Denada dan Dewi Gita Pukau Penonton dalam Drama Tari “Nyimas Kawung Anten”
Mengangkat tema Tari sejak pertengahan Februari hingga akhir Maret 2024, Galeri Indonesia Kaya (GIK) kembali menghadirkan pertunjukan Drama Tari bertajuk Nyimas Kawung Anten selama kurang lebih 60 menit pada tanggal 23 Maret 2024 lalu.
Pertunjukan tersebut menampilkan tarian Jaipong yang menjadi ciri khas Jawa Barat, yang dimeriahkan oleh Padepokan Jugala Raya, Denada dan juga Dewi Gita.
“Ketiganya berhasil memukau para penikmat seni yang hadir serta menambah wawasan para penikmat seni tentang kebudayaan Jawa Barat. Semoga pementasan ini dapat menjadi sajian yang bermanfaat, menginspirasi dan juga menghibur bagi para penikmat seni,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.
Nyimas Kawung Anten adalah penggambaran sosok seorang wanita yang dengan keteguhan dan kesetiaan yang tangguh dalam menghadapi dan menyikapi segala macam dinamika hidup dan kehidupan. Hal ini bisa terjadi karena diwujudkan dengan penuh perjuangan secara nyata pada kehidupannya dengan penuh keyakinan dan kecintaannya terhadap apapun yang sudah menjadi tanggung jawabnya.
Denada mengungkapkan, “Penampilan kami sore hari ini merupakan salah satu upaya yang kami lakukan untuk melestarikan tari Jaipong ke hadapan para penikmat seni yang hadir di GIK. Saya dan Dewi Gita juga memperoleh banyak ilmu baru dari Padepokan Jugala Raya, tentang ragam koreografi dari tari Jaipong. Penampilan ini juga spesial karena jika biasanya saya membawakan tarian yang lebih kontemporer, kali ini saya lebih mengangkat nilai tradisi. Kami harap, penampilan kami dapat diterima dengan baik oleh para penikmat seni.”
Senada dengan Denada, Dewi Gita mengungkapkan, “Tari Jaipong merupakan salah satu tari yang sudah saya pelajari sejak kecil. Setelah sebelumnya di bulan Desember, saya diberi kesempatan untuk menarikan tari Jaipong di hadapan para penikmat seni di Sukabumi, kali ini, saya kembali diberi kepercayaan untuk kembali menari. Senang rasanya bisa Jaipongan di hadapan para penikmat seni.”
Padepokan Jugala Raya didirikan pada 1976 oleh Bpk Gugum Gumbira (Alm), Maestro Tari Jaipongan dan istrinya Ibu Euis Komariah (Alm), penyanyi Cianjuran.
Sepeninggalan keduanya, putrinya Mira Tejaningrum Gumbira meneruskan upaya pelestarian tari Jaipong.