Kiprah Susu Pertumbuhan Dukung Pemenuhan Nutrisi Bangsa dari Generasi ke Generasi
Dalam masa pertumbuhan, anak wajib diberikan asupan makanan dengan gizi seimbang serta melengkapinya dengan pemberian susu untuk menjaga daya tahan tubuh anak dan membantu proses tumbuh kembangnya, termasuk dalam hal pencegahan masalah kesehatan anak seperti anemia dan stunting. Akses terhadap produk susu pertumbuhan yang dapat dikonsumsi sebanyak mungkin oleh masyarakat menjadi hal yang sangat penting dan harus terus diupayakan. Hal ini sejalan dengan tema Hari Susu Sedunia (World Milk Day) tahun ini dengan fokus pada perayaan penting produk susu dalam memberikan nutrisi berkualitas untuk menyehatkan dunia.
Memperingati Hari Susu Sedunia, sebagai pelopor nutrisi anak bangsa sejak puluhan tahun, Sarihusada melalui produknya SGM konsisten mendukung nutrisi optimal dan kontribusi nyata di sepanjang sejarah keberadaannya. Menurut VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, masyarakat Indonesia berhak memperoleh asupan gizi seimbang melalui makanan dan minuman bergizi, tak terkecuali susu. “Sejak 1954, kami berkomitmen menyediakan produk-produk berkualitas yang didukung oleh keahlian sains dan teknologi bertaraf internasional, serta dibuat di Indonesia dengan standar kualitas tinggi. Kami sebagai pelopor nutrisi anak terus berkomitmen untuk memberikan nutrisi terbaik untuk hadirkan anak generasi maju,” ujar Vera.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), produk susu merupakan makanan yang mudah diakses, terjangkau, dan padat nutrisi. Tak heran, produk susu telah menjadi bagian penting dari pola makan seimbang di seluruh dunia. Senada dengan tema tersebut, pakar gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, M.Si. menyampaikan bahwa susu memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan seluruh anggota keluarga.
“Indonesia saat ini masih mengalami beberapa masalah gizi, seperti kurangnya Zat Besi yang dapat menjadi salah satu faktor penyebab stunting dan dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan otak anak. Faktanya, 1 dari 3 anak Indonesia berisiko terganggu pertumbuhannya karena kekurangan zat besi. Salah satu upaya untuk pencegahan kurangnya zat besi pada anak adalah memastikan asupan zat besinya tercukupi, terutama dari pangan hewani. Pangan hewani mengandung zat besi yang lebih mudah diserap dari pada pangan nabati. Susu pertumbuhan yang mengandung protein, kalsium dan zat besi tinggi yang didukung dengan vitamin C untuk penyerapan yang maksimal. Selain itu, susu pertumbuhan juga mengandung zat gizi penting lainnya seperti asam lemak, Omega 3 (DHA), serta vitamin dan mineral lainn yang dapat mendukung pemenuhan gizi harian. Namun, pastikan Moms juga memilih produk susu yang berkualitas dengan kandungan gizi lengkap karena tidak semua susu memiliki kandungan yang sama,” papar Sri Anna.
Agus Setiawan, Sejarawan menyatakan upaya pemenuhan nutrisi anak Indonesia tak selalu berjalan mulus. “Pascakemerdekaan, kondisi anak Indonesia cukup memprihatinkan karena tidak tercukupi kebutuhan nutrisinya, makanan bergizi susah untuk didapatkan. Dapat dikatakan kebutuhan gizi pada masa awal kemerdekaan belum seimbang karena masyarakat lebih memprioritaskan makanan berkarbohidrat seperti jagung, beras dan ketela. Pemenuhan pangan bergizi lain seperti susu juga masih sulit karena sebagian masyarakat masih menganggap susu sebagai minuman kaum elit dan keberadaannya yang masih terbatas. Semangat perjuangan paska kemerdekaan tetap harus berlanjut untuk membangun kemajuan bangsa karena masyarakat yang masih mengalami malnutrisi. Untuk itu pada tahun 1954, Pemerintah Republik Indonesia dan PBB bekerja sama mengembangkan program khusus untuk menunjang kecukupan protein nasional. Tahun 1954, NV Saridele yang merupakan cikal bakal Sarihusada didirikan dan mulai beroperasi di Yogyakarta. Ini adalah langkah awal kelahiran merek legendaris SGM sebagai susu pelopor nutrisi anak bangsa yang berperan mendukung pemenuhan kebutuhan gizi dasar ibu dan anak Indonesia," ujar Agus.