

Bersatu Lawan Stunting dengan Cara Mudah, Target 1 Juta Anak Lebih Sehat Melalui "3 Langkah MAJU"

Stunting, masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan anak, masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Melihat angka stunting yang masih tinggi, yakni sekitar 21,6% dari total anak Indonesia (atau sekitar 1 dari 5 anak di Indonesia), berbagai pihak terus berupaya mencari solusi. Salah satunya adalah kolaborasi antara Sarihusada dan Alodokter yang meluncurkan kampanye “3 Langkah MAJU (3LM)” untuk mendukung pencegahan stunting.
Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama para orangtua, tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Berbagai faktor risiko seperti kurangnya pengetahuan tentang gizi, terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan, dan stigma sosial terhadap anak stunting menjadi tantangan utama dalam upaya mengatasi masalah ini.
Terus memperkuat kolaborasi untuk mendukung pemerintah mendorong pencegahan stunting di Indonesia, bersamaan dengan peringatan Hari Gizi dan Pangan Nasional (HGN) setiap tanggal 25 Januari, peluncuran kampanye tersebut juga bertujuan untuk mendukung pencegahan stunting sejak dini di Indonesia dengan melakukan edukasi dan screening atau skrining stunting yang ditargetkan bisa menjangkau setidaknya 1 juta anak.
"Fitur screening online yang kami luncurkan ini sangat membantu ibu-ibu untuk mendapatkan akses ke informasi kesehatan yang akurat dan terpercaya. Selain fitur screening online, juga diberikan edukasi komprehensif kepada ibu-ibu tentang pentingnya gizi seimbang, terutama protein hewani, bagi pertumbuhan anak. Protein hewani sangat penting untuk pertumbuhan otot dan otak anak. Sayangnya, banyak ibu-ibu yang masih belum menyadari pentingnya protein hewani ini," kata Angelia Susanto, Healthcare Nutrition Marketing & Strategy Director, Danone SN Indonesia pada Kamis, 23 Januari 2025 di Habitate, Setia Budi, Jakarta.

Kampanye Aksi “3 Langkah MAJU” ini pun merupakan bagian dari keberlanjutan program Gerakan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) yang telah diinisiasi sejak 2023.
Ditambahkan Angelia, untuk mencapai target 1 juta anak yang mendapatkan skrining stunting pada tahun 2025, diluncurkan pula sebuah inovasi terbaru yang mendukung program ini yaitu GMBS Mobi. Sebuah unit mobil keliling yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung upaya pencegahan stunting. Mobil ini dirancang khusus untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses, terutama di wilayah pedesaan, agar program pencegahan stunting dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.
“GMBS Mobi akan berkeliling ke berbagai wilayah, terutama daerah yang memiliki angka stunting tinggi. Tim kesehatan akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memeriksakan tumbuh kembang anak. Setelah itu, ibu-ibu dapat membawa anak mereka untuk dilakukan skrining di GMBS Mobi. Jika ditemukan anak yang berisiko stunting, petugas kesehatan akan memberikan edukasi dan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap,” urai Angelia.

