

Ibu Hamil Boleh Puasa, Asal …..

Puasa merupakan salah satu rukun Islam dan ibadah wajib bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, berpuasa menjadi tantangan tersendiri bagi ibu hamil (Bumil), karena membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk kesehatan diri dan juga calon bayi yang ada di kandungannya.
dr. Alexander Mukti, Sp.OG., Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Eka Hospital Cibubur mengatakan, sebelum memutuskan untuk menjalani puasa, agar Bumil bisa berpuasa dengan lancar dan tetap sehat, perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan. “Selain itu, juga harus selalu memastikan bahwa kebutuhan gizi dan cairan, tetap terpenuhi sesuai usia dan kondisi kehamilan,” kata dr. Alexander.
dr. Alexander pun menerangkan, apa saja kebutuhan nutrisi Bumil yang harus dipenuhi, agar puasanya bisa berjalan lancar dan tetap sehat. Seperti berikut ini:
Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
1. Asam Folat
Asam folat dibutuhkan untuk pertumbuhan sel-sel tubuh dan organ pada janin, serta membantu ibu hamil mengontrol tekanan darah. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kehamilan, seperti preeklamsia atau komplikasi kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urin. Setiap hari, ibu hamil membutuhkan 600-800 mcg asam folat, yang bisa didapat dari kacang-kacangan (kacang kedelai, polong, dan kacang tanah), hati, telur, dan sayuran hijau.
2. Kalsium
Kalsium dibutuhkan dalam pembentukan tulang dan gigi janin, serta menjaga kesehatan tulang ibu hamil. Kalsium juga membantu menurunkan risiko gangguan kehamilan, seperti hipertensi dan kelahiran prematur. Asupan kalsium bisa didapat dari sumber protein hewani seperti susu, ikan, tahu, dan sayuran berwarna hijau tua.
3. Protein
Ikan dan ayam, terutama yang tidak berlemak, dan telur merupakan sumber protein hewani yang dibutuhkan sebagai sumber kalori dan pembentukan darah bagi ibu hamil, serta zat pembangun jaringan tubuh pada janin. Pastikan ikan dan telur sampai benar-benar masak, dan tidak dimakan mentah-mentah.
4. Lemak
Lemak sehat, seperti asam lemak omega 3 dan DHA (asam dokosaheksaenoat), mendukung perkembangan mata dan otak janin yang sehat. Lemak yang sehat bisa didapat dari alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan kaya lemak, seperti salmon, sarden, dan ikan tuna.
5. Zat Besi
Zat besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, karena meningkatnya volume darah yang dibutuhkan selama kehamilan. Kekurangan zat besi dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, serta depresi pasca melahirkan. Asupan zat besi bisa didapatkan dari daging merah tanpa lemak, ikan, unggas, sayuran, dan kacang-kacangan, serta suplemen tablet tambah darah (TTD).
6. Vitamin
Selama kehamilan, ibu hamil membutuhkan asupan vitamin, terutama vitamin B dan D. Vitamin B, termasuk B1, B2, B6, B9, dan B12 dibutuhkan untuk memberi energi dan mengoptimalkan kondisi plasenta. Sedangkan vitamin D, terutama D3, dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tulang janin. Vitamin B banyak terdapat dalam daging ayam, pisang, kacang-kacangan, gandum utuh, dan roti. Sedangkan vitamin D bisa diperoleh dari susu, jeruk, ikan, dan paparan langsung sinar matahari pagi.
Selain mengonsumsi makanan sehat, ibu hamil juga disarankan menuruti nasihat dokter seperti beristirahat cukup, minum air yang banyak, menjaga kebersihan, serta banyak-banyak berolahraga ringan.
Tetap terapkan perilaku hidup sehat dan segera batalkan puasa apabila mengalami masalah kesehatan. Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin. Selamat menjalankan ibadah puasa, Bumil!