Pecinta Kuliner, Yuk Jelajahi Ragam Hidangan di Jawa Timur, Banjarmasin dan Lombok
Sesuai komitmennya, Indonesia Kaya senantiasa menghadirkan berbagai tayangan menarik bagi para penikmat seni yang dapat diakses dimana saja. Pada bulan Ramadan 2024 ini, portal informasi budaya Indonesia yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation tersebut kembali menyuguhkan web series yang senantiasa mengulik keragaman kuliner khas Nusantara mulai dari filosofi, cara, hingga tips memasak bertajuk “Kuliner Indonesia Kaya”.
Kali ini, tiga episode terbaru dari web series yang hadir dalam format dokumenter ini, mengulik ragam kuliner di Jawa Timur, Banjarmasin dan juga Lombok yang dapat disaksikan di kanal YouTube mereka.
“Setelah sebelumnya kami mengulik keragam kuliner di Kudus, Yogyakarta, Cirebon, Makassar, Solo dan juga Minang, pada Ramadan 2024 ini kami mengangkat keragaman kuliner yang ada di Jawa Timur, Banjarmasin dan Lombok. Melalui web series Kuliner Indonesia Kaya kami ingin mengenalkan dan menambah pengetahuan para pecinta kuliner tentang keragaman masakan di Indonesia yang memiliki kelezatan, citarasa, dan nilai budaya yang berbeda dari tiap daerah. Semoga ketiga episode terbaru ini dapat menginspirasi, menambah wawasan dan meningkatkan minat para pecinta kuliner dengan keragaman yang ada,” ujar Renitasari Adrian, Program Director www.indonesiakaya.com.
Di episode pertama yang ditayangkan sejak Kamis (21/3) mengajak para pecinta kuliner untuk menyaksikan tiga hidangan khas dari ujung timur pulau Jawa. Bagi masyarakat Jawa Timur, kuliner bukan sekadar hidangan yang diwariskan, tapi budaya yang mencerminkan karakter kerukunan keberagaman dan nilai kesantunan, seperti Bebek Songkem, dari Bebek Songkem Pak Salim, di Bangkalan, Madura yang mewakili rasa hormat yang diajarkan secara turun temurun.
Selain menjelaskan tentang filosofi, Bambang Hermanto, penerus generasi ketiga dari Bebek Songkem Pak Salim juga menceritakan tentang keunikan Bebek Songkem.
“Keunikannya terletak pada cara memasaknya. Setelah dibersihkan, bebek akan diberikan bumbu, dan sebelum dibungkus kepala bebek akan ditundukkan yang berarti sungkem sebelum di bungkus dengan daun pisang. Selain itu, proses pengukusan bebek juga tidak menggunakan air, tapi digantikan dengan uap dari batang pohon pisang yang telah dipanaskan,” katanya.
Setelah itu, pecinta kuliner diajak untuk menyaksikan proses pembuatan Tajin Sobih dari Ibu Mardiah, seorang pedagang Tajin Sobih di Madura yang mendapatkan resep dari ibu kandungnya. Selanjutkan pecinta kuliner diajak untuk menyaksikan keunikan dari proses pembuatan Pecel Semanggi, dari Bu Kemi seorang pedagang Pecel Semanggi.
Episode kedua telah ditayangkan pada Kamis (28/3) lalu, para pecinta kuliner diajak untuk mengunjungi ragam kuliner yang ada di kota 1000 sungai, yaitu Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di episode ini, penonton diajak melihat kelezatan dan sejarah singkat Ketupat Kandangan yang dipadukan dengan Ikan gabus asap dari Ketupat Kaum Banjarmasin yang sudah didirikan dari tahun 1890.
Selanjutnya pecinta kuliner diajak untuk melihat visualisasi menarik dari kuliner yang lahir dari proses akulturasi budaya, yaitu Mie Bancir yang dipadukan dengan suwiran ayam kampung, irisan dari telur bebek, daun seledri, dan bawang goreng dari Mie Bancir Khas Banjar Ala Agus Sasirangan. Di akhir episode, pecinta kuliner diajak untuk melihat sejarah singkat dan proses pembuatan Kue Bingka.
Kemudian episode ketiga dari Kuliner Indonesia Kaya akan tayang pada hari ini, Kamis (4/4/24) pukul 17.00 WIB. Kali ini, pecinta kuliner dibawa untuk menyaksikan ragam kuliner yang ada di Lombok. Selama kurang lebih 10 menit, penikmat seni akan menyaksikan sejarah singkat dan proses pembuatan dari Babalung, Sate Rembiga dan Cerorot.