnis secara umum agar bisa terus bertahan di tengah dinamisnya pertumbuhan industri kuliner Indonesia,” tutup President Director PT Upfield Consulting Indonesia, Dicky Saelan.