Kamar Berdampak pada Psikologis? Tips Wujudkan Kamar Anak yang Fungsional dan Penuh Kreativitas
Anak adalah individu unik yang sedang dalam proses eksplorasi diri dan lingkungan. Memberikan mereka ruang yang mendukung kemandirian, kreativitas, dan rasa memiliki, menjadi investasi penting bagi perkembangan positif mereka. Bagaimana caranya? Semuanya bisa dimulai dari desain kamar tidur mereka.
Tak hanya dari sisi fungsional, kamar anak juga berdampak langsung terhadap kondisi psikologis mereka. Menurut Fabiola Priscila, M.Psi., psikolog anak, kamar tidur merupakan ruang pribadi pertama bagi anak, dan lingkungan di dalamnya sangat memengaruhi emosi serta kualitas tumbuh kembang mereka.
“Lingkungan yang terstruktur dan rapi, membantu anak merasa tenang. Ini sangat memengaruhi kualitas tidur, konsentrasi saat belajar, hingga kemampuan mengatur emosi,” jelas Fabiola pada Kamis, 06 November 2025 di Jakarta Garden City.
Fabiola juga menekankan pentingnya pembagian zona dalam kamar anak agar setiap area memiliki fungsi yang jelas dan mendukung kebutuhan mereka:
- Zona tidur harus tenang dan minim distraksi untuk memastikan kualitas istirahat anak.
- Zona bermain sebaiknya menyenangkan dan menstimulasi kreativitas anak dengan warna cerah, mainan edukatif, atau ruang bebas untuk bergerak.
- Zona belajar perlu dirancang untuk mendukung fokus, seperti menyediakan meja ergonomis, pencahayaan yang baik, dan tempat penyimpanan alat tulis yang tertata.
“Dengan pembagian zona yang tepat, anak belajar memahami fungsi tiap area dalam kamar, yang secara tidak langsung membentuk kebiasaan positif sejak dini,” ungkap Fabiola.
Membuat Anak Mandiri
Menurut Fabiola, konsep utama dalam mendesain kamar anak adalah kemandirian. Ini bukan sekadar membiarkan anak beraktivitas sendiri, tetapi memberikan mereka ruang untuk kontrol dan pengambilan keputusan.
Misalnya, kita bisa menerapkan konsep rak yang tidak tinggi dalam desain (storage yang mudah dijangkau). Artinya, anak-anak bisa mengambil dan membereskan barang-barang mereka sendiri.
Mereka punya ruang untuk:
- Mengambil Inisiatif: Mulai dari hal sederhana, seperti memilih buku atau mainan.
- Belajar Tanggung Jawab: Membereskan setelah bermain, tanpa harus selalu disuruh.
- Ini adalah bonus yang sering terlewat: Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, dan kelak mampu mengambil keputusan penting dalam hidup.
Libatkan Anak, Dengar Suara Hati Mereka
Seringkali, orangtua terburu-buru membereskan atau mengambilkan barang saat anak sedang kesulitan. Padahal, kita perlu menahan diri sejenak—memberi kesempatan anak untuk mencoba—bahkan jika harus menunggu.
Keterlibatan anak dalam desain adalah penting. Bagi anak usia 2-3 tahun ke atas yang komunikasi sudah lebih lancar, ajukan pertanyaan sederhana:
"Sayang, benda favoritmu apa?"
"Mau ditaruh di mana benda ini?"
Ketika anak dilibatkan dalam proses, apalagi saat memilih desain dan tata letak, mereka akan merasa didengarkan dan dihargai. Perasaan ini sangat penting untuk membangun citra diri yang positif.
Namun, ingatlah: Kita harus memberikan pilihan yang dibatasi agar tidak memusingkan anak.
Tips Praktis: Tawarkan dua atau tiga pilihan warna atau tema desain, misalnya. Ajak mereka berimajinasi: "Coba kamu gambar Istana impianmu. Kira-kira, Istana itu bisa dibuat dari apa?"
Dalam kesempatan ini, Sri Honimah, Sales Enhancer Elysian Wallpaper mengatakan, dalam mewujudkan kamar impian memang membutuhkan perencanaan yang cerdas, seperti:
- Suasana Belajar yang Lebih Baik: Desain kamar disesuaikan dengan kebutuhan dan kesukaan anak (warna, karakter favorit), sehingga anak merasa lebih nyaman dan termotivasi.
- Kepraktisan dan Kualitas Material: Menggunakan material yang berkualitas dan aman.
- Bisa Disesuaikan (Customizable): Desain bisa menyesuaikan keinginan anak, sehingga tercipta realisasi impian antara ide orangtua dan imajinasi anak.
Kamar anak dengan sentuhan personal ini akan menumbuhkan rasa bangga pada diri anak. Mereka akan dengan percaya diri mengajak teman-teman bermain di rumah: "Ini kamar aku! Sesuai banget sama personaliti aku, lho!"
Tantangan Kamar si Kecil
Rumah modern seringkali memiliki kamar yang kecil. Ini adalah tantangan yang bisa disiasati dengan desain cerdas, seperti furnitur multifungsi atau desain vertikal. Fungsionalitas harus tetap diperhatikan, memastikan semua kebutuhan anak terpenuhi dalam ruang yang terbatas.
Menciptakan kamar impian anak adalah langkah awal dalam menumbuhkan kemandirian, kreativitas, dan rasa memiliki. Libatkan mereka, dengarkan imajinasi mereka, dan gunakan solusi desain cerdas untuk mewujudkan ruang terbaik bagi eksplorasi dan perkembangan mereka.
Menurut Alfinda Kristiana Rahardyana, Interior Design Leader, kamar anak yang nyaman dan aman berperan penting dalam mendukung tidur berkualitas, kemandirian, dan kreativitas.
“Ketika anak memiliki ruang yang sesuai dengan kebutuhannya, mereka lebih semangat mengeksplorasi diri dan belajar mandiri. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami kebutuhan anak berdasarkan usia dan minat, serta melibatkan mereka dalam memilih warna, tata letak, atau dekorasi agar kamar terasa personal dan mencerminkan karakter anak,” jelas Alfinda.
Selain fungsionalitas dan estetika, aspek keselamatan juga tidak boleh diabaikan. Sudut furnitur tumpul, material yang ramah anak, dan tata ruang yang memberi ruang gerak membantu anak bebas bereksplorasi dengan aman setiap hari.
“Bagi kami, kamar tidur anak bukan sekadar tempat beristirahat, melainkan ini adalah ruang belajar pertama bagi anak untuk mengembangkan kemandirian dan menumbuhkan kreativitas. Kami ingin menunjukkan bahwa menciptakan kamar impian anak tidak harus mahal atau rumit. Yang terpenting adalah memahami kebutuhan mereka dan memilih solusi yang tepat,” pungkas Ririn Basuki, Public Relations Manager IKEA Indonesia.