ads

Viral Tren Rp10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat, Begini Kata Ahli Ekonomi

Novita Sari - Rabu, 08 Oktober 2025
Ki-ka: Prof. Rhenald Kasali, Ph.D, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia dan Glenn Ranti, Division Head of Corporate Communications. Foto: Novi
Ki-ka: Prof. Rhenald Kasali, Ph.D, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia dan Glenn Ranti, Division Head of Corporate Communications. Foto: Novi
A A A

Moms yang sering scroll medsos pasti pernah lihat tren viral "Rp10 ribu di tangan istri yang tepat". 

Tren yang menggambarkan fenomena istri atau ibu rumah tangga yang membagikan konten video tentang kiat hidup hemat dengan uang belanja harian yang sangat minim, sering kali hanya Rp10.000. 

Mereka menunjukkan bagaimana uang tersebut "disulap" untuk membeli bahan makanan dan memasak hidangan yang cukup untuk keluarga, bahkan ada yang mengklaim masih bisa menyisihkan untuk ditabung.

Tujuan awal tren ini mungkin untuk menunjukkan keterampilan dan kreativitas istri dalam mengelola keuangan keluarga, khususnya saat menghadapi keterbatasan finansial. Kalimat "istri yang tepat" menyiratkan pujian bagi kemampuan berhemat tersebut.

"Tren itu dapat diinterpretasikan sebagai pengakuan publik terhadap pentingnya manajemen mikro-ekonomi rumah tangga dan kecakapan finansial. Hal ini juga menyiratkan bahwa tantangan ekonomi saat ini menuntut setiap individu—tanpa memandang jumlah kekayaan awalnya—untuk memiliki literasi finansial yang kuat dan mampu menerapkan strategi yang resilien agar dapat mencapai kekayaan sejati yang mencakup aspek finansial dan wellness di masa depan yang penuh percaya diri," jelas Prof. Rhenald Kasali, Ph.D, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia di acara media briefing Wealth Wisdom Jakarta 2025 oleh Permata Bank, Selasa, 7 Oktober 2025.

Dalam kesempatan yang sama, Glenn Ranti, Division Head of Corporate Communications Permata Bank mengatakan, sejak pertama kali digelar di tahun 2014, Wealth Wisdom terus meningkatkan kualitasnya menjadi platform interaktif– tempat bersilaturahmi, belajar dari para pakar, sekaligus memperluas perspektif dalam merancang masa depan finansial yang lebih kuat, terarah, dan relevan dengan tantangan zaman.

Ya, di tengah gonjang ganjing ekonomi saat ini, semua bikin kita harus putar otak, bukan cuma sebagai ibu, tapi juga sebagai manajer keuangan keluarga. Intinya, Moms, kita harus jadi sosok yang Resilient alias tangguh!

Dikatakan Prof. Rhenald, teknologi memang bisa membuat proses jadi cepat—mau nonton film, mau belanja tinggal klik—tapi dalam hidup, dan khususnya keuangan serta bisnis, kita tidak bisa skip yang namanya proses.

Bayangkan, anak-anak kita sekolah makin spesialis. Dokter fokus di bedah tangan, IT person jago ngoding. Tapi di dunia kerja nyata, kita butuh pandangan holistik. Dokter bedah tangan pun harus paham fungsi saraf, nutrisi, dan berat badan pasien.

Tips Ekonomi Cerdas untuk Moms:

Jangan Cuma Spesialis Cuan: Moms mungkin jago banget negosiasi harga di pasar atau pintar main saham. Tapi, jangan lupakan kemampuan holistik lainnya: skill komunikasi, kecepatan merespons perubahan, dan personal branding. Semua ini adalah modal bisnis yang tak ternilai di era digital.

Mentalitas Jangka Panjang: Ya, semua suka cuan cepat. Tapi, mari ajarkan anak dan diri kita bahwa kerja keras itu penting, dan membangun bisnis itu butuh masa depan yang sangat panjang. Ambil kesempatan jangka pendek, tapi fokus utama tetap pada Big and Grow Strong!

Menyeimbangkan Wealth dan Wellness: Otak Kita adalah Aset Terpenting!

Seringkali kita terlalu fokus pada angka-angka di rekening (wealth), sampai lupa dengan mesin utama di balik semua itu: diri kita sendiri. Konsep Wealth & Wellness 

Kenapa Wellness Penting untuk Wealth?

Otak adalah Pengatur Keseimbangan: Para ahli bedah saraf mengatakan, otak kita sangat berfungsi dalam mengatur keseimbangan hidup. Stress dan burnout bisa merusak fokus, yang otomatis mengganggu pengambilan keputusan finansial.

Investasi Kesehatan = Return Finansial: Saat kita sehat, kita bisa bekerja lebih efektif, punya energi untuk mencari peluang, dan terhindar dari biaya pengobatan mahal. Kesehatan adalah modal utama.

Tantangan Head-to-Head: Daya Beli Melemah & Kompetisi Meningkat!

Moms, kita nggak sedang berkhayal kalau merasa "kok daya beli sekarang nggak sekencang dulu, ya?". Data menunjukkan pelemahan daya beli sedang terjadi. Tapi, uniknya, di saat yang sama:

Kompetisi Meningkat: Karena daya beli melemah, banyak rumah tangga dan individu justru jor-joran untuk berusaha lebih kencang. Akibatnya, jumlah pelaku usaha, baik online maupun offline, meningkat tajam.

Government Spending Ketat: Kebijakan efisiensi pengeluaran pemerintah (dan kepala daerah) membuat pergerakan ekonomi terasa berat, termasuk di sektor pariwisata.

Jurus Bertahan dan Berkembang:

Jeli Melihat Peluang: Di tengah ketidakpastian (misalnya gonjang-ganjing post crypto dan post kuantum), selalu ada peluang baru. Pelaku usaha harus memperbaharui mental dan membaca pergerakan ekonomi.

Dukungan untuk Generasi Muda: Pengangguran di kalangan usia 15-24 tahun (kaum muda) sudah menyentuh lampu kuning! Sebagai ibu, kita harus mendukung segala langkah yang mendorong daya beli dan menggerakkan ekonomi akar rumput (UMKM). Program magang yang dibayar, misalnya, adalah hal baik yang perlu kita dukung.

Intinya, Moms, di tengah segala dinamika ini, kuncinya adalah Tangguh (Resilient). Kita harus menghargai proses, menjaga keseimbangan wealth dan wellness, serta cerdas membaca peluang di tengah ketatnya kompetisi.

Sudahkah Moms merencanakan strategi keuangan dan kesehatan jangka panjang untuk keluarga?

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Viral Tren Rp10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat, Begini Kata Ahli Ekonomi
img
Cerdas Belanja dan Penuh Cinta di Kotak Bekal: Trik Sarwendah untuk Anak-anak
img
Bugar Sampai Garis Finish: Pentingnya Disiplin, Persiapan hingga Pemulihan Saat Ikuti Ajang Lomba Lari
img
Winky Wiryawan Tekankan Pentingnya Proteksi Diri di Balik Gaya Hidup Kreatif