

Run To Care 2025, Lari Lintas Kota 150KM Demi Putus Siklus Anak Terpisah dari Pengasuhan Orangtua

Tahukah Moms, ada lebih dari 1 dari 10 anak di Indonesia yang tumbuh tanpa kehadiran orangtua? Mereka ditinggalkan, terpaksa hidup sendiri, atau tumbuh di lingkungan yang jauh dari kasih sayang dan perlindungan. Tapi harapan untuk mereka belum padam. Salah satu upaya nyata datang dari sebuah gerakan lari lintas kota penuh makna: Run To Care JKT150KM 2025.
Ajang ini akan digelar pada 8 hingga 10 Agustus 2025 dan melibatkan 400 pelari offline serta 300 pelari virtual. Tapi ini bukan sekadar lomba. Run To Care adalah charity run yang digagas oleh SOS Children’s Villages Indonesia, organisasi non-profit yang sudah lebih dari 50 tahun hadir untuk anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua.
Pelari akan menempuh jarak sejauh 150 kilometer, melintasi tujuh kota dan kabupaten sekaligus: Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Kota Tangerang (Banten), dan Kota Depok (Jawa Barat). Perjalanan ini akan berakhir di SOS Children’s Village Cibubur, tempat anak-anak binaan diasuh dan dibesarkan penuh cinta.
Bagi Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia, kegiatan ini bukan soal kecepatan atau stamina, tapi tentang harapan. “Tahun ini kami melalui ajang Run To Care JKT150KM mengajak seluruh Sahabat untuk memutus siklus keterpisahan anak dari orangtua, mencegahnya agar tidak terjadi sejak awal,” ujarnya.
Ya, efek anak yang kehilangan pengasuhan orangtua sering kali berlangsung seumur hidup, menciptakan siklus berbahaya yang berulang dari satu generasi ke generasi berikutnya. Melalui penelitian bertema Key Drivers Contributing to Child-Parents Separation in Indonesia yang dirilis pada Desember 2024, SOS Children’s Villages Indonesia mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai faktor-faktor utama yang menyebabkan anak-anak terpisah dari keluarganya. Studi ini menunjukkan bahwa penempatan anak dalam pengasuhan alternatif umumnya dipengaruhi oleh dua hal utama: kondisi lingkungan keluarga dan efektivitas sistem perlindungan anak di Indonesia.
“Run To Care JKT150KM bukan hanya tentang menyelesaikan jarak, tapi tentang melangkah bersama untuk masa depan anak-anak Indonesia,” jelas Lexi Rohi, Race Director Run To Care 2025.
Lexi melanjutkan, “Tahun ini kami menyuguhkan rute dalam kota metropolitan dan sekitarnya yang kompleks tantangannya sekaligus penuh makna, sebagai simbol dari tujuan akhir kita: memberikan rumah dan harapan bagi anak-anak yang membutuhkan.”
Run To Care tahun ini pun menggandeng Kitabisa melalui program SalingJaga Perlindungan Diri, yang memberi jaminan asuransi syariah selama setahun untuk para peserta.
Vikra Ijas, CEO Kitabisa Group, menjelaskan bahwa ini bentuk kepedulian menyeluruh, bukan hanya untuk anak-anak, tapi juga untuk sesama pelari yang bisa saling bantu jika terjadi kecelakaan.
Pelari jarak jauh Sianti Candra menyebut pengalaman ikut Run To Care sebagai perjalanan hati. “Setiap langkah dalam lari ini adalah bentuk kepedulian. Kita bukan hanya menempuh jarak, tapi membangun harapan bagi anak-anak yang membutuhkan rumah dan kasih sayang.”
Meski pendaftaran lari offline sudah ditutup, Moms masih bisa ikut Run To Care Virtual 2025 yang terbuka hingga 3 Agustus 2025 lewat aplikasi 99 Virtual Race. Moms bisa lari dari rumah atau lingkungan sekitar, tetap ikut mendukung misi besar ini.
Moms juga bisa berkontribusi lewat donasi di aplikasi kitabisa, atau cukup bantu menyebarkan pesan ini. Karena di balik setiap langkah kecil, ada masa depan anak-anak yang bisa berubah jadi lebih baik.