Begini Moms Cara Mengecek Produk Halal atau Tidak
Bagi seorang muslim mengonsumsi produk halal adalah sebuah ‘harga mati’. Namun tidak sedikit orang yang masih kesulitan membedakan produk yang mereka konsumsi halal atau tidak.
Kesulitan masyarakat dalam membedakan produk halal ini umumnya disebabkan oleh rendahnya literasi atau kesadaran halal dan kurangnya pemahaman mengenai regulasi serta standar halal. Banyak produk, terutama dari UMKM atau produk impor, yang belum memiliki sertifikasi atau label halal yang jelas, sehingga membingungkan konsumen.
Namun, Moms bisa mengecek kehalalan suatu produk dengan dua cara: melihat logo halal resmi pada kemasan dan memeriksa status sertifikatnya secara daring melalui situs resmi atau aplikasi. Saat memeriksa kemasan, pastikan logonya asli dan berbentuk daun dengan tulisan "Halal Indonesia", serta perhatikan daftar bahan-bahannya untuk menghindari bahan yang tidak halal.
“Untuk mengecek daftar produk bersertifikat halal bisa melalui fitur “Cari Produk Halal” di laman resmi halal MUI atau di website Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia,” ujar Ir. Muti Arintawati, M.Si - Direktur Utama LPH LPPOM.
Mengecek kehalalan ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa produk tersebut memang telah bersertifikat halal. Dimana, belakangan ini, beredar sejumlah konten di platform digital seperti TikTok dan media sosial lainnya yang menampilkan produk Pork Savor pada bumbu kaldu. Konten tersebut menimbulkan keresahan di masyarakat, dikarenakan mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim yang sangat mengedepankan kehalalan sebuah produk.
“Kami memahami keresahan yang muncul di masyarakat akibat beredarnya konten digital mengenai Pork Savor tersebut. Pork Savor sendiri merupakan produk yang diproduksi di Filipina. Produk tersebut tidak diproduksi, tidak dijual, dan tidak didistribusikan di pasar Indonesia. Keberadaan produk tersebut di Indonesia kemungkinan besar masuk melalui jalur perorangan, seperti cross-border e-commerce atau jasa titip (jastip),” ujar Hermawan Prajudi - Direktur PT Ajinomoto Indonesia.