Jangan Sembarangan Pijat, Begini Cara Tepat Atasi Cedera Olahraga dan Gangguan Muskuloskeletal

Efa Trapulina - Kamis, 18 Juli 2024
Cedera lutut merupakan salah satu cedera olahraga yang sering dialami oleh pelari (Ilustrasi: Freepik)
Cedera lutut merupakan salah satu cedera olahraga yang sering dialami oleh pelari (Ilustrasi: Freepik)
A A A

Rasanya tak nyaman ya Moms, saat kita beraktivitas namun memiliki hambatan dalam bergerak? Apalagi jika hambatan itu disebabkan karena adanya gangguan dalam sistem muskuloskeletal, baik itu akibat faktor internal maupun eksternal.

Ya, sistem muskuloskeletal (otot, tulang, sendi, ligamen, saraf) di tubuh menjadi hal penting untuk diperhatikan guna mengatasi adanya keterbatasan gerak dalam kegiatan sehari-hari seperti saat berjalan, angkat benda, hingga duduk.

Namun sayangnya, tak sedikit masyarakat yang kurang paham bagaimana mencegah dan melakukan upaya perawatan agar mendapatkan penanganan yang tepat. Padahal, gangguan ini membutuhkan penanganan yang benar untuk mengembalikan fungsi dari tulang hingga sendi.

Salah satu yang sering menjadi penyebab gangguan muskuloskeletal adalah cedera saat olahraga. Cedera yang dialami selama aktivitas olahraga seringkali terjadi secara mendadak. Hal ini bisa terjadi melalui berbagai mekanisme, tergantung pada jenis olahraga, intensitas aktivitas, hingga kondisi fisik atlet. Beberapa yang sering terjadi antara lain rupture ligament, patah tulang, kerusakan tulang rawan, hingga tendinitis.

Penanganan yang tepat dan pencegahan cedera sangat penting guna menjaga kesehatan dan performa atletik lewat pendekatan multidisipliner, seperti ortopedi dan fisioterapis.

Cedera, Lakukan RICE

Dr. Fajar Mahda, SpOT (K), Dokter Spesialis Orthopedi, Konsultan Hip & Knee, Sport Medicine RS Pelni mengatakan,  “Penanganan cedera ortopedi bagi atlet memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi untuk memastikan pemulihan yang cepat dan mengurangi risiko cedera berulang.”

Lebih lanjut, ia menganjurkan untuk segera melakukan penanganan awal saat kita alami cedera saat olahraga, yaitu dengan teknik RICE. Apa itu?

  • Rest (istirahat). Setelah alami cedera, jangan beraktivitas olahraga dulu dan segera beristirahat
  • Ice (kompres suhu dingin). Dalam hal ini, kita bisa melakukan kompres es batu di daerah cedera untuk mengurangi peradangan.
  • Compression (pembalutan). Area yang mengalami cedera dibalut dengan perban elastis atau brace
  • Elevation (tinggikan daerah cedera). Dalam hal ini, posisikan daerah yang mengalami cedera lebih tinggi di atas jantung agar mengurangi bengkak.

Hindari HARM

Sayangnya, masyarakat kita masih banyak yang enggan ke dokter tulang untuk mengobati gangguan muskuloskeletal. Pasca terjadi cedera saat olahraga misalnya, tak sedikit yang memilih tukang pijat untuk menangani kondisi cedera-nya.

Dr. Fajar
Dr. Fajar Mahda, SpOT (K)

Ditegaskan oleh Dr. Fajar, memijat bukanlah tindakan tepat untuk menangani cedera olahraga. Untuk itu, selain melakukan pertolongan pertama RICE, ia juga menyarankan untuk menghindari HARM, apa itu?

  • Heat (panas). Jangan melakukan kompres panas pada daerah yang terkena cedera. “Kalau cedera, jangan dikompres dengan yang panas-panas, nanti akan makin bengkak,” tegas dr. Fajar. Ia menyebutkan jikalaupun ingin menggunakan produk/salep pereda nyeri otot atau nyeri sendi, pilih yang cool/dingin, bukan yang hot/panas.
  • Alcohol. Tidak boleh minum alkohol karena alkohol akan membuka pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan makin parah di lokasi cedera.
  • Run (lari). “Ini sudah jelas. Saat cedera terjadi, jangan langsung dipakai untuk berlari,” katanya.
  • Massage (pijat). “Kalau cedera jangan dipijat, nanti akan makin bengkak,” pungkas Dr. Fajar.  

Orthopedic Center, Solusi Atasi Cedera Olahraga

“Cedera saat olahraga sendiri memerlukan rehabilitasi fisik untuk memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas, dan mengembalikan fungsi normal lewat fisioterapi. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin demi memantau kemajuan dan menyesuaikan program perawatan,” imbuh Dr. Fajar.

