Bulan Kopi Internasional: Merayakan dengan Seni Latte dan Dukungan untuk Petani Lokal

Moms dan Dads pecinta kopi dan kerap menyesap kopi di sela-sela deadline pekerjaan, saat hangout bareng teman, atau sekadar mencari inspirasi di tengah rutinitas? Yups, tak bisa dipungkiri, kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari masyarakat urban, mulai dari pembuka hari, teman brainstorming, hingga momen me time setelah pekerjaan rumah dan kantor selesai.

Nah, bulan Oktober selalu menjadi momen spesial bagi para pecinta kopi di seluruh dunia. Pasalnya, Bulan Kopi Internasional kali ini bukan hanya soal minum kopi, tapi juga tentang merayakan seni, kreativitas, dan dukungan untuk petani lokal yang merawat setiap biji kopi yang kita nikmati. Salah satu tradisi yang semakin digemari adalah seni latte (latte art), di mana setiap motif di permukaan kopi menjadi karya seni yang menggugah mood.

Ya, jika Moms dan Dads ke gerai kopi dan memesan secangkir minuman kopi berbasis susu seperti café latte, cappuccino atau flat white, maka barista umumnya akan melakukan teknik seni latte. Teknik seni ini menuangkan susu ke dalam espresso untuk menciptakan pola visual cantik di permukaan minuman. Saking bagusnya, terkadang kita merasa sayang untuk menyeruput kopinya karena akan merusak pola.

Untuk memberikan penghargaan terhadap karya seni latte dan dalam rangka Bulan Kopi Internasional, lebih dari 300 kedai kopi Starbucks di seluruh Indonesia dari Medan hingga Jayapura mengadakan kelas latte art serentak pada Kamis, 16 Oktober 2025. Ajang ini bukan cuma selebrasi bagi barista, tapi juga untuk para pecinta kopi yang ingin tahu lebih dalam tentang seni di balik setiap cangkir. Agenda ini sekaligus mencatatkan rekor MURI sebagai “Kelas Latte Art Serentak di Gerai Kopi Terbanyak di Indonesia.”

“Kopi itu bukan sekadar minuman, melainkan sebuah perjalanan rasa dan seni,” ungkap Irwan Syahril Fajar yang turut hadir dalam kompetisi kelas latte art dan seremonial penghargaan MURI. Ia adalah barista berprestasi internasional peraih juara Asia-Pacific Latte Art Championship 2022 yang membanggakan Indonesia.

Setelah melalui proses panjang, Fadhlan Gumilang dinobatkan sebagai Juara Latte Art Championship 2025. “Saya ingin setiap pola latte yang saya buat menghadirkan kebahagiaan bagi siapa pun yang menikmatinya. Ada kepuasan tersendiri ketika karya saya bisa menjadi bagian dari momen spesial pelanggan,” kesan ia.

Ritual minum kopi kini tak lagi sekadar rutinitas para pekerja urban. Ia telah berkembang menjadi budaya gaya hidup yang menyatukan keluarga, mempererat pertemanan, dan membuka ruang kreativitas. Bahkan, lewat secangkir kopi, kita turut mendukung petani lokal. Donasi ribuan benih pohon kopi ke berbagai daerah di Indonesia menjadi bukti nyata kontribusi komunitas kopi untuk keberlanjutan ekosistem kopi nasional.

“Kami berkomitmen untuk mendonasikan 50.000 benih pohon kopi yang tahun ini akan diperuntukkan bagi komunitas petani di Sumatra Utara. Hingga kini, lebih dari 650.000 benih pohon kopi telah disumbangkan oleh ke berbagai komunitas petani kopi di berbagai wilayah Indonesia, seperti Jawa Barat, Bali, dan Sumatra untuk mendukung keberlanjutan rantai pasok kopi Indonesia,” tutup Liryawati, Chief Operating Officer PT Sari Coffee Indonesia.

Perayaan Bulan Kopi Internasional sejatinya milik semua: dari barista, petani, hingga Moms dan Dads yang menjadikan kopi sebagai bagian inspiratif dalam hidup sehari-hari.