Mau Usaha Makin Maju? Ikutan Program SisBerdaya Saja, Moms!
Moms, punya usaha kecil-kecilan? Atau mungkin lagi mau mulai usaha baru? Ada kabar baik, nih! Ada program namanya SisBerdaya yang bisa bantu Moms mengembangkan usaha.
SisBerdaya adalah program dari DANA dan Ant International yang tujuannya untuk bantu para Mom yang punya usaha kecil, agar makin sukses. Di sini, Moms bisa belajar banyak hal tentang bisnis, mulai dari cara mengatur keuangan, memasarkan produk, sampai mengembangkan usaha.
Pendaftaran program SisBerdaya telah dibuka sejak 29 Juli hingga 21 Agustus 2024. Menyasar dua kategori UMKM, yaitu kategori ultra mikro untuk usaha yang memiliki pendapatan bulanan 1 juta hingga 10 juta rupiah dan memiliki 0 - 3 karyawan, dan kategori mikro untuk usaha dengan pendapatan bulanan 10 juta hingga 30 juta rupiah dan karyawan berjumlah 4 - 10 orang.
Program ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap, dimulai dengan pendaftaran di akhir bulan Juli dengan mengelompokkan langsung peserta ke tiga wilayah utama yaitu Indonesia Barat (Sumatera, Kalimantan, Jawa di luar Jakarta Raya), Indonesia Timur (Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Ambon, Papua), dan Jakarta Raya (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
Tahap berikutnya yaitu penjurian tertutup untuk menyaring peserta menjadi 195 pendaftar di September, dilanjutkan dengan pendampingan secara daring. Kemudian, peserta yang memenuhi syarat akan masuk tahapan berikutnya, berupa pendampingan dan pelatihan keterampilan selama 1 bulan, oleh pakar profesional dan praktisi dari DANA, Ant International, Pemerintah, serta mitra industri yaitu Women's World Banking dan GreatNusa by Bina Nusantara.
Olavina Harahap, Director of Communications DANA menyatakan, “Kesuksesan SisBerdaya 2023 terbukti membuka wawasan, peluang, dan akses terhadap pembiayaan digital bagi peserta untuk terus mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, tahun ini, hadir semakin inklusif. Dengan tema, ‘Giliran Pengusaha Perempuan Bisa Mendunia’, kami ingin mengajak wirausahawan perempuan untuk bisa membuka perspektif baru, membangkitkan optimismenya, serta meningkatkan daya saingnya hingga ke tingkat global."
Noudhy Valdryno, Director of Public Policy and Business Development, Indonesia at Ant International, mengungkapkan, “Melalui tiga aspek yaitu, akses pembiayaan, adaptasi terhadap layanan digital, dan kemampuan manajemen bisnis secara profesional, kami ingin mengurangi hambatan bagi semua pemilik bisnis dan memberdayakan mereka untuk melakukan digitalisasi dan mencapai pertumbuhan, sekaligus menstimulasi perekonomian lokal. Kami optimistis program ini mampu menjadi penggerak untuk memperluas peluang bagi perempuan dan pengusaha penyandang disabilitas untuk tumbuh, dan mampu mencapai potensi penuh mereka untuk bersaing dalam skala global.”
Ferry Irawan, Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Perekonomian RI sekaligus Ketua Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) menyampaikan, “Mewakili pemerintah, kami berkomitmen untuk terus mendukung program peningkatan literasi dan inklusi keuangan serta pemberdayaan UMKM terutama bagi kelompok perempuan dan penyandang disabilitas, dan berharap program ini dapat terimplementasi dengan baik, sukses dan berdampak yang mendukung tujuan pembangunan nasional yaitu peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang menopang stabilitas sistem keuangan guna mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.”
Irene Heniwati, Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen (DUPK Bank Indonesia) mengatakan, “Bank Indonesia melakukan upaya pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif dengan mengacu pada 3 pilar yaitu Pemberdayaan Ekonomi, Perluasan Akses dan Literasi Keuangan, serta Harmonisasi Kebijakan. Pada pilar Pemberdayaan Ekonomi Bank Indonesia mendorong pemberdayaan perempuan melalui pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif berbasis Kelompok Subsisten. Program tersebut sebagian besar menyasar kelompok usaha perempuan pada segmen ultra mikro dan mikro. Pada pilar Perluasan Akses dan Literasi Keuangan, Bank Indonesia meningkatkan akselerasi digital pada layanan keuangan digital melalui perluasan QRIS, edukasi layanan keuangan digital (DFS) dan perlindungan konsumen. Tentunya, seluruh program dan kebijakan senantiasa disinergikan dengan berbagai pihak, diantaranya DNKI. Melalui program SisBerdaya, telah menginisiasi suatu program yang berkelanjutan dan inklusif untuk perempuan dan penyandang disabilitas yang dapat mendukung pencapaian literasi dan keuangan inklusif ke depannya.”
Edwin Nurhadi, Direktur Inklusi Keuangan OJK, mengatakan, "Kami akan terus bekerja sama dengan mitra strategis dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Kami juga akan terus berkolaborasi dalam meningkatkan kapasitas bisnis UMKM melalui akses pembiayaan serta pelatihan-pelatihan yang bisa dimanfaatkan langsung guna memberdayakan UMKM teman-teman disabilitas."
Kenapa harus ikut SisBerdaya?
- Belajar dari ahlinya: Moms akan dibimbing langsung oleh para ahli bisnis.
- Dapat teman baru: Ketemu banyak Moms pengusaha lain, jadi bisa saling berbagi pengalaman.
- Usaha makin maju: Dengan ilmu yang didapat, usaha Moms bisa jadi lebih besar dan dikenal banyak orang.
- Ada hadiah menarik: Bagi peserta terbaik, ada hadiah uang tunai yang bisa digunakan untuk mengembangkan usaha.
Tahun ini, ada program baru namanya DisBerdaya yang khusus ditujukan untuk Moms penyandang disabilitas yang punya usaha. Jadi, semua Moms punya kesempatan yang sama untuk sukses.
Gimana cara ikutan?
Caranya gampang banget, Moms tinggal daftar saja. Nanti akan ada tahap-tahap seleksi dan pelatihan. Selama pelatihan, Moms akan diajari banyak hal yang bermanfaat untuk mengembangkan usaha.
Yuk, Moms, gabung SisBerdaya! Ini kesempatan bagus untuk mengembangkan usaha dan meraih kesuksesan.