ads

Ibu Hamil Rentan Terhadap Infeksi, Vaksinasi Influenza dan Tdap Bisa Jadi Solusi!

Efa Trapulina - Jumat, 21 Februari 2025
dr. Dr. M. Alamsyah Aziz, Sp.OG, Subsp. KFM, KIC, M.Kes., Int. Aff. RANZCOG, FMAS (tengah) dan dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K), M.Sc., Ph.D. (kanan) dalam acara Kalbe Media Discussion: Pentingnya Panduan Vaksin untuk Ibu Hamil
dr. Dr. M. Alamsyah Aziz, Sp.OG, Subsp. KFM, KIC, M.Kes., Int. Aff. RANZCOG, FMAS (tengah) dan dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K), M.Sc., Ph.D. (kanan) dalam acara Kalbe Media Discussion: Pentingnya Panduan Vaksin untuk Ibu Hamil
A A A

Moms dan Dads yang sedang menantikan buah hati, sudah tahu belum bahwa ibu hamil lebih rentan terkena infeksi serius? Kehamilan menyebabkan perubahan sistem imun, sehingga meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti influenza, tetanus, difteri, dan pertusis. Kabar baiknya, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) baru saja meluncurkan panduan vaksinasi terbaru bagi ibu hamil. Panduan ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan kesehatan ibu dan janin melalui imunisasi yang direkomendasikan secara global.

Sebagai bentuk dukungan terhadap panduan ini, PT Kalventis Sinergi Farma (Kalventis) - anak usaha dari PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) - turut berperan dalam menyediakan vaksin berkualitas.

Presiden Direktur PT Kalventis Sinergi Farma, Ridwan Ong, menegaskan bahwa vaksinasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi. "Vaksinasi adalah investasi kesehatan yang efektif dalam mencegah penyakit menular. Kalventis berupaya menyediakan vaksin influenza dan Tdap (tetanus, difteri, pertusis) sebagai bentuk dukungan nyata bagi kesehatan ibu hamil dan buah hati mereka. Harapannya, bersama-sama kita bisa meningkatkan kepedulian dan menyebarkan pengetahuan tentang pentingnya vaksinasi bagi ibu hamil," ujar Ridwan dalam acara Kalbe Media Discussion Protecting Moms and Babies: Pentingnya Panduan Vaksin untuk Ibu Hamil di Jakarta, baru-baru ini.

Mengapa Ibu Hamil Perlu Vaksin Influenza?

Influenza mungkin terdengar seperti penyakit ringan, tetapi bagi ibu hamil, risikonya jauh lebih besar. Infeksi influenza bisa menyebabkan komplikasi serius seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, pneumonia, hingga risiko kematian ibu dan janin yang meningkat hingga tiga kali lipat.

Organisasi kesehatan dunia, seperti WHO, CDC, dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), telah lama merekomendasikan vaksinasi influenza bagi ibu hamil sebagai bagian dari perlindungan kesehatan menyeluruh.

Acara Kalventis POGI
Kalbe Media Discussion Protecting Moms and Babies: Pentingnya Panduan Vaksin untuk Ibu Hamil

Menurut Ketua Bidang Ilmiah Pengurus Pusat (PP) POGI, dr. Dr. M. Alamsyah Aziz, Sp.OG, Subsp. KFM, KIC, M.Kes., Int. Aff. RANZCOG, FMAS, vaksinasi influenza selama kehamilan terbukti aman dan memberikan manfaat besar.

"Vaksin influenza inaktif dapat ditoleransi dengan baik oleh ibu hamil dan janin. Ada banyak keuntungan utama, salah satunya adalah melindungi ibu dari risiko rawat inap akibat komplikasi influenza. Selain itu, antibodi yang terbentuk dari vaksinasi juga bisa ditransfer ke bayi dalam kandungan, memberikan perlindungan pada enam bulan pertama kehidupannya," jelas dr. Alamsyah.

POGI pun mengajak para ibu hamil untuk segera mendapatkan vaksinasi influenza di fasilitas kesehatan terdekat. Vaksin influenza yang tersedia di Indonesia, baik jenis quadrivalent maupun trivalen, telah melalui uji klinis ketat dan memberikan perlindungan luas terhadap berbagai strain virus influenza.

Waspada Pertusis, Difteri, dan Tetanus

Selain influenza, ibu hamil juga perlu mendapatkan vaksin Tdap untuk melindungi diri dan bayi dari tetanus, difteri, dan pertusis (batuk rejan). Data dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2024 menunjukkan bahwa cakupan imunisasi dasar di Indonesia masih belum optimal. Akibatnya, kasus pertusis pada anak di bawah satu tahun masih tinggi, mencapai 46 persen, sementara 78 persen bayi belum mendapatkan imunisasi lengkap.

Anggota Subspesialis Infeksi dan Penyakit Tropis, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K), M.Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap infeksi pertusis karena belum memiliki antibodi sendiri.

"Ada masa kritis setelah bayi lahir, terutama pada usia 0 - 2 bulan pertama kehidupan, di mana tubuh bayi belum mampu memproduksi antibodi terhadap pertusis. Oleh karena itu, perlindungan harus diberikan sejak dalam kandungan melalui transfer antibodi dari ibu yang telah divaksinasi Tdap pada trimester kedua kehamilan," jelas dr. Mulya.

Kasus tetanus pada bayi baru lahir juga masih banyak terjadi di Indonesia. Selama periode tahun 2023 - 2024, kasus tetanus neonatal terdeteksi di 26 kabupaten dan 4 kota, termasuk Jakarta Timur. Fakta ini menegaskan betapa pentingnya vaksinasi Tdap bagi ibu hamil sebagai perlindungan utama bagi bayi sejak dalam kandungan.

Lindungi Diri dan Bayi dengan Vaksinasi

Moms dan Dads, memastikan kesehatan ibu dan bayi sejak masa kehamilan adalah langkah terbaik untuk masa depan si kecil. Dengan mengikuti panduan vaksinasi dari POGI dan rekomendasi dari para pakar kesehatan, ibu hamil bisa mendapatkan perlindungan optimal dari penyakit berbahaya.

Jadi, jangan tunda lagi! Segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat dan konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mendapatkan vaksin influenza dan Tdap. Dengan vaksinasi, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga memberikan perlindungan terbaik bagi buah hati tercinta!

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Empat Tahun Kolaborasi untuk Senyum Sehat: Lindungi Kesehatan Gigi 1.500 Anak Yatim di Ramadan
img
Jurus Jitu Jaga Anak Tetap Sehat di Musim Pancaroba
img
Pahami Kebutuhan para Ibu, Ada IronC Agar Zat Besi Langsung Nampol di Badan Anak, Otak Jadi Cerdas!
img
Waspada Glaukoma, Si Pencuri Penglihatan: Mitos, Fakta, Risiko, & Deteksi Dini!