Dari Dessert dan Buku untuk Bangun Sekolah di NTT, Demi Pendidikan Anak Bangsa Berkualitas!
Makanan penutup atau dessert, sering kali menjadi bintang di akhir sebuah hidangan, ya, Moms. Kehadirannya selalu dicari. Mulai dari kue lezat, puding atau es krim. Siapa sangka, menikmati kelezatan dessert bisa berdampak besar bagi pendidikan anak-anak di pelosok negeri, lho!
Puyo Desserts, sebuah merek F&B asal Indonesia berupa puding, lagi-lagi menunjukkan kepeduliannya dengan meluncurkan kampanye Puyo Peduli 2024, sebuah program tanggung jawab perusahaan yang bertujuan memberi kebahagiaan dan dampak positif untuk Indonesia.
Kali ini, mereka mengajak kita semua untuk ikut berbagi kebahagiaan dengan membantu pembangunan Sekolah Abdi Kasih Bangsa di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bertemu dengan Mantan Guru
Kisah di balik kampanye ini dimulai dari pertemuan Co-Founder Puyo Desserts, Eugenie Patricia, dengan mantan gurunya, Victoriani Inabuy, yang kini menjabat sebagai Kepala Sekolah Abdi Kasih Bangsa. Victoriani atau yang akrab disapa Vica, rela meninggalkan karier mengajarnya di sebuah sekolah internasional di Jakarta demi kembali ke kampung halamannya di Kupang NTT untuk mendidik anak-anak di sana.
Inspirasi dari perjalanan hidup mantan gurunya tersebut menggerakkan Eugenie untuk menginisiasi program peduli. Bersama sang kakak Adrian Christopher Agus, yang juga merupakan Co-Founder, mereka memilih untuk mendukung orang-orang yang memiliki hati untuk pendidikan. “Jika kami hanya fokus pada nama baik perusahaan, kami bisa saja berkolaborasi dengan NGO (Non Governmental Organization) besar, tetapi kami ingin dampak yang nyata,” urai Eugene pada konferensi pers di bilangan Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Eugenie yang juga merupakan seorang ibu, percaya, bahwa setiap anak di mana pun mereka berada, berhak mendapatkan pendidikan yang layak. “Pendidikan bukan hanya tentang memperoleh ilmu, tetapi juga tentang membuka pintu kesempatan bagi mereka untuk meraih masa depan yang lebih cerah. Melalui kampanye ini, kami ingin menanamkan benih harapan dan menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus belajar dan berkembang,” ungkapnya.
Tingkatkan Soft Skill Anak NTT
Vica sendiri, sangat mengapresiasi program bantuan tersebut. Ia kembali ke Kupang dengan tujuan mulia, mengatasi ketimpangan pendidikan yang ada. “Sekolah Abdi Kasih Bangsa didirikan oleh orangtua saya, ibu saya juga seorang guru. Kami menyaksikan ketimpangan di bidang pendidikan di Kupang dibandingkan dengan pengalaman mengajar di sekolah Jakarta. Kami ingin menciptakan contoh pendidikan yang berkualitas di Kupang, jadi kami membuka sekolah kecil-kecilan. Kami mulai dari tingkat SD dan berkembang mencakup tingkat SMP dan SMA,” jelas Vica.
Di sekolah itu, dia berfokus pada pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif, menekankan pentingnya berpikir kritis dan kreativitas. “Kendala utama yang kami hadapi adalah pola pendidikan di sana yang top-down, anak-anak diperlakukan tidak sebagai subjek, hanya menerima pengetahuan dari guru melalui ceramah. Mereka tidak terbiasa berpikir kritis atau kreatif,” katanya.
Untuk itu, salah satu fokus utama dari sekolah mereka adalah pengembangan soft skill di samping prestasi akademis. Vica menjelaskan bahwa soft skill, seperti komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas, sangat penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di abad 21. “Kami menerapkan metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi, termasuk diskusi kelompok dan proyek kolaboratif,” katanya.
Dalam proses ini, ia berusaha menanamkan nilai-nilai karakter yang kuat pada setiap siswa. Dia juga bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk menyebarkan praktik baik dalam pengembangan karakter di sekolah-sekolah lain di NTT. “Kami tidak ingin eksklusif; kami berupaya agar apa yang kami lakukan dapat diterapkan secara luas, agar semua sekolah dapat saling mendukung,” imbuh Vica.
Bundle Buku dan Desserts
Nah, untuk mendukung visi dan misi mulia tersebut dan bersama-sama mengajak keluarga Indonesia bahu-membahu membangun sekolah di NTT, Puyo Desserts menghadirkan Silky Kids Bundle, paket spesial yang terdiri dari 4 silky desserts lezat dan sebuah buku cerita anak berjudul “Pina Sang Penyanyi” karya Reda Gaudiamo.
Buku ini mengisahkan tentang Pina, seorang gadis kecil dengan suara merdu yang belajar untuk percaya diri. Kisah Pina diharapkan dapat menginspirasi anak-anak di NTT untuk terus bermimpi dan meraih cita-cita.
“Kisah buku ini lebih mengajarkan kepada anak untuk berani. Setiap anak berbeda-beda; ada yang sejak awal sudah sangat berani, ada yang lebih tertutup dan pemalu, padahal sebenarnya mereka punya potensi yang sangat besar. Dari buku ini, kita sebagai orangtua bisa menceritakan secara sederhana tentang seorang anak yang ingin pentas, tetapi takut. Namun, karena dia didukung baik oleh teman, guru maupun orangtua, dia berlatih dan akhirnya bisa. Meskipun ceritanya sederhana, pesan yang disampaikan cukup mendalam, terutama untuk anak-anak, bahwa mereka bisa mencapai mimpi, yang penting adalah berani dulu,” jelas Eugenie.
Harga Silky Kids Bundle termasuk buku cerita tersebut dibanderol seharga Rp. 83.000. “Sebesar Rp 20.000 akan disumbangkan untuk pembangunan Sekolah Abdi Kasih Bangsa,” katanya.
Dengan demikian, sambil menikmati desserts, pelanggan secara tidak langsung telah berkontribusi dalam membangun masa depan anak-anak Indonesia. Untuk menarik perhatian masyarakat terkait program peduli ini, Eugenie mengatakan akan menggalakkan promosi di seluruh outlet offline mereka yang berjumlah 180 di seluruh Indonesia, serta di media sosial.
“Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu menuju masa depan yang lebih baik. Melalui kampanye Puyo Peduli, kami ingin menyalakan kembali semangat belajar anak-anak di NTT dan memberikan mereka harapan untuk meraih cita-cita. Mari kita bersama-sama menebarkan cahaya pengetahuan dan menginspirasi generasi penerus bangsa,” tutup Eugenie.