ads

Ryan Adriandhy, Dari Mahasiswa Desain Grafis ke Sutradara Film Animasi Terlaris di Indonesia

Efa Trapulina - Rabu, 30 April 2025
(ki-ka) Ryan Adriandhy, Director dan Writer JUMBO dan  Rektor BINUS University, Dr. Neily, S.Kom., M.M., CSCA (Foto: Efa)
(ki-ka) Ryan Adriandhy, Director dan Writer JUMBO dan Rektor BINUS University, Dr. Neily, S.Kom., M.M., CSCA (Foto: Efa)
A A A

Siapa sangka di balik suksesnya film animasi JUMBO, yang telah mencatatkan lebih dari 6 juta penonton dalam waktu kurang dari sebulan setelah perilisan (kini telah mencapai lebih dari 7 juta penonton), ada sosok muda berbakat yang merupakan alumni dari BINUS University International. 

Dialah Ryan Adriandhy, seorang alumnus dari program Graphic Design and New Media (GDNM) di BINUS Northumbria School of Design (BNSD) yang berlokasi di FX Sudirman Jakarta. Kini, Ryan yang merupakan lulusan tahun 2012 ini dikenal luas sebagai Penulis dan Sutradara film JUMBO, yang telah menjadi fenomena di dunia perfilman Indonesia.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap karya dan kontribusi alumni di industri kreatif, BINUS University International menggelar acara Nonton Bareng (Nobar) bersama Ryan pada 29 April 2025 di CGV fX Sudirman. Acara ini tidak hanya menayangkan film, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan tamu undangan untuk mendengar langsung kisah inspiratif dari Ryan tentang perjalanan kreatif di balik layar pembuatan JUMBO.

JUmbo
Exclusive Screening JUMBO

Perjalanan Kreatif Ryan 

Ryan menceritakan bahwa pengalaman saat ia menjadi mahasiwa sangat memengaruhi proses kreatifnya dalam pembuatan film JUMBO. “Pengalaman saya di BINUS, terutama di jurusan Graphic Design and New Media, memberikan dasar yang kuat untuk memahami storytelling dari perspektif visual dan naratif,” ungkap Ryan dalam sesi bincang santai di acara saat ditemui di acara "Exclusive Screening JUMBO, 29 April 2025 di FX Sudirman Jakarta. “Karena materi yang diajarkan dalam bahasa Inggris, saya bisa mengakses berbagai referensi global yang membantu dalam mengembangkan cerita JUMBO,” sambungnya.

Proses pembuatan JUMBO sendiri memakan waktu hingga lima tahun. Tidak sedikit tantangan yang dihadapi oleh Ryan dan tim. Mulai dari kerusakan file, kendala teknis saat rendering, hingga penolakan dari beberapa studio yang menganggap animasi membutuhkan dana besar dan waktu yang lama. Namun, semangat Ryan dan tim tidak padam.

“Saya butuh tim film, bukan hanya studio animasi. Saya butuh editor film, penulis naskah, desainer produksi, hingga sinematografer. Banyak studio lain yang menolak karena animasi memerlukan dana besar dan waktu yang lama. Tapi Visinema Studios percaya dan berkata, ‘Kalau belum ada kisah sukses animasi di Indonesia, kenapa kita nggak jadi yang pertama?’ Itu jadi titik balik,” kenang Ryan.

Ryan Jumbo
Ryan Adriandhy, Director dan Writer JUMBO

Keputusan Visinema untuk mendukung proyek ini ternyata membuahkan hasil yang luar biasa. JUMBO kini bukan hanya sukses secara komersial, tetapi juga berhasil menempatkan Indonesia di peta animasi dunia.

Proses Pembuatan Film

Ryan menjelaskan, meski proses pembuatan JUMBO serupa dengan film live-action, ada beberapa perbedaan penting dalam produksi animasi. “Kami melakukan picture lock dua kali, pertama di tahap animatic (storyboard bergerak). Ini untuk memastikan agar tidak ada adegan animasi yang terbuang,” ujar Ryan.

Hal lain yang menarik adalah pengisian suara. Berbeda dengan film live-action, pengisi suara film animasi dilakukan lebih awal, bahkan sebelum animasi selesai. “Saya ingin para aktor suara bebas berakting tanpa terpengaruh gambar final. Mereka hanya diberi konsep karakter dan adegan, ini memberikan kebebasan bagi mereka untuk berakting lebih leluasa,” jelas Ryan.

Pesan Inspiratif untuk Generasi Muda

Sebagai anak muda yang telah meraih kesuksesan besar, Ryan memiliki pesan yang sangat menginspirasi bagi generasi muda, terutama yang ingin berkarya di dunia kreatif. “Kalau kamu mau bikin karya, jangan tunggu mood. Di industri kreatif, kerja tim adalah segalanya. Jangan kejar kesempurnaan, karena kamu akan terus tumbuh. Karya itu nggak pernah benar-benar selesai, hanya dirilis. Dan yang paling penting, jangan takut menceritakan kisahmu sendiri, karena tidak ada yang bisa menceritakannya sebaik kamu,” ujar Ryan dengan penuh semangat.

Rektor BINUS University, Dr. Neily, S.Kom., M.M., CSCA, juga memberikan apresiasi terhadap prestasi yang diraih oleh Ryan. “Ryan adalah contoh nyata bahwa lulusan kami mampu bersinar di dunia industri. Kami ingin agar prestasi seperti ini bisa jadi motivasi bagi mahasiswa lainnya agar terus berkarya,” ujar Dr. Neily.

Tidak hanya menghibur, JUMBO juga memperkuat posisi Indonesia di kancah animasi Asia Tenggara. Bahkan, film ini dijadwalkan untuk tayang di 17 negara mulai Juni 2025, dengan subtitle dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Mandarin, dan Spanyol. Ryan juga sangat bangga bahwa JUMBO tetap menggunakan bahasa Indonesia dalam dialognya, sebuah keputusan yang dianggap penting untuk mempertahankan identitas lokal. “Identitas itu penting, dan kita tidak perlu selalu mengikuti standar luar hanya demi pasar,” tegas Ryan.

Acara Nobar ini bukan hanya menjadi ajang perayaan keberhasilan alumni, tetapi juga bagian dari komitmen universitas berstandar internasional ini dalam membangun ekosistem kreatif yang memberdayakan generasi muda Indonesia. Dengan melihat keberhasilan JUMBO, Ryan Adriandhy membuktikan bahwa melalui ketekunan, pendidikan yang tepat, dan keberanian mengambil risiko, impian besar bisa terwujud.

JUMBO menjadi contoh nyata bahwa karya kreatif yang bermakna dan berkualitas bisa datang dari Indonesia. Bagi Moms dan si buah hati yang belum menonton, jangan lewatkan film animasi JUMBO yang penuh pesan positif.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Ryan Adriandhy, Dari Mahasiswa Desain Grafis ke Sutradara Film Animasi Terlaris di Indonesia
img
Learning Through Their Eyes; Preschool Ini Gelar Pameran Project Work Tahunan
img
Bebas Mata Minus Tanpa Operasi di Mall Pakuwon Bekasi
img
Saatnya Main! Game Arcade Asal Singapura Hadirkan Gerai Keempat di PIK 2 Tangerang