Tren Belanja Produk Asli Meningkat Hingga 3 Kali Lipat, Ini Alasan para Ibu Pilih Brand Resmi daripada Produk Murah
Tahukah, Moms? Menurut survei, kini para ibu semakin selektif dan pintar dalam berbelanja.
Setelah bertahun-tahun didominasi barang-barang non-branded di e-commerce, kini ada pergeseran besar yang patut diacungi jempol. Ya, tren belanja produk branded asli (autentik) meningkat drastis.
Menurut laporan terbaru dari Cube Asia 2025, e-commerce yang berfokus pada keaslian yaitu pembelian produk bermerek melalui lingkungan Official Store atau mall yang terverifikasi, telah mengalami lonjakan signifikan. Segmen ini naik hampir tiga kali lipat, dari hanya 12% dari total penjualan e-commerce pada tahun 2020 menjadi 30% pada tahun 2025.
Artinya, saat ini pasar belanja produk asli di Asia Tenggara sudah bernilai sekitar US$40 miliar (sekitar Rp620 triliun).
Kenapa Produk Asli (Autentik) Jadi Primadona?
Perubahan perilaku ini didorong oleh beberapa faktor utama yang sangat relatable bagi kita para ibu:
- Prioritas Kualitas: Setelah mencoba berbagai produk, konsumen kini menyadari bahwa kualitas yang ditawarkan oleh brand resmi seringkali lebih terjamin dan awet.
- Jaminan Keaslian: Belanja di Official Store atau Verified Mall memberikan rasa aman. Tidak ada lagi drama produk palsu atau barang KW yang bikin kecewa saat paket datang.
- Pengalaman Belanja yang Lebih Baik: Platform e-commerce kini berlomba-lomba memberikan layanan premium bagi brand resmi, yang pada akhirnya memberikan keuntungan pada konsumen, seperti harga yang lebih baik, layanan purna jual yang jelas, dan pengiriman yang lebih lancar.
Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat. Peningkatan permintaan akan barang asli diprediksi akan terus naik.
Para ahli memperkirakan bahwa pada tahun 2030, segmen belanja branded asli ini akan mencakup 55% dari seluruh pasar ritel e-commerce di Asia Tenggara, dengan estimasi penjualan mencapai angka fantastis US$150 miliar (sekitar Rp2.300 triliun).
Melihat pergeseran ini, Lazada pun cepat tanggap. Mereka memperkenalkan strategi Brand First, menempatkan brand resmi sebagai inti pengembangan platform.
Langkah strategis ini mencakup:
- Pembaruan Aplikasi Berbasis AI: Memudahkan kita menemukan produk branded yang dicari.
- Penguatan Layanan: Mulai dari layanan pelanggan yang sat-set, hingga layanan pengiriman dan instalasi untuk barang berukuran besar (seperti furniture).
- Dukungan Pemasaran Ekstra: Dengan memberikan subsidi voucher dan promosi besar-besaran, brand dapat memberikan penawaran yang lebih menarik bagi konsumen.
"Strategi yang berpusat pada brand memungkinkan kami untuk menjadi katalisator nilai yang sejati bagi eCommerce Indonesia dengan mengubah kapabilitas platform menjadi manfaat nyata dan nilai tambah bagi brand maupun konsumen," kata CEO Lazada Indonesia, Carlos Barrera, Kamis (27/11/2025) di Jakarta.
"Saat brand bertumbuh, konsumen pun merasakan keuntungannya. Pendekatan yang kuat pada brand akan membuka akses ke harga yang lebih baik, penemuan produk yang lebih mudah, kualitas tepercaya, dan pengalaman berbelanja yang lebih relevan. Inilah cara kami meningkatkan seluruh ekosistem,” ujar Carlos.
Salah satu yang telah merasakan manfaat adalah toko buku Gramedia.
Corporate Support Director Gramedia, Yosef Adityo, mengatakan, "Penting bagi kami untuk menjaga literasi dan minat baca tetap hidup di era yang dipenuhi hiburan digital. Ini berarti kami harus mengubah cara dan medium kami dalam menjangkau pembaca.”
Ia menambahkan bahwa transformasi ke ranah online sangat penting untuk keberlanjutan bisnis. "Bersama LazMall, kami dapat memodernisasi pendekatan kami dan terhubung dengan generasi pembaca yang baru,” tutupnya.