ads

Bugar Sampai Garis Finish: Pentingnya Disiplin, Persiapan hingga Pemulihan Saat Ikuti Ajang Lomba Lari

Efa Trapulina - Selasa, 07 Oktober 2025
Para peserta Isoplus Run 2025 tampak bersemangat memulai langkah pertama mereka di garis start, sambil mengabadikan momen berharga dan kebersamaan (Foto: Ist)
Para peserta Isoplus Run 2025 tampak bersemangat memulai langkah pertama mereka di garis start, sambil mengabadikan momen berharga dan kebersamaan (Foto: Ist)
A A A

Seperti yang Moms dan Dads tahu, gaya hidup aktif kini menjadi bagian penting dari keseharian banyak orang. Olahraga lari, misalnya, bukan lagi sekadar tren, tetapi cara untuk menjaga kebugaran, mengelola stres, hingga memperkuat mental. Tak heran, berbagai ajang lari di Indonesia terus menarik ribuan peserta dari berbagai usia dan latar belakang. 

Itulah yang tampak pada perhelatan lari yang digelar di Community Park Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Jakarta pada 5 Oktober lalu. Pada saat itu, mulai pukul 05.00 WIB pagi hari, para peserta lari sudah berdatangan. Ada yang melakukan pemanasan ringan berupa peregangan, menenggak air sebagai persiapan, mengecek kelengkapan atribut lari, atau sekadar mengobrol dan berfoto ria. Terlihat sekali antusias di wajah masing-masing peserta. 

Ajang lari ini diikuti 6.000 pelari dengan kategori 5K dan 10K yang tetap menjadi favorit. Menariknya, pesertanya datang dari berbagai daerah — mulai dari Jakarta (44%) dan Bodetabek (37%) dan berbagai daerah lain di Indonesia (19%), bahkan ada peserta internasional (1%). Usia pun bukan batasan: pelari tertua berusia 72 tahun, sementara kategori Kids Dash memberi ruang bagi anak-anak untuk mulai mencintai olahraga sejak dini.

Namun, lebih dari sekadar lomba, ajang ini menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam berlari. Selama enam bulan sebelum perlombaan, peserta lari mendapat pendampingan dari pelatih lari profesional Andy Sugiyanto yang menyusun program 21 Weeks Training Plan. Tak hanya itu, ada pula pendampingan dari ahli gizi, yang merancang nutrition & hydration plan khusus bagi peserta. Pendekatan holistik ini memastikan para pelari dapat mempersiapkan diri dengan disiplin, meningkatkan performa, serta tetap terjaga pemulihannya. 

Program tersebut bukan hanya berfokus pada kecepatan, tapi juga mencakup pola latihan, nutrisi, dan pemulihan, sebuah pendekatan holistik yang menekankan keseimbangan. 

Persiapan yang disiplin membantu pelari mencapai performa terbaiknya. “Tetap harus menjaga kebugaran tubuh. Tetap harus latihan supaya pada hari H tetap bisa berlari dengan kondisi fit, tidak cedera dan bisa meraih personal best (catatan waktu terbaik),” ungkap Andy Sugiyanto, Official Coach Isoplus Run Series 2025 di Jakarta dan Surabaya. 

Pemenang Kategori 10K Female berada di podium utama
Coach Andy Sugiyanto mendampingi pemenang Kategori 10K Female di podium utama

Nilai-nilai disiplin itu tercermin dan terbukti dalam semangat para pelari pemenang Isoplus Run 2025 di PIK 2 Jakarta. Pada kategori 10K, Muhammad Ady Saputra tampil sebagai juara umum putra dengan waktu 34 menit 32 detik, disusul Novia Nirwani sebagai juara putri dengan catatan 45 menit 42 detik. Sementara itu, pada kategori 5K, Dobi Yorlandi menjadi pemenang putra dengan waktu 16:40, dan Aprilia Kartina menjuarai kategori putri dengan waktu 22:22. Keempat pelari ini menunjukkan bahwa prestasi lahir dari latihan panjang dan konsistensi, bukan hasil instan.
 
Tips Agar Tidak Mudah Cedera Saat Lari

Bagi yang baru ingin memulai hobi lari, penting untuk memahami bahwa kebugaran perlu dibangun bertahap. Berikut beberapa tips agar terhindar dari cedera, terutama menjelang lomba lari atau kegiatan komunitas:
•    Pemanasan dan pendinginan wajib. Luangkan 5–10 menit sebelum dan sesudah berlari untuk peregangan dinamis dan statis agar otot tidak tegang.
•    Naikkan intensitas secara bertahap. Hindari menambah jarak atau kecepatan secara drastis! Ikuti prinsip aturan 10% rule, yakni tambahkan jarak lari maksimal 10% per minggu.
•    Pilih alas kaki sesuai bentuk kaki. Sepatu yang tepat membantu menyerap benturan dan menjaga postur tubuh.
•    Jaga hidrasi dan nutrisi. Konsumsi cairan cukup sebelum dan sesudah berlari, serta penuhi kebutuhan protein dan karbohidrat kompleks. 
•    Istirahat cukup. Tubuh butuh waktu pemulihan agar otot tidak mudah mengalami risiko cedera akibat penggunaan berlebihan (overuse injury).

Para peserta mendapatkan layanan pemulihan tubuh melalui sesi stretching dan pijat di booth Recovery
Peserta mendapatkan layanan pemulihan tubuh melalui sesi stretching dan pijat sehabis berlari di booth Recovery

Dengan memperhatikan hal-hal sederhana ini, siapa pun —termasuk orang tua yang ingin tetap aktif di sela kesibukan— dapat menikmati manfaat lari tanpa risiko berlebih. Selain latihan, fase pemulihan pasca-lari juga tak kalah penting. Banyak pelari kini menyadari manfaat ice bath, pijat fisioterapi, serta hidrasi yang cukup untuk membantu tubuh kembali bugar. 

Joshua Gunawan (kanan)
Joshua Gunawan (kanan)

“Event lari tahunan yang memasuki tahun ke-3 ini merupakan wujud komitmen kami untuk mendorong masyarakat membangun kebiasaan hidup sehat dan aktif. Medali finisher dan atmosfer festival yang kami hadirkan hari ini adalah simbol hari perayaan bagi setiap pelari yang berhasil unlock their greatness,” tutup Joshua Gunawan, Marketing Manager Ready to Drink Beverages Category WINGS Group Indonesia.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Viral Tren Rp10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat, Begini Kata Ahli Ekonomi
img
Cerdas Belanja dan Penuh Cinta di Kotak Bekal: Trik Sarwendah untuk Anak-anak
img
Bugar Sampai Garis Finish: Pentingnya Disiplin, Persiapan hingga Pemulihan Saat Ikuti Ajang Lomba Lari
img
Winky Wiryawan Tekankan Pentingnya Proteksi Diri di Balik Gaya Hidup Kreatif