Pameran Digital "Indonesia dalam Sketsa: Basoeki Abdullah" Ajak Gen Z Apresiasi Seni dengan Cara Interaktif
Moms, kenalkah si buah hati Anda dengan pelukis legendaris Basoeki Abdullah dan karya-karyanya yang luar biasa? Jika belum, kini saat yang tepat untuk mengenalkan si Gen Z muda dengan warisan budaya Indonesia satu ini, dengan teknologi canggih yang pastinya menarik!
Galeri Indonesia Kaya bekerja sama dengan Gondola Team - sekelompok seniman multidisiplin dari berbagai latar belakang - mempersembahkan pameran digital pertama karya maestro lukis Indonesia, Basoeki Abdullah. Berjudul Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah, pameran ini menghadirkan pengalaman immersive yang memadukan seni lukis dengan teknologi digital modern. Pameran ini berlangsung sejak 13 November 2024 hingga April 2025 di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta.
Basoeki Abdullah, yang lahir di Surakarta pada 27 Januari 1915, adalah pelukis dengan aliran realisme dan naturalisme. Karya-karyanya, yang memukau dengan detail dan keindahan alam Indonesia, menghiasi istana-istana negara dan koleksi internasional.
Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya, menjelaskan, “Pameran ini mengajak pengunjung untuk mengenal lebih dekat karya Basoeki Abdullah, terutama generasi muda yang lebih dekat dengan teknologi. Dengan format digital, karya-karya beliau bisa lebih mudah diakses dan dinikmati," ujarnya pad akonferensi pers baru-baru ini.
Melalui pameran ini, pengunjung dapat menikmati 14 karya terbaik Basoeki Abdullah, termasuk lukisan-lukisan pemandangan alam Indonesia yang memukau seperti Landscape of Gunung Merapi (1970-an) dan Pantai Flores (1942), serta potret-potret tokoh seperti Potret Diri RA Kartini (1976), Potret Diri Basoeki Abdullah (1940-an), Potret Diri Ir. Soekarno, dan juga Potret Diri dr. Wahidin Sudirohusodo. Semua karya ini disajikan dalam format digital yang interaktif, memberi pengalaman yang lebih hidup dan mendalam.
Mikke Susanto, kurator pameran, menambahkan, “Kami memilih karya-karya ini untuk menunjukkan perjalanan Basoeki Abdullah, yang tidak hanya menggambarkan keindahan alam Indonesia, tetapi juga kekayaan budaya lokal, seperti kisah pewayangan.” Di sini, pengunjung dapat menikmati berbagai lukisan yang menyampaikan kisah mitologi dan legenda Indonesia, seperti Pertempuran Gatotkaca Lawan Antasena (1954).
Tidak hanya sekadar tampilan visual, pameran digital ini memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi dengan karya-karya tersebut, membawa pengalaman seni lebih dekat dan terasa nyata.
Laila Azra, pemrakarsa Gondola Team, mengungkapkan, “Kami ingin membuat karya Basoeki Abdullah lebih relevan di era digital. Pameran ini memberikan kesempatan bagi semua orang, terutama generasi muda, untuk mengenal dan mengapresiasi seni dengan cara yang baru dan menarik. Menampilkan karya-karyanya dalam format digital bukan berarti mengurangi nilai aslinya, tetapi justru membuatnya lebih mudah diakses oleh semua orang.”
Cecilia Sidhawati, putri Basoeki Abdullah, berharap pameran ini dapat menjadi jembatan bagi generasi baru untuk lebih mengenal dan menghargai warisan budaya Indonesia. “Kami sangat bangga dengan pameran ini, yang memungkinkan karya ayah saya dikenalkan lebih luas, terutama dengan teknologi digital. Ini adalah pameran digital pertama yang menghadirkan karya-karya beliau, dan kami percaya bahwa melalui teknologi, sosok Basoeki Abdullah dan kecintaannya pada alam dan budaya Indonesia dapat dikenalkan dengan cara yang lebih menarik dan mudah diakses oleh generasi yang lebih muda.”
Pameran ini tidak hanya mengajak pengunjung untuk menikmati keindahan karya seni, tetapi juga untuk lebih mengenal keindahan alam dan budaya Indonesia melalui mata Basoeki Abdullah. Pameran ini adalah cara yang sempurna bagi keluarga, terutama anak-anak dan remaja, untuk belajar sambil menikmati seni dalam format yang menyenangkan dan mudah diakses.