ads

Lebih dari Obat, Kekuatan Dukungan Jangka Panjang untuk Anak Pejuang Kanker

Novita Sari - Jumat, 03 Oktober 2025
Kesehatan anak-anak, terutama yang mengidap penyakit kronis seperti kanker dan gagal ginjal, seringkali menjadi perhatian yang luput dari pandangan umum. Foto: Ist
Kesehatan anak-anak, terutama yang mengidap penyakit kronis seperti kanker dan gagal ginjal, seringkali menjadi perhatian yang luput dari pandangan umum. Foto: Ist
A A A

Di tengah hiruk-pikuk dan bau antiseptik rumah sakit, seringkali tersembunyi kisah-kisah perjuangan yang luar biasa, kisah tentang keteguhan hati para orangtua, dan semangat tak terpadamkan dari anak-anak pejuang. Salah satunya adalah kisah Shifa, seorang anak hebat yang menjalani pengobatan leukemia di RSAB Harapan Kita, dan ibunya, Lia.

"Masih kontrol per enam bulan," jelas Lia. Jadwal kontrol yang sebelumnya bisa sebulan sekali, kini menjadi tiga bulan sekali, lalu enam bulan sekali, seiring perkembangan Shifa yang terus membaik. "Alhamdulillah, sekarang kontrolnya sudah enam bulan sekali," ucapnya penuh syukur, menggarisbawahi setiap kemajuan kecil yang bagi mereka adalah sebuah kemenangan besar.

Begitu juga dengan rasa kebahagiaan yang diyakini banyak orang menjadi obat mujarab bagi yang sakit. Hari itu, Kamis, 02 Oktober 2025, Shifa bersama puluhan anak-anak pejuang kanker lainnya yang didampingi oleh orangtuanya masing-masing, begitu berbahagia bisa bermain di sebuah tempat permainan profesi yang berlokasi di kawasan Senayan, Jakarta.

Anak pejuang kanker sedang bermain seperti anak normal. Foto: Novi
Anak pejuang kanker sedang bermain seperti anak normal. Foto: Novi

Hal ini membuka mata kita pada dimensi lain dari pengobatan. Bahwa obat terbaik bagi seorang anak yang harus melalui kemoterapi dan jarum suntik bukanlah hanya obat kimiawi, tetapi juga kebahagiaan, keceriaan, dan rasa "normal" yang direnggut oleh penyakit. Senyum Shifa dan anak-anak lainnya adalah vitamin paling mujarab.

Perjuangan melawan kanker pada anak bukan hanya tentang jarum infus dan dosis obat. Lebih dari itu, dibutuhkan benteng dukungan psikologis, finansial, dan semangat untuk membuat mereka merasa "normal" di tengah kerasnya pengobatan.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kasus kanker anak di Indonesia, dengan Leukemia dan Retinoblastoma sebagai kasus dominan, terus meningkat. Kondisi ini membuat rumah sakit rujukan nasional ini menghadapi lonjakan pasien yang membutuhkan perhatian serius.

Menurut Nola Juasnita Bermawi, Direktur Perencanaan dan Keuangan RSAB Harapan Kita, peningkatan jumlah pasien ini membawa dua tantangan utama:

  • Dukungan Finansial: Meskipun ada jaminan kesehatan, masih ada kebutuhan biaya hidup atau pengobatan khusus yang tidak ter-cover sepenuhnya.
  • Kesejahteraan Mental: Hal terpenting bagi anak pejuang kanker adalah kesempatan untuk "merasakan apa yang dilakukan anak-anak sehat yang ada di luar RS." Mereka butuh ruang untuk bermain, belajar, dan bersosialisasi agar tidak merasa terisolasi selama menjalani terapi jangka panjang.
Nola Juasnita Bermawi, Direktur Perencanaan dan Keuangan RSAB Harapan Kita (kiri). Foto: Ist
Ki-ka: Nola Juasnita dari RSAB dan Dr. Putu Pande, Wakil Ketua BroDocs. Foto: Ist

Inilah mengapa dukungan jangka panjang, bukan hanya saat sakit, menjadi kunci kesembuhan mereka.

