Lakukan Ini Moms, Agar Tumbuh Kembang Anak Terpantau!

Dwi Retno - Jumat, 01 Maret 2024
Foto : Ist
Foto : Ist
A A A

Masa kanak-kanak adalah waktu dimana pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat, tetapi terkadang, anak-anak dapat mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan mereka karena berbagai alasan. Pertumbuhan yang terhambat dapat terjadi karena asupan nutrisi yang tidak memadai dan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan atau penyakit kronis. Saat ini, di seluruh dunia, terdapat sekitar 149 juta anak yang mengalami pertumbuhan yang terhambat di bawah usia lima tahun dengan 6,3 juta di antaranya adalah balita Indonesia.

Kurang gizi atau biasa disebut dengan malnutrisi merupakan penyebab utama pertumbuhan terhambat pada anak-anak. Pertumbuhan terhambat dapat diidentifikasi secara cepat dengan memberikan nutrisi yang cukup, anak-anak dapat mengalami lonjakan pertumbuhan setelah pemulihan nutrisi yang dikenal sebagai catch-up growth atau pertumbuhan terhambat. Hal ini membantu anak-anak mendapatkan kembali jalur pertumbuhan awal mereka. Anak-anak yang mengalami pertumbuhan yang terhambat seringkali membutuhkan tambahan kalori, protein, dan mikronutrien. Nutrisi ini memiliki dua tujuan – tidak hanya mengisi kembali apa yang hilang selama periode asupan yang tidak memadai, tetapi juga membantu mendukung pertumbuhan lebih lanjut.

Nutrisi yang tepat dapat menyediakan komponen penting yang memungkinkan anak untuk tumbuh, belajar, dan berkembang – untuk pertumbuhan awal yang maksimal dalam hidupnya. Tanpa nutrisi yang tepat, pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terganggu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan risiko defisiensi imun, gangguan fungsi kognitif, masalah perilaku, penurunan kesehatan tulang, dan massa otot.

Dr. Prawira Winata, Head of Medical Affairs, Abbott's Nutrition di Indonesia memberikan beberapa tips tentang bagaimana seseorang dapat memastikan tumbuh kembang anak dengan kebiasaan-kebiasaan sehat seperti berikut ini:

  1. Ukur dan pantau tinggi badan anak untuk membantu pertumbuhannya. Mulailah dengan memantau pertumbuhan anak secara teratur, terutama untuk anak usia 2 hingga 6 tahun. Dianjurkan untuk mengukurnya setiap tiga bulan, dan orang tua dapat memilih untuk menggunakan alat bantu seperti buku harian pertumbuhan atau tracker. Pengukuran yang akurat sangat penting untuk memahami dan memantau pertumbuhan anak. Hal ini juga dapat membantu dalam mendeteksi dini kekurangan pertumbuhan, sehingga memungkinkan orang tua untuk mengambil tindakan cepat dan mengatasi penyebabnya.
  2. Dorong anak-anak untuk makan dengan benar. Untuk mendukung pertumbuhan holistik, berikan makanan seimbang seperti sereal, kacang-kacangan, susu, daging, buah-buahan, dan sayuran setiap hari. Hal ini akan memastikan anak mendapatkan protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk perkembangan tulang yang sehat. Untuk orang tua yang memiliki anak yang rewel dan pilih-pilih makanan, pertimbangkan untuk menggunakan suplemen makanan seperti PediaSure, nutrisi yang dirancang secara ilmiah untuk pertumbuhan holistik. Kemudian, libatkan anak ketika berbelanja, merencanakan menu makan, dan memasak untuk meningkatkan minat mereka dalam memakan makanan yang telah mereka siapkan.
  3. Dorong anak-anak untuk aktif secara fisik. Tetapkan jadwal bermain yang seimbang bagi anak-anak untuk membatasi waktu di depan layar. Motivasi anak-anak untuk menerapkan hari 'bebas gadget' seperti pada hari libur yang mendorong mereka untuk menghabiskan waktu bersama seluruh keluarga. Pastikan anak-anak melakukan minimal tiga jam aktivitas fisik setiap hari, dengan kegiatan seperti berenang, berlari, lompat tali, berjalan, atau menari. Aktivitas fisik memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan tulang dan meningkatkan kesehatan fisik secara keseluruhan.
  4. Pertimbangkan suplemen makanan untuk mengisi kekurangan gizi. Untuk mendorong perkembangan yang komprehensif pada anak-anak, makanan yang lengkap dapat meningkatkan penyerapan nutrisi penting. Konsultasikan dengan ahli kesehatan anak jika memiliki kekhawatiran terhadap asupan nutrisi mereka. Jika anak tidak mengkonsumsi cukup kalori dan nutrisi, suplemen nutrisi dapat membantu mengisi beberapa kekurangannya. Suplemen bertindak sebagai penutup kekurangan dan juga katalisator atau penyempurna, meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin dan mineral penting dari makanan yang dikonsumsi si kecil.
Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Waspadai Penularan dan Risiko Penyakit HFMD Berat, Lindungi Anak dengan Vaksin EV71
img
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Kelenjar Gondok agar Anak Tidak “Lemot” di Kemudian Hari
img
Kebaikan Susu untuk Kesehatan Tulang dan Tubuh, dari Anak hingga Dewasa Menurut Ahli
img
Satu-Satunya di Indonesia, Teknologi Gigi Palsu Sehari Jadi Kini Hadir di Jakarta