

Layar Al-Qur'an Isyarat di Masjid Istiqlal: Inovasi untuk Teman Tuli Belajar Agama

Pernah membayangkan bagaimana saudara-saudara kita yang Tuli memahami isi Al-Qur’an? Selama ini, akses terhadap pembelajaran agama masih terbatas bagi mereka. Tapi sekarang, ada kabar baik, Moms!
Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) bersama Hear Me Foundation menghadirkan solusi inovatif: Layar Al-Qur’an Isyarat. Teknologi ini memungkinkan teman-teman Tuli memahami Al-Qur’an dengan lebih mudah melalui bahasa isyarat yang ditampilkan di layar. Serah terima perangkat ini dilakukan di Lantai Utama Masjid Istiqlal, Jakarta pada 7 Maret lalu.
Bagaimana Cara Kerja Layar Al-Qur’an Isyarat?
Layar ini menampilkan terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa isyarat. Teman-teman Tuli bisa melihat gerakan isyarat yang diperagakan, sehingga mereka dapat belajar secara mandiri dengan lebih interaktif.
Athalia Mutiara Laksmi, CEO Hear Me Foundation, menjelaskan, "Melalui layar ini, kami ingin memastikan bahwa saudara-saudara Tuli memiliki akses penuh untuk memahami Al-Qur’an. Kami berharap teknologi ini bisa menginspirasi lebih banyak masjid dan lembaga keagamaan untuk menyediakan fasilitas serupa."
"Saat ini, akses edukasi ke Al-Qur’an Isyarat masih sangat terbatas, baik dari segi materi maupun jumlah pengajar yang mampu mengajarkan bahasa isyarat untuk Al-Qur’an. Oleh karena itu, kehadiran teknologi ini menjadi solusi inovatif yang dapat menjembatani keterbatasan tersebut, sehingga lebih banyak saudara Tuli yang bisa memahami isi Al-Qur’an secara mandiri," tambah Athalia.
Untuk diketahui, Hear Me adalah startup sosial yang menyediakan teknologi penerjemah dan interpretasi bahasa isyarat Indonesia sebagai akses informasi dan komunikasi untuk teman Tuli.
Istiqlal, Masjid Ramah Tuli
Ternyata, Masjid Istiqlal sudah lama peduli dengan aksesibilitas bagi komunitas Tuli. Ada shaf khusus bagi jamaah Tuli di bagian depan agar mereka bisa melihat juru bahasa isyarat yang menerjemahkan khutbah Jumat. Dengan tambahan Layar Al-Qur’an Isyarat, kini masjid ini semakin inklusif!
Harapannya, langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi masjid-masjid lain di Indonesia. Semakin banyak masyarakat yang sadar akan kebutuhan aksesibilitas bagi komunitas Tuli, semakin luas pula jangkauan dakwah Islam yang ramah untuk semua.
Dukungan dari BPMI dan ATMI
Selain BPMI dan Hear Me, Asosiasi Tuli Muslim Indonesia (ATMI) juga turut serta dalam proyek ini. Mereka membantu dalam produksi dan mengenalkan teknologi ini ke Masjid Istiqlal.
H. Abu Hurairah Abd. Salam, Lc, MA, Kepala Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat BPMI, mengatakan, "Kami sangat mengapresiasi inovasi ini. Semoga bantuan ini menjadi amal jariyah bagi semua yang terlibat, insyaAllah."
Dengan adanya layar ini, teman-teman Tuli kini punya kesempatan lebih besar untuk memahami ajaran Islam. Tapi, masih banyak masjid yang belum memiliki fasilitas serupa.
Kita bisa ikut berkontribusi, lho! Baik dengan berdonasi, menyebarkan informasi, atau mendorong masjid di sekitar kita untuk menyediakan teknologi ini. Yuk, bersama-sama ciptakan lingkungan ibadah yang lebih inklusif dan ramah untuk semua!