Dukung Produk Lokal, Membawa Made in Indonesia ke Panggung Dunia
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) bukan sekadar kampanye sesaat. Diluncurkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, gerakan ini adalah ajakan kolektif dan strategis untuk meneguhkan nasionalisme ekonomi, menjadikan produk-produk lokal sebagai pahlawan di negeri sendiri, dan melambungkannya ke panggung dunia.
Gernas BBI resmi diluncurkan pada tahun 2020 di tengah tantangan global, terutama saat pandemi COVID-19 melemahkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Gagasan ini lahir sebagai solusi cepat untuk menyelamatkan dan mendorong sektor UMKM bertransformasi.
Dampak positif Gernas BBI sangat dirasakan oleh sektor industri kreatif. Dengan meningkatnya permintaan domestik terhadap produk lokal, hal ini memberikan dorongan langsung kepada para pelaku usaha untuk berproduksi dan berinovasi. Ini pulalah yang membuat produk-produk lokal Indonesia naik kelas dan bisa diterima di pasar internasional.
Hal itu diungkap oleh Charlie Landale, Managing Director IKEA Indonesia saat Konferensi Pers dan Talk Show “IKEA Made in Indonesia: from Local Contribution to Global Footprint” pada Selasa, 4 November 2025 di Alam Sutera, Tangerang, Banten.
“Melalui kolaborasi erat dengan pemasok lokal, produk-produk berlabel "Made in Indonesia" kini tidak hanya mengisi rumah tangga di Nusantara, tetapi juga dinikmati oleh konsumen di lebih dari 60 negara di seluruh dunia, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global,” sebut Charlie.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Iqbal Shoffan Shofwan, menyatakan apresiasinya: "Dari 2014 sekarang menjadi 2025, 11 tahun. Produk Indonesia yang ada di gerai mereka di seluruh dunia itu sudah di bawah 8%. Saya ingat betul komitmen mereka waktu itu ke kami. Adalah setidaknya itu bisa mencapai 12%. Jadi sudah menuju ke sana," ucap Iqbal gembira.
Peningkatan ini, menurut Iqbal, sangat patut diapresiasi, mengingat potensi pasar yang sangat luas secara global, yang dapat dimanfaatkan sebagai showroom produk Indonesia.
Dukungan terhadap industri lokal merupakan cerminan kepercayaan terhadap potensi Indonesia. “Kami sangat percaya dengan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai pusat produksi berkelas dunia, menghadirkan lebih banyak peluang, meningkatkan kualitas produk dalam negeri, dan membawa kebanggaan bagi bangsa Indonesia di pasar global," tambah Charlie.
Duta Besar Swedia untuk Indonesia, H.E. Daniel Blockert menambahkan, "Saya pikir investasi yang telah mereka lakukan di factory di sini adalah penghargaan dari kepercayaan kita bahwa Indonesia bukan hanya tempat untuk menjual barang, tetapi juga tempat yang memiliki potensi untuk menjadi produksi utama dan bagian penting dari perubahan harga global."
Menjaga harga tetap terjangkau (affordable cost) di pasar global adalah tantangan besar, terutama dengan isu logistik di Indonesia. "Ini bukan hanya tentang kebutuhan. Volume adalah peraturan. Ini datang dari volume yang paling penting. Dan dengan bekerja dengan pemerintah, industri, memiliki komunitas yang baik, dan memiliki hubungan yang baik dengan pekerja, itulah dari mana kompetensi kami datang," kata Daniel.
Fokus pada pembangunan kekuatan unik Indonesia, seperti bahan baku alami dan keahlian tenaga kerja. Bahan-bahan kain, seperti rattan, dan juga soft toys, itu keunikan Indonesia. Menunjukkan kualitas dan keunikan produk lokal yang mampu bersaing.
Kemitraan ini tidak hanya berdampak pada nilai ekspor, tetapi juga pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal.
Kementerian Perdagangan sendiri menyambut baik kolaborasi yang membuka akses pasar global bagi produk Indonesia. Iqbal Shoffan Shofwan menutup dengan ajakan, yang sejalan dengan semangat kampanye nasional.
"Kita, Indonesia, ingin gerai-gerai itu sebagai showroom dari produk Indonesia. Karena biar bisa nyambung nih dengan tagline kita, nggak hanya bangga untuk berusaha, tapi juga dengan tagline kami, tagline kami itu nggak hanya bangga, tapi bangga, bela, dan beli," pungkasnya.