

Dari Limbah Jadi Sarana Belajar: Perjalanan UPTD SDN Papela Menuju Juara Healthiest School 2025

Siapa bilang sekolah kecil di pelosok tak bisa bersinar? Di ujung timur Indonesia, tepatnya di Rote, Nusa Tenggara Timur, berdiri sebuah sekolah dasar sederhana bernama UPTD SDN Papela. Tak banyak yang tahu nama sekolah ini sebelumnya. Tapi kini, nama UPTD Papela bergema di panggung nasional sebagai Juara 1 Kompetisi AIA Healthiest Schools 2025 kategori SD.
Melalui sebuah proyek inovatif bernama Ecolitera, sekolah ini sukses menggabungkan dua tantangan utama yang mereka hadapi: rendahnya minat baca siswa dan buruknya kebiasaan membuang sampah sembarangan. Alih-alih menyerah, para guru memutuskan untuk menyatukan keduanya dalam satu gerakan yang menyentuh, yakni mengubah limbah menjadi alat belajar.
Bukan sekadar proyek sekolah, Ecolitera adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong, dengan memadukan edukasi lingkungan dan pengembangan literasi. Mereka menyulap plastik, ban bekas, dan sampah organik menjadi media belajar kreatif. Siswa diajak menulis, membaca, dan berpikir kritis melalui media daur ulang seperti PlastiKata, ecobrick, dan taman belajar dari ban bekas.
Baca Juga: Aplikasi Anti-Bullying Bejakeun Bawa SMPN 43 Bandung Juara Healthiest Schools 2025
Yang membuat proyek ini istimewa, bukan hanya hasilnya melainkan dampaknya! Bayangkan, 95% siswa kini mampu memilah sampah, kemampuan literasi meningkat 70%, dan produksi ecoenzym dari limbah organik bahkan mendukung pertanian lokal.
Dalam satu tarikan napas, Ecolitera berhasil menyatukan pendidikan, lingkungan, dan kebudayaan lokal menjadi kekuatan transformasi.
Tak heran jika proyek ini mengantarkan UPTD SDN Papela sebagai Juara Pertama Kategori SD dalam kompetisi AIA Healthiest Schools 2025, menyisihkan lebih dari 3.000 sekolah pendaftar dari seluruh Indonesia. Dari total tersebut, hanya 408 sekolah yang berhasil mengirimkan proyek sehat berbasis empat pilar utama: Makan Sehat, Gaya Hidup Aktif, Kesehatan Mental, serta Sehat dan Lestari.
Kompetisi ini digagas oleh PT AIA FINANCIAL (AIA), salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia. Lewat Healthiest Schools, perusahaan ini tak hanya menggelar lomba, tetapi membangun gerakan kolektif untuk mencetak generasi penerus bangsa yang hidup Lebih Sehat, Lebih Lama, Lebih Baik.

“Healthiest Schools bukan hanya kompetisi, tetapi gerakan kolektif untuk menciptakan perubahan nyata di lingkungan sekolah. Kami percaya bahwa langkah kecil yang diambil oleh para guru dan siswa hari ini akan membawa lompatan besar bagi masa depan Indonesia,” ujar Harsya Prasetyo, Presiden Direktur AIA.
Ecolitera dinilai sangat inovatif dan memiliki dampak panjang oleh para dewan juri yang berasal dari berbagai latar belakang, yaitu; Dr. Nia Nurhasanah (Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia), Kathryn Parapak (Chief Marketing Officer AIA Indonesia), dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH (Dokter Anak & Co-Founder Tentang Anak), dan David Togatorop (Editor in Chief sebuah majalah anak).
"Kami mengapresiasi inisiatif kompetisi ini yang tidak hanya menyentuh wilayah perkotaan, tetapi juga menjangkau daerah-daerah seperti Rote dan Belu, yang tentunya ini menunjukkan komitmen nyata terhadap pemerataan akses pendidikan yang sehat juga inklusif,” ujar Maulani Mega Hapsari, S.IP, M.A., Direktur SMP, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI.
Sebagai Juara 1, UPTD SDN Papela akan menerima bagian dari total hadiah senilai USD 100.000 dalam bentuk sarana dan fasilitas sekolah. Dan yang paling mengharukan, kemenangan ini membawa mereka untuk mewakili Indonesia di ajang internasional AIA Healthiest Schools Regional Competition di Da Nang, Vietnam pada Juli 2025 nanti.
Ecolitera bukan hanya proyek. Ia adalah bukti bahwa sekolah kecil pun bisa menciptakan perubahan besar, bahwa pendidikan bisa hidup dan menyala bahkan di tempat yang jarang dilirik.