Lewat Drama Musikal Panggung Boneka Jalu Jaki, Irfan Hakim Kenalkan Alat Musik Angklung pada Anak-anak

Efa Trapulina - Senin, 29 Juli 2024
Berkolaborasi dengan deHakims Junior, Galeri Indonesia Kaya persembahkan Drama Musikal Panggung Boneka Jalu Jaki, gabungkan hiburan dan pendidikan budaya dalam rangka memeriahkan Hari Anak Nasional (Foto: Ist)
Berkolaborasi dengan deHakims Junior, Galeri Indonesia Kaya persembahkan Drama Musikal Panggung Boneka Jalu Jaki, gabungkan hiburan dan pendidikan budaya dalam rangka memeriahkan Hari Anak Nasional (Foto: Ist)
A A A

Siapa di sini suka menonton panggung boneka? Ya, pertunjukan panggung boneka biasanya dimainkan oleh seorang dalang yang memainkan boneka di atas panggung. Ia akan bersembunyi di balik layar, lalu bersuara serta tangannya menggerak-gerakkan boneka.

Tayangan boneka umumnya sangat disukai oleh anak-anak.

Nah, masih dalam rangka memeriahkan Hari Anak Nasional, Galeri Indonesia Kaya (GIK) berkolaborasi dengan deHakims Junior, sebuah sebuah sub-chanel YouTube, menghadirkan pertunjukan bertajuk Drama Musikal Panggung Boneka Jalu Jaki oleh deHakims Junior pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Pertunjukan ini dikemas dengan sangat menarik. Berkonsep Live Performance Interactive, dimana tayangan boneka berbentuk video dan musik digabungkan dengan pertunjukkan teater yang langsung dimainkan oleh anak-anak dan mengajak penonton untuk terlibat langsung memainkan alat musik angklung.

Kak Irfan Hakim, selaku Founder deHakims Channel grup termasuk deHakims Junior mengatakan, “Sejalan dengan komitmen kami untuk menghadirkan tayangan hiburan yang edukatif bagi anak-anak, kami percaya bahwa dengan pertunjukan yang menarik dan berkualitas, anak-anak dapat belajar sambil bersenang-senang,” ujarnya saat ditemui seusai pertunjukan.

Selama 60 menit, penikmat seni yang didominasi oleh anak-anak bersama orangtuanya dihibur dengan tayangan boneka, musik, juga tari. Asyiknya, para penikmat seni juga diajak memainkan angklung bersama dengan mengikuti instruksi di layar besar. Seru sekali! Lagu-lagu yang dimainkan antara lain: Halo Halo Bandung dan Burung Kakaktua.

Drama Musikal Panggung Boneka Jalu Jaki oleh deHakims Junior dan GIK
Menggabungkan hiburan dan pendidikan budaya untuk anak-anak (Foto: Efa)

Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang kekayaan budaya Indonesia melalui pesan tentang nilai - nilai persahabatan, gotong royong, dan kecintaan terhadap budaya.

“Persiapannya cukup cepat, karena berbarengan dengan libur sekolah.  Jadi, kita hanya latihan pas weekend saja, sekitar 5-6 kali. Tapi anak-anak ini hebat sekali semangatnya, luar biasa,” imbuh Kak Irfan Hakim terkait persiapan drama musikal Panggung Boneka Jalu Jaki yang dimainkan oleh 25 orang anak, termasuk kedua anaknya yakni: Chafidz Djalu Hakim dan Dzaky Hakim.

Lebih lanjut, ia bercerita bahwa panggung boneka Jalu Jaki memang sudah ia tayangkan secara rutin melalui channel YouTube. “Membuat tayangan untuk anak-anak itu susah-susah gampang, ya? Saya sebagai ayah dari 5 orang anak. Mereka udah mulai besar, kadang-kadang saya prihatin sebab yang ditonton, yang didengar dan yang dinyanyikan itu sudah bukan usia mereka. Panggung boneka Jalu Jaki sendiri sudah lama tayang di channel deHakims Junior, nah sekarang ini ada musikalnya. Nama Jalu Jaki itu diambil dari anak ketiga dan keempat saya, yaitu Djalu dan Djaki,” imbuh Kak Irfan.

Drama Musikal Panggung Boneka Jalu Jaki oleh deHakims Junior dan GIK
Drama Musikal Panggung Boneka Jalu Jaki oleh deHakims Junior dan GIK (Foto: Efa)

Hampir mirip dengan tayangan boneka sukses yang fenomenal di Indonesia yakni Si Unyil, Irfan Halim mengungkapkan bahwa Jalu Jaki juga berkisah tentang persahabatan anak-anak. “Kami ingin mengajarkan nilai-nilai persahabatan, kerjasama, gotong royong, dan kecintaan terhadap budaya kita melalui cerita panggung boneka Jalu dan Jaki yang penuh warna. Ada kakak beradik Jalu dan Jaki, lalu ada Tommy dari Papua, Lasmi dari Jawa dan Amin yang merupakan suku Sunda,” cerita Kak Irfan.

“Selain itu, kami juga ingin menunjukkan bahwa drama musikal dan panggung boneka dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengekspresikan diri dan mengapresiasi keindahan budaya Indonesia yang kaya dan beragam,” katanya lagi.

Terkait alat musik tradisional angklung yang diikutsertakan dalam tema Panggung Boneka Jalu Jaki, ternyata ada alasan istimewa sendiri dari Kak Irfan Hakim. Ia mengaku sangat mencintai alat musik tersebut. “Saya tuh Duta Angklung sebetulnya. Lalu, saya juga punya pengalaman sejarah yang manis terkait angklung,” imbuh Kak Irfan yang sering diundang ke Istana Negara pada tahun 1997-an.

Drama Musikal Panggung Boneka Jalu Jaki oleh deHakims Junior dan GIK
Mengajak penonton untuk bermain angklung bersama (Foto: Efa)

“Dengan berkesenian angklung saya bisa keliling dunia. Tapi makin ke sini, saya lihat kok orang cuma sebatas tahu kesenian tradisional Indonesia tapi tanpa berusaha untuk mengenalkannya,” ungkapnya.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, bersama seorang temannya, Kak Irfan mencoba untuk memperkenalkan angklung kepada masyarakat dengan cara menyenangkan. “Teman saya ini menciptakan instruksi gitu seperti main games. Awalnya ini ditujukan untuk teman-teman Tuli atau yang tidak bisa mendengar, sehingga mereka bisa tetap bermain angklung dengan melihat instruksi, serasa main game. Nah, ternyata semua orang termasuk awam juga bisa memainkannya dengan mudah dan menyenangkan, seperti tadi yang dimainkan oleh penonton Panggung Boneka Jalu Jaki di Galeri Indonesia Kaya ini,” ujar Kak Irfan riang.

“Semoga penampilan kami menghibur dan memberikan dampak positif bagi para penikmat seni terutama anak-anak yang hadir di hari ini,” tutupnya.

deHakims Junior adalah program yang menghadirkan suasana segar dan penuh warna untuk para generasi muda khususnya anak-anak, dengan Irfan Hakim sebagai pemandu utama. Berisikan kegiatan sehari-hari keluarga Irfan Hakim dan anak-anaknya yang menyuguhkan tontonan hiburan serta inspirasi untuk anak-anak.

Latest Update
Explore more fun