Kecanduan Medsos, Begini Lho Cirinya!
Sulit rasanya menemukan anak-anak yang belum terjamah media sosial (medsos) di era digital ini. Minimal, kalian pasti pernah menggunakan satu aplikasi. Entah itu YouTube, Instagram, TikTok, Facebook, Blog, Twitter, dan sebagainya.
Sebenarnya, beberapa medsos menerapkan aturan terkait usia minimal pengguna. Tapi fakta di lapangan mencatat bahwa sekitar 87% anak-anak di Indonesia sudah dikenalkan media sosial sebelum menginjak usia 13 tahun. Hal tersebut terungkap dari hasil riset Neurosensum bertajuk “Neurosensum Indonesia Consumers Trend 2021: Social Media Impact on Kids” yang dilakukan pada Februari 2021 lalu. Riset tersebut juga menyebutkan, secara rata-rata, anak Indonesia mengenal media sosial di usia 7 tahun.
Selama masih di bawah pengawasan orangtua dan dimanfaatkan dengan benar, penggunaan medsos masih bisa ditoleransi. Tapi, beda ceritanya kalau kalian menjadi candu medsos. Duh, big no no! Sebab, banyak dampak negatifnya, mulai dari gangguan emosi, stres, gangguan mata, sulit tidur hingga gangguan saraf akibat terlalu banyak menggunakan gawai. Untuk mengecek apakah kalian termasuk pecandu medsos, simak tanda-tanda yang perlu diwaspadai:
1. Lupa Waktu
Ini tanda awal kecanduan medsos yang kerap terlihat. Kalian maunya bermain medsos di manapun dan kapanpun, tanpa kenal waktu. Bangun tidur, langsung mencari gawai atau smartphone. Pun begitu juga jelang tidur malam. Gawai tak bisa lepas dari tangan untuk periksa notifikasi, cek status, atau berinteraksi terus menerus dengan teman secara online.
2. Gelisah
Coba amati, apakah kamu suka merasa cemas jika tidak memeriksa medsos? Beberapa jam saja tidak mengakses medsos, terselip perasaan gelisah dan tidak tenang. Entah karena itu kesulitan mendapatkan sinyal, kehabisan kuota internet, jaringan wi-fi yang buruk, gawai ketinggalan di suatu tempat, dan sebagainya. Perasaan cemas dan panik langsung menghampiri. Jika iya, maka hati-hati, kamu sudah kecanduan medsos.
3. Mengabaikan Aktivitas dan Orang Lain
Seseorang yang kecanduan medsos akan menggunakan lebih banyak waktunya berselancar di dunia maya dibandingkan melakukan aktivitas lain, seperti belajar, sekolah atau melakukan hobi lainnya. Selain itu, ia juga jadi mengabaikan lingkungan sekitarnya, entah itu keluarga, teman atau saudara karena ia lebih suka berinteraksi di medsos dibandingkan secara langsung. Hubungan dengan keluarganya jadi jauh. Ia tak memiliki ketertarikan melakukan hal lain. Ini semua karena medsos sudah menyita sebagian besar perhatiannya.
4. Seolah-olah Mendengar Bunyi Notifikasi
Orang yang kecanduan medsos seolah-olah merasa mendengar ‘bip’, ‘ting’, dan nada notifikasi lainnya meskipun saat itu gawai tak ada di dekatnya. Jadi, ia akan spontan meraih gawai-nya namun setelah di-cek, tak ada pemberitahuan masuk. Reaksi ini kerap ditunjukkan pecandu medsos, yang merasa harus segera memeriksa notifikasi karena merasa pesan yang masuk sangat penting. Jika tak segera memeriksa, ia akan merasa resah.
5. Berbagi Semua Hal
Duh, ini mungkin yang terburuk! Tak hanya bergantung pada medsos, namun juga berbagi semua hal di media sosial. Sedikit-sedikit update status, mulai dari yang ringan hingga menceritakan kehidupan pribadi, bahkan kehidupan orang lain. Ia tak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Padahal, tak semua hal perlu diceritakan ke banyak orang.
Lakukan Detoksifikasi Digital
Jika salah satu hal di atas kalian alami, sebaiknya ‘rehat’ dulu dengan gawai atau smartphone kamu. Lakukanlah ‘detoksifikasi digital’ perlahan-lahan. Apa itu? Yakni, selama periode tertentu, cobalah menahan diri untuk tidak menggunakan perangkat teknologi seperti ponsel, televisi, komputer, tablet, dan situs media sosial. Habiskan waktu dengan melakukan aktivitas lain, seperti hobi, bercengkerama dengan keluarga, bermain dengan binatang peliharaan, dan sebagainya. Tegaslah dengan diri kamu sendiri, bahwa dirimu jauh lebih berharga.
Media sosial memang alat dan cara yang luar biasa untuk terhubung dengan orang lain, Kids, tetapi dapat merugikan kita. Jadi, pergunakan dengan bijak dan secukupnya, jangan berlebihan!