Sahabat Baru Pelaku Bisnis F&B: Solusi Pengiriman Produk Dingin yang Segar, Praktis, dan Efisien!
Moms, siapa di antara kita yang nggak suka belanja online? Terutama makanan beku yang praktis, seperti nugget, ikan fillet, atau eskrim yang siap saji. Tapi, pernah nggak sih Moms merasa khawatir dengan kualitas makanan yang dikirim? Apalagi kalau nggak ada fasilitas pendingin yang menjaga suhu tetap dingin sampai ke tangan kita.
Tak hanya kita sebagai konsumen, para pelaku usaha baik skala besar maupun kecil, seperti UMKM ataupun korporasi yang bergerak di bidang F&B (Food & Beverage), terlebih sangat memerlukan layanan pengiriman dingin. Jika Moms dan Dads merupakan pelaku bisnis di bidang serupa, pasti tak ingin mendapat keluhan dari pelanggan bahwa produk yang dikirim sudah tak segar atau tak berkualitas lagi, bukan? Terutama untuk produk-produk yang butuh perhatian ekstra, seperti makanan beku, sayuran segar, atau daging olahan.
Layanan Pengiriman Produk Dingin
Tenang, kini sudah ada solusinya, Moms. Menjawab tantangan logistik di sektor pengiriman produk dingin, Ninja Xpress hadir dengan inovasi baru, Ninja Cold, layanan pengiriman produk dingin yang bakal jadi sahabat baru para pelaku usaha. Sebagai bagian dari layanan pengiriman supply chain management atau B2B Restock, layanan ini hadir untuk mendukung manajemen rantai pasok ritel dan UKM.
Layanan inovatif ini dirancang khusus untuk memastikan produk dingin atau beku tetap terjaga kualitasnya, sampai ke tangan pembeli dengan kondisi yang masih segar. Dilengkapi dengan teknologi cooling system dan polygon routing, layanan pengiriman dingin ini siap memberikan solusi logistik untuk produk-produk yang membutuhkan suhu terkontrol, seperti sayuran, daging atau makanan olahan, pastries, hingga produk-produk pangan lainnya. Mereka pun memastikan produk tetap segar hingga sampai tujuan dengan tepat waktu.
“Hadirnya Ninja Cold merupakan wujud nyata dari komitmen kami untuk mendukung para pelaku bisnis, baik UKM maupun korporasi, dalam mengelola pengiriman produk dingin yang praktis tanpa mengorbankan kualitas. Didukung oleh ekosistem logistik Ninja Xpress yang telah hadir sejak tahun 2015 dengan lebih dari 800 hub dan juga 27.000 mitra pengemudi, kami percaya, bahwa integrasi antara teknologi unggulan dengan sistem pengiriman praktis mampu menjadi solusi andal yang memperkuat daya saing bisnis mitra kami dan juga mendukung efisiensi pengiriman logistik,” jelas Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress dalam konferensi pers baru-baru ini di bilangan Jakarta Selatan.
Selama ini, perusahaan logistik ini dikenal sebagai ekspedisi untuk e-commerce dan social commerce. Tapi, sejak tahun lalu, mereka mulai melakukan inovasi dan diversifikasi, terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
“Kami sadar kalau banyak banget seller di sektor F&B yang butuh solusi pengiriman makanan beku atau dalam rantai dingin. Tapi, sebelumnya kami sering jawab, "Maaf, belum bisa." Kenapa? Karena kami nggak punya teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengiriman makanan dalam kondisi dingin. Tapi, seperti yang sering dibilang, jangan pernah bilang nggak bisa sebelum mencoba! Kami mulai melakukan riset untuk mengetahui seberapa besar potensi pengiriman makanan beku ini. Dan hasilnya, ternyata cukup menarik, lho!” tambah Roy Imantaka, Chief of Strategy Ninja Xpress.
Berdasarkan riset yang mereka lakukan bersama MNC Portal Indonesia pada pertengahan 2024 terhadap 1.100 responden, terungkap bahwa lebih dari 94% pembeli online, yang dikenal sebagai e-shopaholics, rutin membeli produk frozen food dengan frekuensi 1-2 kali setiap minggu. Di antara berbagai produk makanan olahan, nugget (38,7%), sosis (28,5%), dan bakso (15,9%) menjadi yang paling diminati.
