Transformasi Digital Berbuah Manis, Capai Laba Tertinggi dan Bagikan Dividen Besar

Di tengah gejolak dan ketidakpastian ekonomi global, Amar Bank justru menunjukkan performa yang sangat impresif, mencatatkan pertumbuhan yang solid dan profitabilitas yang kuat. David Wirawan, Senior Vice President of Finance, mengungkapkan antusiasmenya terhadap pencapaian ini, menyoroti bagaimana bank ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat.

"Di tengah kondisi dan pertumbuhan ekonomi saat ini, kami justru berada dalam posisi yang sebaliknya," ujar David saat paparan publik Selasa, 17 Juni 2025 di Jakarta. "Kami tumbuh sangat baik, sangat memuaskan di kuartal pertama bahkan sampai bulan Mei ini," ucapnya.

Pertumbuhan Mengesankan dan Komitmen Dividen

Pencapaian ini menempatkan mereka sebagai bank dengan profit yang kuat, pertumbuhan yang solid, dan eksistensi yang terus nyata di sektor UMKM serta pihak-pihak yang belum terlayani (underserved). 

Laporan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2024 menunjukkan performa gemilan, bahkan menyetujui pembagian dividen dengan rasio pembayaran dividen lebih dari 75%.

David menambahkan bahwa awal tahun 2025 juga sangat menjanjikan. Pertumbuhan kredit secara year-on-year mencapai lebih dari 15%, jauh di atas rata-rata industri yang sekitar 9%. Penyaluran kredit ini dilakukan secara pruden, terbukti dari laba bersih bank yang tumbuh sebesar 38% secara year-on-year.

Filosofi "profitable growth" menjadi pegangan utama mereka. Mereka tidak hanya mengejar pertumbuhan yang signifikan atau eksponensial, tetapi memastikan bahwa pertumbuhan bisnis juga diiringi dengan kehati-hatian (prudentiality) dan peningkatan profit yang baik. 

Meskipun kredit terus bertumbuh, mereka berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) di bawah 2%, menunjukkan manajemen risiko yang efektif. Bank ini juga menekankan peminjaman yang bertanggung jawab dan mendorong nasabah untuk fokus pada penggunaan dana produktif, bukan hanya konsumtif.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), mereka mencatat pertumbuhan sebesar 42% secara year-on-year. Hal ini juga diiringi dengan pertumbuhan CASA (Current Account Savings Account), yang meningkat dari 25% pada Q1 2024 menjadi 30% pada Maret 2025.

Peran Krusial Inovasi Digital

Kevin Kane, Chief Technology Officer, menjelaskan bahwa pertumbuhan gemilang yang dicapai, tidak lepas dari kontribusi signifikan produk-produk digital mereka.

Produk unggulan pertama adalah Tunaiku, platform pinjaman digital yang telah melayani nasabah, terutama segmen underserved dan UMKM di Indonesia, sejak tahun 2014. Mencapai lebih dari 25 juta unduhan dan telah menyalurkan pinjaman sekitar Rp 15 triliun. Dari jumlah tersebut, lebih dari 400 ribu nasabah adalah UMKM.

Kevin menyoroti pertumbuhan signifikan pada aplikasi pinjaman yang diterima dan penyaluran dana yang terus meningkat secara sehat dari tahun 2022 hingga 2024, dengan tren positif yang terus berlanjut di Q1 2025.

Digital Banking mereka juga menunjukkan performa yang menjanjikan. Dalam lima tahun ke depan, pertumbuhan yang luar biasa di sektor ini diproyeksikan, bahkan dengan proyeksi pertumbuhan lapangan kerja hingga 50%, dari 387 menjadi 600 karyawan tahun lalu. Mereka melihat sektor ini sangat relevan dan selaras dengan visi mereka untuk mendorong perkembangan MSME (Micro, Small, and Medium Enterprises).

Kevin juga menyoroti sektor perfilman Indonesia, dimana tingkat penjualan tiket film domestik mencapai 80 juta pada tahun 2020, berkontribusi 60% dari total pasar. Hingga Mei tahun ini saja, penjualan sudah mencapai 35 juta. Mereka melihat sektor ini akan terus berkembang meskipun dalam kondisi ekonomi saat ini.

Sebagai bagian dari upaya untuk terus mendorong inklusi keuangan, terutama di segmen MSME, mereka menjadi sponsor utama program Job Market pada 28 Mei lalu. Program ini adalah field market pertama dan terbesar di Indonesia, menunjukkan langkah konkret untuk terus mempelajari dan melihat peluang baru, terutama di industri yang belum digarap secara maksimal saat ini.

Harapannya, kolaborasi yang lebih konkret antara Amar Bank dan pelaku industri kreatif akan terjalin setelah acara Job Market pada 29 November hingga 1 Desember mendatang, yang pada akhirnya akan mendorong inklusi keuangan di Indonesia.