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang berdampak signifikan pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, sehingga bisa memengaruhi kemampuan mental dan belajar anak di sekolah.
dr. Novitria Dwinanda, SpA(K), Dokter Spesialis Anak mengatakan, “Terdapat berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan stunting antara lain, rendahnya pemahaman orangtua tentang stunting sehingga kurang memerhatikan asupan Bunda selama kehamilan dan asupan anak seperti kecukupan ASi dan praktik pemberian makan pendamping (MPASI) yang tidak tepat. Selain itu, rendahnya pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin karena kesadaran masyarakat dan terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan. Masih banyak orangtua di Indonesia sulit menerima kenyataan atau malu jika anaknya terdiagnosa stunting dan cenderung menyangkal diagnosis dan menolak untuk dirujuk ke Rumah Sakit agar mendapat penanganan komprehensif. Oleh karena itu, penangan anak dengan risiko stunting adalah dengan intervensi keluarga dan lingkungan terdekat anak, serta dibarengi dengan peningkatan pemahaman tentang pemantauan pertumbuhan, pemberian nutrisi tepat, dan pemahaman diagnosis stunting sendiri. Hal ini merupakan salah satu upaya penurunan angka stunting di Indonesia.”
Skrining dan rujukan sangat penting dalam mewujudkan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS). Sebab, skrining dini menjadi kunci dalam deteksi awal sehingga intervensi cepat dapat dilakukan. “Skrining efektif mencakup pengukuran tinggi, berat badan, dan penilaian status gizi untuk memastikan anak tumbuh sesuai standar. Sehingga, deteksi dini memungkinkan penanganan tepat, mengurangi risiko komplikasi, dan memastikan anak mendapatkan perawatan optimal. Sedangkan rujukan terapi stunting memastikan anak menerima intervensi yang tepat, seperti suplementasi gizi, perubahan pola makan, dan pemantauan intensif. Melalui rujukan yang tepat, anak dapat mengakses sumber daya yang diperlukan untuk memperbaiki status gizi dan mencegah dampak jangka panjang stunting. Oleh karena itu, keterlibatan berbagai pihak dalam proses ini, mulai dari tenaga kesehatan hingga keluarga, akan sangat berkontribusi pada upaya mewujudkan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS),” tambah dr. Novitria.
Lee Meeng Thong, CEO Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia mengatakan, “Kami terus berkomitmen kuat untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak-anak Indonesia, khususnya dalam upaya mengatasi masalah stunting. Untuk itu, dalam hal penanganan stunting, kami memiliki gerakan bernama ‘Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS)’ yang dikembangkan bersama Alodokter sejak tahun 2023 dan telah menjangkau lebih dari 8.000 penerima manfaat dengan melakukan skrining status gizi anak di 50 titik lokasi di Indonesia. Dan pada 2025 ini, kami kembali berkolaborasi. Inisiatif kolaborasi melalui kampanye terbaru ini sejalan dengan visi kami untuk memperluas akses kesehatan dan pemenuhan nutrisi bagi anak Indonesia, serta merupakan salah satu bentuk komitmen kami untuk terus mendorong pencegahan stunting di Indonesia.”

Suci Arumsari - Co-Founder & President Director of Alodokter Group mengatakan, “Kami sangat mengapresiasi inisiatif kolaborasi luar biasa yang telah kami lakukan sejak tahun 2023. Kolaborasi ini merupakan langkah maju yang sangat berarti dalam upaya kita bersama untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia. Dengan menggabungkan keahlian kami di bidang konsultasi kesehatan digital dan komitmen Perusahaan Nutrisi ini pada nutrisi anak, kami yakin dapat mencapai dampak yang lebih signifikan dalam menurunkan angka stunting. Kami juga berkomitmen penuh untuk mendukung program ini dan mendorong perubahan perilaku yang positif dalam mewujudkan Generasi Maju 2045.”
Kampanye terbaru ini dilakukan untuk memperluas jangkauan skrining status gizi anak dengan target 1 juta anak di tahun 2025 yang akan digelar di seluruh wilayah di Indonesia. “Melalui inisiatif ini, kami ingin mengajak para Bunda di Indonesia untuk deteksi sejak dini risiko stunting pada si Kecil melalui aksi “3 Langkah MAJU (3LM)” dengan Mengukur tinggi dan berat secara teratur, Ajak konsultasi ke dokter, dan Upayakan beri nutrisi teruji klinis. Kami berharap, melalui aksi skrining dengan menargetkan 1 juta anak ini bisa mendukung pemerintah dalam upaya mengatasi permasalahan stunting sedini mungkin, dan memberikan intervensi yang tepat dalam mencegah dampak jangka panjang yang lebih serius kedepannya. Karena kami yakin, dengan intervensi yang tepat anak-anak Indonesia bisa tumbuh sehat dan berkembang secara optimal,” papar Angelia.
Dengan adanya kampanye ini, sekarang nggak perlu khawatir lagi soal tumbuh kembang anak. Ada cara gampang untuk pantau kesehatan anak. Melalui program "3 Langkah MAJU", tinggal ukur tinggi dan berat badan anak, kemudian konsultasi ke dokter lewat online. Gampang, kan?
Dengan program ini, kita bisa lebih yakin kalau anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas. Sebab, kita juga dikasih saran untuk memberikan makanan bergizi pada anak-anak kita, seperti susu, protein hewani, dan makanan pendamping ASI yang lengkap.