

Hari Pangan Sedunia 2025: Siapkan Generasi Peneliti Masa Depan demi Ketahanan Pangan Indonesia

Moms, setiap tanggal 16 Oktober, kita memeringati Hari Pangan Sedunia, lho! Sebagai seorang ibu, kita pasti concern dengan urusan dapur dan gizi keluarga. Nah, pastinya, isu ketahanan pangan ini jadi hal yang penting banget, dong. Tentunya kita juga harus ikut mendukung masa depan pangan kita.
Salah satunya adalah dengan mempersiapkan generasi peneliti masa depan demi ketahanan pangan Indonesia. Semangat kolaborasi antara sains modern dan kearifan lokal dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional pun, digaungkan.
"Sangat menarik dalam mengombinasikan teknologi dan kearifan lokal tersebut dengan misalnya saja sains modern yang dipelajari di perguruan tinggi. Ini menunjukkan interest mahasiswa yang sangat bagus, sangat tajam, dan sensitif terhadap potensi lokal yang dimilikinya, kemudian menggabungkannya untuk membayangkan apa yang sebaiknya dilakukan dalam rangka better future plan," jelas Indrayana, Head of Corporate Communications PT Indofood Sukses Makmur Tbk saat penandatanganan pemberian dana riset mahasiswa Indofood Riset Nugraha (IRN) 2025-2026 pada Kamis, 16 Oktober 2025 di kawasan Sudirman, Jakarta.
Dalam kesempatan ini ada 96 penelitian mahasiswa dari 61 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, yang berhak menerima bantuan dana. Mendorong minat penelitian dalam penganekaragaman pangan untuk kemandirian pangan nasional.
"Salah satu contoh proposal pemenang adalah upaya mengombinasikan tradisi di Papua tentang kulit matoa dengan sains fermentasi, menghasilkan proposal minuman fermentasi berbasis kulit matoa yang berpotensi luar biasa," terang Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, M.Sc, Ketua Tim Pakar.
Beberapa penelitian mahasiswa yang lolos menunjukkan kualitas dan relevansi yang tinggi dengan tujuan nasional, antara lain:
Hamzah Akram Maulana-Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat dengan penelitian Designing Functional Cheese: Ia berhasil menemukan kombinasi bahan dan proses yang menghasilkan tekstur dan rasa menyerupai keju susu, namun berbasis nabati dan diklaim bebas laktosa. Inovasi ini sangat dinantikan oleh industri pangan.
Kalisha Nirmala Chandra-Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jawa Tengah dengan inovasi suplemen pakan berbasis selenium organik untuk ayam: Penelitian ini menunjukkan peningkatan ekspresi gen antioksidan pada ayam, menunjukkan potensi perbaikan gizi dan fungsional pada produk ternak.
Rosdiana Anjelina-Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat dengan sistem tanam three sisters jagung, kacang panjang, dan labu: Sebuah model yang memperbaiki biomassa dan menghasilkan tiga komoditas sekaligus dalam satu lahan, menggabungkan sains pertanian yang dipelajari dengan kearifan lokal.
Zhafa Nesya Salsabila-Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur dengan penelitian Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Teri Fermentasi (Rusip): Zhafa menggali potensi fermentasi tradisional Rusip dari Bangka Belitung untuk menemukan starter culture unggul penghasil bakteriosin alami, membuat produk fermentasi tradisional Indonesia lebih aman, stabil, dan khas.
"Pendampingan ini sangat-sangat membantu. Kami sebagai peneliti muda kadang masih minder kalau ketemu profesor, tetapi di tiap awal coaching, kami ditanya hal-hal basic, tantangan penelitian, dan dibantu untuk menyelesaikannya. Jadi, tidak hanya diberi deadline, tapi benar-benar didukung," aku Rosdiana Anjelina.
Kenapa Pangan Fungsional Penting Banget buat Keluarga Kita?
Moms, kita sebagai yang paling tahu urusan asupan di rumah, wajib tahu nih. Pangan Fungsional itu bukan cuma bikin kenyang dan kasih gizi, tapi juga punya khasiat khusus buat meningkatkan kesehatan kita sekeluarga!
Prof. Purwiyatno menegaskan kalau masih banyak sumber pangan fungsional bernilai gizi tinggi di Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Semoga dengan adanya riset-riset keren ini, ke depan kita sebagai ibu-ibu makin mudah menyediakan makanan yang tidak hanya enak, tapi juga super sehat dan fully optimized dari kekayaan alam Indonesia.
Yuk, Moms, kita dukung terus penelitian pangan lokal biar dapur kita makin keren dan ketahanan pangan nasional makin kuat! Happy World Food Day, everyone!