Namun, yang jadi masalah, pengiriman makanan beku di Indonesia masih terbatas. Banyak yang harus menggunakan kurir instan atau on-demand, tapi sayangnya tanpa fasilitas pendingin. Akibatnya, kualitas makanan yang dikirim jadi tidak terjaga dengan baik. Jadi, meskipun permintaan terhadap produk ini terus meningkat, pelaku usaha masih menghadapi tantangan besar dalam menyediakan layanan pengiriman dingin yang dapat diandalkan.
Nah, di sinilah penyedia jasa pengiriman ini hadir dengan solusi baru layanan Cold. “Kami bekerja sama dengan penyedia layanan cold chain dari Jepang yang sudah terkenal dengan teknologi rantai dingin yang canggih dan terbukti,” jelas Roy.
Lebih lanjut, Alvian Chris Pradana selaku Head of Growth Ninja Xpress, menguraikan bahwa layanan pengiriman dingin terbaru ini hadir dengan dua pilihan suhu yang disesuaikan dengan jenis produk yang akan dikirim, yakni:
- Chiller Temperature (0° hingga 5° C): Cocok untuk produk sayuran, buah-buahan, susu, hingga produk kesehatan.
- Frozen Temperature (-15° C atau lebih dingin): Ideal untuk produk beku seperti daging, seafood, dan berbagai makanan olahan beku.
Sertifikasi Halal yang Membuat Lebih Tenang
Hidup di negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, kehalalan makanan atau minuman adalah suatu keniscayaan. Untuk itu, bagi bisnis yang memperhatikan kehalalan produk, Ninja Cold juga telah mendapatkan sertifikasi halal sejak bulan Juli 2024 lalu.
Alvian menjelaskan bahwa seluruh proses pengiriman dan penyimpanan produk telah memenuhi standar Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) yang ketat, dengan pemisahan ketat antara produk halal dan non-halal untuk mencegah risiko kontaminasi silang. “Kami memastikan bahwa produk halal tetap terjaga kesuciannya, tanpa risiko kontaminasi silang,” ungkapnya.
Selain menjaga produk tetap segar, layanan Cold juga fokus pada pengalaman pengiriman yang praktis dan terjangkau. Berdasarkan hasil survei perusahaan, konsumen sangat mempertimbangkan beberapa faktor penting: tarif yang kompetitif (40%), kecepatan pengiriman (26,9%), kemudahan pemesanan (25,1%), dan akses pelacakan barang secara real-time (8%).
Efektif dan Efisien
Melihat permintaan yang terus meningkat, Alvian mengatakan mereka memanfaatkan teknologi canggih seperti Dashboard dan sistem routing untuk menjaga kesegaran produk sekaligus menghemat waktu pengiriman hingga 1-2 jam. Dengan demikian, layanan Cold ini tidak hanya memberikan solusi logistik yang praktis, tetapi juga mendukung kelangsungan bisnis mitra dalam menghadapi persaingan yang ketat.
Alvian mengungkapkan, sejak beroperasi, sekitar lebih dari 500 ribu paket telah dikirimkan melalui layanan Ninja Cold. Saat ini, mereka masih fokus pada wilayah Jabodetabek, namun berencana dalam waktu dekat akan melakukan ekspansi ke kota-kota lain di Indonesia.
"Dimulai pada awal 2025, dengan fokus pertama di kota-kota besar di Jawa, diikuti dengan pengembangan ke wilayah lainnya,” imbuh Alvian. Ia menegaskan, walaupun saat ini layanan pengiriman dingin lebih fokus pada B2B (Business to Business), ke depannya mereka juga membuka peluang untuk melayani B2C (Business to Consumer). "Nanti ke depannya, layanan B2C akan mirip sepeti layanan reguler, kami akan memiliki pick-up service yang akan mengambil paket dari rumah konsumen dan mengantarkannya ke tujuan dengan aman," tutup Alvian.
Dengan dukungan teknologi dan jaringan pengiriman terintegrasi, layanan terbaru ini adir sebagai mitra tepercaya bagi pelaku UKM maupun korporasi untuk memenuhi kebutuhan pengiriman produk dingin yang segar, praktis, dan efisien.