“Menyasar anak-anak penderita kanker dan pasien dialisis berusia 5 hingga 12 tahun, berbagai kegiatan seperti dongeng, kreativitas, game online, dan kunjungan ke tempat bermain ini dirancang khusus untuk memicu keceriaan dan mengembalikan semangat hidup anak-anak para pejuang kanker,” tandas Dr. Putu Pande, Wakil Ketua Komunitas Dokter Alumni SMA Pangudi Luhur (BroDocs) berkolaborasi dengan PL E-Sports (komunitas pecinta game online alumni), saat meluncurkan inisiatif sosial bertajuk BrotherCare di RSAB Harapan Kita, Kamis (02/10/2025).

"Anak-anak pejuang kanker ini memberi kita pelajaran tentang keberanian. Kehadiran kita di sini adalah bentuk cinta dan dukungan untuk mereka,” tegas Ichsan Perwira Kurniagung, Ketua Umum IKA PL.

Sebagai almamater, mereka mengusung nilai “Mengabdi kepada yang Luhur”. Nilai inilah yang membentuk karakter alumni menjunjung tinggi Brotherhood, Kasih & Solidaritas, serta PLuralisme. Walau berasal dari sekolah yang homogen, alumni tumbuh dengan karakter kuat yang menjadi landasan untuk bersosialisasi dan berkontribusi di masyarakat luas. Itulah mengapa mereka dikenal kompak, aktif, dan berdaya guna dalam menghadirkan program yang bermanfaat tidak hanya bagi almamater, tetapi juga bangsa dan sesama.

Kesehatan anak-anak, terutama yang mengidap penyakit kronis seperti kanker dan gagal ginjal, seringkali menjadi perhatian yang luput dari pandangan umum. Padahal, menurut data dari RS, kasus-kasus pasien anak, khususnya untuk kasus rujukan nasional, terus menunjukkan peningkatan signifikan setiap tahunnya, mencapai sekitar 5-10% dari total kenaikan pasien.

Peningkatan ini bukan hanya mencerminkan bertambahnya kasus penyakit, tetapi juga semakin banyaknya rujukan dari berbagai daerah, bahkan hingga dari Papua.

Peluncuran inisiatif sosial bertajuk BrotherCare di RSAB Harapan Kita, Jakarta. Foto: Ist
Peluncuran inisiatif sosial bertajuk BrotherCare di RSAB Harapan Kita, Jakarta. Foto: Ist

Tantangan Berat Penyakit Kronis pada Anak

Menurut Putu, penyakit seperti kanker pada anak dan gagal ginjal bukan hanya menunjukkan tren peningkatan kasus, tetapi juga membawa tantangan besar dalam hal penanganan dan pembiayaan.

"Angka kanker itu cukup naik dan masalahnya dalam pembiayaan nasional pun juga agak kurang. Terapinya enggak cuma sebulan dua bulan, bisa berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun," jelasnya.

Begitu pula dengan penyakit gagal ginjal yang memerlukan terapi dialisis, yang juga membutuhkan dukungan kesehatan jangka panjang. Penyakit-penyakit ini memerlukan pengawasan dan bantuan sosial dari banyak pihak karena sifatnya yang kronis dan membutuhkan durasi terapi yang panjang. Selain kanker dan gagal ginjal, kasus diabetes anak pun kini mulai menunjukkan peningkatan yang perlu diwaspadai.

"Kami cuma mau kegiatan ini buat awareness saja bahwa ada lho kanker di anak-anak, ada anak-anak dengan gagal ginjal yang terapi dialisis. Jadi enggak cuma dewasa saja, bahkan anak pun ada dan mereka membutuhkan dukungan dan support dari kita semua," imbuhnya.

Setiap anak pejuang kanker—dan juga pasien dialisis—membutuhkan lebih dari sekadar pengobatan. Mereka butuh lingkungan yang suportif, kegiatan yang memicu tawa, dan kesempatan untuk terus bermimpi.

Peran komunitas, yayasan, dan masyarakat sangat krusial dalam mengisi celah dukungan non-medis ini. Program seperti ini menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas profesi (dokter, gamer, seniman, hingga pengusaha) dapat bersinergi untuk memberikan semangat hidup jangka panjang, memastikan bahwa perjalanan menuju kesembuhan adalah perjalanan yang penuh harapan.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Perkuat Perlindungan dari Infeksi Dengue dengan Pemberian Vaksinasi
img
Lebih dari Obat, Kekuatan Dukungan Jangka Panjang untuk Anak Pejuang Kanker
img
Kenapa Kulit Tubuh Juga Butuh Body Serum? Ini Alasannya, Moms!
img
Anak Nempel Terus ke Layar Gadget? Waspada Mata Minus!