Manfaat Probiotik untuk Mengatasi Sembelit pada Ibu Hamil
Timbulnya masalah pencernaan seperti sembelit dan perut kembung seringkali dikeluhkan oleh ibu hamil, utamanya di masa awal kehamilan. Munculnya masalah pencernaan tersebut sebetulnya bisa dipicu oleh berbagai faktor seperti perubahan hormonal dan tekanan pada rahim yang membesar.
Berdasarkan keterangan dari dr Caesar Givani Sp.PD, “selama kehamilan, tubuh wanita menghasilkan lebih banyak hormon progesteron. Hormon progesteron memiliki efek relaksasi pada otot-otot di saluran pencernaan. Relaksasi otot-otot ini dapat memperlambat peristaltik (gerakan otot-otot yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan), yang dapat menyebabkan sembelit.” Selain itu, rahim yang membesar juga dapat memberikan tekanan pada usus besar. Tekanan tersebut kemudian dapat menghambat aliran saluran pencernaan dan akhirnya mengganggu aktivitas BAB.
Meskipun ini merupakan hal yang cukup umum terjadi, sembelit pada masa kehamilan sebetulnya dapat dicegah atau diantisipasi dengan menjaga asupan probiotik harian. Probiotik adalah mikroorganisme atau bakteri baik yang jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dapat memberikan berbagai manfaat bagi tubuh, termasuk kesehatan pencernaan.
Secara umum, mengonsumsi probiotik dapat membantu memulihkan ketidakseimbangan mikroorganisme dalam usus. Pada kasus ibu hamil, ketidakseimbangan bakteri usus ini biasanya dapat terjadi karena adanya perubahan hormonal dan pola diet selama kehamilan. Beberapa strain probiotik juga dapat meningkatkan motilitas usus, yaitu kemampuan usus untuk bergerak dan mendorong makanan dan tinja melalui saluran pencernaan. Strain seperti Bifidobacterium dan Lactobacillus diketahui memiliki efek positif pada motilitas usus.
Tidak hanya itu, probiotik yang dikonsumsi oleh ibu hamil ternyata memiliki berbagai manfaat potensial bagi bayi dalam kandungan. Dokter Caesar menerangkan bahwa “paparan awal terhadap probiotik melalui ibu dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan bayi, termasuk mengurangi risiko alergi, asma, dan gangguan pencernaan di kemudian hari”.
Selain itu, mengonsumsi probiotik pada masa kehamilan juga dapat memengaruhi komposisi mikrobiota usus bayi dalam kandungan. “Mikrobiota usus bayi mulai terbentuk sejak dalam kandungan dan akan terus berkembang setelah lahir. Probiotik yang dikonsumsi ibu hamil dapat mempengaruhi komposisi mikrobiota usus bayi, membantu dalam pembentukan mikrobiota usus yang sehat pada bayi,” imbuhnya.
Bagi ibu hamil, asupan probiotik harian bisa didapatkan makanan fermentasi seperti tempe, yogurt, kimchi, atau dengan mengonsumsi suplemen probiotik seperti G-NiiB Immunity+ (SIM01). Suplemen probiotik dan prebiotik ini mengandung tiga jenis probiotik, bifidobacterium bifidum, bifidobacterium adolescentis dan bifidobacterium longum, yang telah teruji klinis memiliki berbagai manfaat kesehatan, khususnya untuk sistem pencernaan dan imun. Selain itu, suplemen probiotik ini juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan telah bersertifikat halal sehingga terjamin kualitasnya. Namun, Dokter Caesar juga mengingatkan pentingnya bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi suplemen probiotik. Konsultasi ini memastikan bahwa jenis dan dosis probiotik yang dikonsumsi aman dan tepat untuk kondisi kehamilan yang spesifik.