Ribuan Orang Ikut Larut dalam Pergelaran Musikal Nuraniku-Perjuanganku
Pada Selasa malam, 20 Agustus 2024, Djakarta Theater XXI Kebon Sirih Menteng dihangatkan oleh alunan musik merdu dalam sebuah pergelaran istimewa yang diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Indonesia (YKI). Ribuan orang nampak sangat antusias menghadiri Pergelaran Musikal pada malam nan cerah itu.
Untuk kedua kalinya, mereka mempersembahkan Pergelaran Musikal dan kali ini bertema ‘NURANIKU-PERJUANGANKU’, karya Poppy Hayono Isman, Maya Djamhari Sirat, dan Ivan Djokomono. Sebuah kolaborasi lintas usia dan latar belakang, dengan tujuan utama meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kanker melalui karya seni musik.
“Musik, bahasa universal yang dapat diterima berbagai kalangan, bisa menenangkan, menyemangati, menginspirasi, bahkan dapat menyembuhkan dan sebagai support pada saat seseorang menjalani kerasnya terapi,” kata Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP.
Secara LIVE, melibatkan lebih dari 200 pemeran dari lintas generasi dan latar belakang, serta genre yang berbeda, pertanda meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap penanggulangan kanker.
Diawali dengan permainan piano solo, oleh Humas YKI, Pratiwi Astar, penampilan musikal 10 babak tanpa henti selama 150 menit, dan diakhiri dengan grand finale lagu “Rayuan Pulau Kelapa”.
Ketua Panitia Pergelaran Musikal NURANIKU-PERJUANGANKU, Muhamad Reza Irawan, mengatakan, “Kami mengapresiasi seluruh donatur dan sponsor, serta sebanyak 205 pemeran yang terlibat secara aktif, sehingga pergelaran musikal ini akan dilaksanakan sesuai jadwal,” ucap Muhamad Reza Irawan, Ketua Panitia Pergelaran Musikal NURANIKU-PERJUANGANKU dalam kata sambutannya di Djakarta Theatre XXI, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa malam 20 Agustus 2024.
“Pergelaran ini mengajak masyarakat untuk peduli terhadap sesama, melalui lagu-lagu yang indah, lirik yang menggugah dan ceria, lantunan musik, kostum, dan gaya yang menarik serta narasi yang bermakna,” pungkas Poppy Hayono Isman.