Nah, jika terjadi cedera, periksakan langsung ke ahlinya yakni Dokter Spesialis Orthopedi agar tidak salah mendapat tindakan. 

Ada kabar baik, nih Moms dan Dads. Melengkapi beberapa layanan unggulan yang telah dimiliki, RS Pelni, rumah sakit di bawah naungan PT Pertamina Bina Medika IHC (Indonesia Healthcare Corporation) yang saat ini memiliki Merial Tower, menghadirkan layanan terbarunya yaitu Orthopedic Center.

Yang menjadikan istimewa, layanan ini terintegrasi untuk cedera akibat aktivitas olahraga. Lewat keberadaan dokter spesialis orthopedi dan sub spesialis dari berbagai bidang seperti sub spine, hip & knee sports, oncology orthopedic hingga Rehabilitasi dan Fisioterapi Sport, rumah sakit ini memberikan layanan medis berkesinambungan hingga proses pendampingan pemulihan pasca cedera ataupun tindakan selain itu.

Ary Setyo Nugroho, Direktur Utama PT RS Pelni mengatakan, “Kami hadir untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan berfokus pada patient safety. Layanan terbaru Orthopedic Center siap untuk menjadi pusat rujukan bagi pasien yang membutuhkan penanganan ortopedi yang berkualitas dan komprehensif. Kami berharap masyarakat bisa semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan tulang, otot, dan sendi, serta lebih proaktif dalam mencegah dan menangani masalah muskuloskeletal sejak dini.”

Rehabilitasi Fisik Memadai

Ya, perlu diketahui, cedera olahraga sendiri nyatanya bukan hanya masalah fisik sementara, tetapi dapat berdampak jangka panjang pada kualitas hidup seseorang. Jika tidak ditangani secara serius, hal ini dapat memperburuk hingga menyebabkan gangguan tulang belakang.

Sebagai struktur kunci yang mendukung hampir semua gerakan tumbuh dan aktivitas fisik, dampak yang ditimbulkan nyatanya bisa membatasi kemampuan untuk melakukan gerakan yang benar dan meningkatkan risiko cedera pada bagian tubuh lain. Rehabilitasi yang tidak memadai dapat menyebabkan penyembuhan yang buruk, meningkatkan risiko cedera ulang saat kembali berolahraga.

Dr. Rizky Notario Haryanto Putro, Sp.OT (K), Dokter Spesialis Orthopedi RS Pelni mengatakan bahwa saraf dilindungi secara menyeluruh lewat tulang belakang. Jika ada bantalan tulang yang menekan saraf, tentu rasa sakit akan menjalar ke tubuh. Karena itu, pendekatan yang tepat dalam penanganan dan rehabilitasi sangat krusial.

“Diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat dapat membantu mengurangi nyeri, meningkatkan fungsi, dan mencegah kambuhnya masalah tulang belakang. Dengan dukungan dari Orthopedic Center di Merial Tower RS Pelni, kami mampu memberikan perawatan yang terintegrasi, mencakup diagnosis yang akurat, intervensi minimal invasif, dan program rehabilitasi yang tepat. Ini memungkinkan atlet untuk kembali beraktivitas dengan aman dan mengurangi risiko cedera berulang,” imbuh Dr. Rizky.

RS Pelni
Harmeni Wijaya, Direktur Komersial IHC Pertamina

“Dengan dukungan teknologi canggih seperti MRI 1.5 Tesla, MSCT Scan 128 Slices, dan C-ARM, serta keberadaan dokter spesialis yang berpengalaman, kami memastikan setiap pasien mendapatkan penanganan terbaik. Melalui inovasi ini, kami berharap dapat semakin memperkuat posisi RS sebagai penyedia layanan kesehatan unggulan di Indonesia, sejalan dengan visi IHC untuk menjaga dan meningkatkan mutu layanan secara berkelanjutan,” tutup Harmeni Wijaya, Direktur Komersial IHC Pertamina.

Guna menghindari cedera olahraga, selain menjaga muskuloskeletal, penting juga memerhatikan kesehatan jantung lewat cek kekuatan jantung dan paru (CPET). Teknologi ini memungkinkan kita untuk mengetahui seberapa besar kekuatan jantung dalam menyerap oksigen. Adapun upaya lain dalam mencegah cedera dengan cara mengetahui kondisi badan melalui kekuatan otot dan sendi lewat sport fisioterapi.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Waspada Darurat Kasus Monkeypox di Indonesia: Simak Tips Pencegahan dan Lakukan Perlindungan!
img
Maudy, Chicco, dan Pevita Ajak Warga Bandung Hidup Sehat di Festival Fit and Health
img
Maltodextrin di Susu Formula Aman, Bukan Penyebab Diabetes atau Gagal Ginjal pada Anak
img
Waspada Bahaya Swamedikasi bagi Kesehatan Gigi, Cegah dengan Konsultasikan pada Ahlinya!