Pertama di Indonesia, Bank Ini Hadirkan Pencetakan Emas Fisik dari Emas Digital Lewat Mobile Banking

Efa Trapulina - Selasa, 30 Juli 2024
Makin mudah, kini cetak emas fisik dari emas digital bisa lewat mobile banking (Foto: Ist)
Makin mudah, kini cetak emas fisik dari emas digital bisa lewat mobile banking (Foto: Ist)
A A A

Moms dan Dads suka berinvestasi emas? Instrumen investasi satu ini memang tetap populer dari masa ke masa, hingga saat ini. Dilansir dari J.P. Morgan, harga emas bahkan terus meningkat dan mencapai titik tertingginya yang baru di tahun 2024.

Tak hanya itu, emas yang merupakan aset safe haven cenderung bersifat lebih stabil meski berada di tengah ketidakpastian global yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti politik, sosial, dan ekonomi.

Hal ini ditegaskan oleh Charles Budiman, Chief Digital Officer Maybank Indonesia. “Emas memiliki beragam kelebihan tersendiri, tak heran alat investasi ini banyak digunakan dari masa ke masa. Sebagai salah satu bank terbesar di tanah air, kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan finansial masyarakat dengan memberikan produk dan layanan terbaik. Apalagi di tengah kemajuan teknologi di era digital, sektor perbankan juga harus terus berkembang guna menyediakan produk investasi yang mudah dan nyaman, serta memungkinkan nasabah untuk mengembangkan dananya secara lebih optimal,” katanya. 

Salah satu cara yang mereka lakukan di awal tahun 2024 lalu yakni meluncurkan Tabungan Emas Pegadaian di M2U ID App bekerja sama dengan PT Pegadaian (Pegadaian).

Tabungan Emas Pegadaian merupakan produk tabungan emas digital dari Pegadaian yang dapat diperoleh melalui transaksi di aplikasi digital banking milik bank tersebut. Lewat fitur ini, masyarakat memiliki kemudahan berinvestasi emas digital dalam genggaman dengan dukungan fitur mobile banking yang praktis dan aman.

Para investor, baik pemula maupun berpengalaman, juga dapat mengikuti pergerakan harga nilai jual dan beli emas secara real-time, sehingga memantau dan mengelola dana investasi dapat dilakukan di mana saja.

Nah, setelah inovasi tersebut, kini Maybank Indonesia kembali hadir dengan terobosan terbarunya, fitur Ambil Fisik Emas. Sebagai bank pertama di Indonesia yang menghadirkan pencetakan emas digital menjadi fisik dengan jaminan kadar kemurnian 24 karat melalui mobile banking, bank ini sekali lagi menunjukkan komitmennya sebagai penyedia layanan keuangan terkemuka di tanah air yang memberikan layanan finansial yang mudah dan memahami kebutuhan masyarakat.

Pencetakan emas fisik melalui M2U ID App tersebut dapat dilakukan cukup mudah dan dengan biaya cetak emas yang beragam, di mana jumlah cetak emas minimal sebesar 1 gram.

Nasabah cukup memiliki saldo yang mengendap sebesar 0,05 gram di dalam rekening Tabungan Emas Pegadaian agar bisa mencetak emas digitalnya dan memilih outlet pengambilan emas fisik di fitur Ambil Fisik Emas. Setelah itu, emas fisik dapat diambil di kantor cabang Pegadaian terpilih dengan membawa Kartu Tanda Pengenal (KTP) dan resi order dari aplikasi digital banking tersebut.

“Kehadiran Tabungan Emas Pegadaian memberikan kemudahan dalam berinvestasi emas secara digital. Namun tak hanya untuk melakukan transaksi pembelian dan penjualan emas digital saja, kini masyarakat juga bisa memperoleh emas fisik dari Tabungan Emas Pegadaian di aplikasi. Nikmati berbagai kemudahan menabung emas dalam genggaman melalui #M2UinAja dan mari bersama-sama berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik,” tutup Charles.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Menguak Rahasia Sukses Bersama Khabib Nurmagomedov, Atlet Asal Rusia yang Menjadi Inspirasi Global
img
Penjualan Brand Lokal Melonjak 5X Lipat pada Kampanye 9.9 Berkat Fitur Live Streaming
img
Mendorong UKM Indonesia “Go Ekspor” untuk Raih Kesuksesan Global
img
Tips Raih Untung di Pasar Saham Melalui Momentum Pemulihan Ekonomi dan Peningkatan Konsumsi Domestik