

Hidupkan Minat Seni dan Edukasi Kreatif, Festival Kreatif Anak dan Keluarga Ini Hadir Selama Empat Hari

Media online yang berfokus pada industri kreatif dan seni visual, TFR News resmi meluncurkan event keduanya bertajuk LittleDoodle, sebuah festival edukasi seni untuk anak-anak dan keluarga. Edisi perdana berlangsung selama empat hari, dari 26 hingga 29 Juni 2025 di Urban Forest Cipete, dan menghadirkan berbagai aktivitas menarik yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.
Berlangsung bersamaan dengan momen libur sekolah dan long weekend, festival ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi anak-anak dan keluarga untuk mengenal seni dari usia dini dengan cara yang menyenangkan, edukatif, dan inklusif bagi seluruh anggota keluarga. Christine Laifa, Cofounder TFR News & LittleDoodle menyampaikan, “Kami harap ajang ini bisa memperkenalkan dunia kreatif kepada anak-anak dan orang tua, bahwa seni tidak sebatas menggambar dan punya potensi yang luas. Beberapa seniman yang berpartisipasi pun telah sukses berkarir melalui karya seni ciptaan mereka.”
Setelah sukses melangsungkan Jakarta Doodle Fest (JDF) pada 2023 dan 2024, TFR News mengadaptasi konsep serupa yang relevan bagi anak-anak. JDF sendiri merupakan ajang selebrasi seni visual yang menawarkan creators’ market, workshop, art exhibition, hingga pertunjukan teater yang diadaptasi dari IP (intellectual property) & karya ilustrator lokal.
Berlangsung selama empat hari, LittleDoodle menawarkan creators’ market dengan berbagai produk anak, workshop, brand activations, hingga permainan serta meet and greet bersama berbagai karakter favorit anak-anak.
Junissa Bianda, salah satu seniman yang karyanya dapat ditemukan di creators’ market LittleDoodle, mengatakan, “Acara ini membuka mata saya bahwa seni memang tidak mengenal usia. Sebagai ibu, saya selalu mencari aktivitas yang bisa menstimulasi kreativitas anak, entah lewat art kit, buku, atau pernak-pernik yang penuh warna. Di festival ini, saya benar-benar merasa puas karena semua itu ada. Sebagai seniman, saya juga merasa sangat dimanjakan karena bisa berbagi dan terhubung langsung dengan pengunjung. Rasanya menyenangkan bisa terlibat dalam ruang yang mendukung kreativitas keluarga secara menyeluruh.”
Lebih dari wadah eksploratif seni, LittleDoodle 2025 juga menggandeng Save The Children yang hadir untuk memberikan ruang bagi anak-anak agar bebas berekspresi dan mengeksplorasi diri. Bram Marantika, Mental Health & Psychosocial Support Manager Save the Children Indonesia mengatakan, “Seni memiliki dampak besar bagi perkembangan anak, baik dari sisi motorik maupun kognitif. Aktivitas seperti menggambar atau mewarnai bisa melatih motorik halus, sementara menari melatih motorik kasar. Di sisi lain, kegiatan seperti mixing colors juga mengasah kemampuan berpikir serta membangun rasa percaya diri anak. Melalui program HEART (Healing & Education through Art), kami melatih guru dan anak untuk mengekspresikan diri lewat seni. Kami sangat senang bisa membawa semangat ini ke LittleDoodle.”
Bagi orang tua yang ingin mencari kegiatan seru dan edukatif untuk anak-anak selama liburan sekolah, dapat mengeksplorasi sederet workshop yang terbuka untuk berbagai rentang usia. Di antaranya Story Makers Workshop bersama Karya Raya, Sensory Class bersama Youreka, dan Cooking with Play-Doh Workshop. Ada sesi yang gratis untuk umum, ada pula yang berbayar.
Seperti halnya JDF, LittleDoodle juga akan didukung dan diramaikan oleh Board of Doodlers (BoD) atau deretan seniman dan kreator seni visual lokal yang ikut berpartisipasi dalam rangkaian main event ini. Selain Junissa, ada pula Si Juki, Tuti & Friends, Jaimee Maulana, Maisie’s Journey, Toko Tucing, Punopals, Bola Ubi, Soleram, Hello Pitto, Mily&Me, dan masih banyak lagi yang karya-karyanya dapat ditemukan di creator’s market.
“Melalui event ini kita ingin mengajarkan anak-anak untuk mengapresiasi desain sejak dari usia dini, sehingga ke depannya akan ada regenerasi ilustrator dan desainer baru,” pungkas Christine.