ads

Mantan Pegawai Kantoran Sukses Bangun Brand Sandal Lokal Inovatif di Usia 25 Tahun

Novita Sari - Selasa, 29 April 2025
Foto: Ist
Foto: Ist
A A A

Di tengah kompetitifnya persaingan industri fashion tanah air, sejumlah anak muda Indonesia justru berhasil menghadirkan solusi yang inovatif dan relevan lewat produk lokal berkualitas. Melalui pendekatan bisnis yang adaptif dengan mengoptimalkan teknologi digital, mereka mampu menjawab kebutuhan pasar sekaligus menciptakan ruang baru bagi produk lokal untuk bersaing.

Dalam rangkaian Kisah UMKM Shopee “Sukses Berkarya Sebelum 30”, cerita inspiratif kali ini datang dari Benny Wijaya dan Diswandy, dua anak muda pemilik brand sandal lokal, Kingman. Di tengah tantangan ekonomi saat pandemi lalu, Benny dan Diswandy, berhasil menemukan secercah peluang untuk memulai bisnisnya. 

Benny dan Diswandy membangun brand Kingman di usia 25 tahun dengan latar belakang yang jauh dari dunia fashion. Benny merupakan mantan bankir dengan keahlian di bidang keuangan, sedangkan Diswandy memiliki pengalaman di sektor logistik dan ekspor-impor. Meski minim pengetahuan tentang industri alas kaki, mereka berbagi tekad yang sama: terus belajar dan tumbuh bersama usaha yang mereka rintis. Keberanian untuk mengambil risiko dan cermat mengoptimalkan peluang menjadi motivasi bagi mereka.

“Salah satu keputusan cermatnya adalah dengan bergabung bersama Shopee, sebagai wadah utama penjualan kami. Sejak awal bergabung pada tahun 2021 silam hingga sekarang, kami melihat melihat e-commerce ini sebagai top of mind e-commerce di Indonesia dengan jumlah pengguna dan trafik penjualan yang tinggi, khususnya di kategori fashion. Kami melihat peluang emas yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan eksposur yang lebih luas dan cepat ketika bergabung dengan ekosistem ini. Hasilnya, kontribusi hingga lebih dari 80 persen dari total keseluruhan penjualan produk,” jelas Benny Wijaya dan Diswandy.

Berangkat dari Ide Sederhana

Motivasi Benny Wijaya dan Diswandy membangun brand, muncul dari kepekaan mereka terhadap kebutuhan pria Indonesia akan sandal yang nyaman, fungsional, namun tetap rapi. Di negara tropis seperti Indonesia, sandal menjadi pilihan alas kaki utama, tetapi sebagian besar produk yang beredar terlalu kasual dan terbatas penggunaannya.

Melihat peluang ini, mereka menciptakan sandal pria yang cocok dipakai dalam berbagai suasana, baik santai maupun semi-formal. Dengan desain yang clean dan elegan, mereka percaya diri menyasar segmentasi pasar pria lintas generasi, mulai dari Gen Z, Millennial, hingga Gen X.

Saat memulai bisnisnya, Benny dan Diswandy melakukan studi pasar, mengembangkan rantai pasok, dan memroduksi seluruh produk secara mandiri di Jakarta Barat. Benny bertanggung jawab atas sistem operasional dan keuangan, sementara Diswandy menangani logistik serta strategi pemasaran digital.

Di dua tahun pertama, mereka menjalankan semua proses sendiri, mulai dari memotret produk, memroses pesanan, hingga membalas pesan pelanggan, semua dijalani sembari masih bekerja penuh waktu di kantor.

“Dengan waktu dan sumber daya terbatas, kami mengelola bisnis dari malam hingga dini hari, menyusun sistem kerja secara bertahap lewat proses trial & error. Konsistensi ini perlahan membuahkan hasil. Brand sandal ini kini berkembang menjadi brand mapan yang berhasil membuka lapangan pekerjaan bagi 60 karyawan, yang fokus mengurusi bagian produksi, distribusi, dan pemasaran. Berbagai produk unggulannya pun telah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia dan dinikmati oleh beragam pengguna lintas generasi,” tambah Benny dan Diswandy.

Kingman cocok dipakai dalam berbagai suasana, baik santai maupun semi-formal. foto: Ist
Kingman cocok dipakai dalam berbagai suasana, baik santai maupun semi-formal. foto: Ist

Bulan Ramadan Momen Emas

Momentum bulan Ramadan yang menjadi waktu yang paling disyukuri Benny dan Diwsandi. Setiap tahunnya, momen ini menjadi puncak tertinggi penjualan produk-produk mereka. Banyak dari pesanan yang diterima dijadikan hampers atau hadiah keluarga. Keberhasilan ini tak lepas dari kecermatan mereka dalam melihat peluang untuk memanfaatkan panggung lebih yang dihadirkan melalui rangkaian kampanye belanja tematik. Contohnya, pada momen kampanye Big Ramadan Sale tahun ini, mereka sukses meraih lonjakan pesanan hingga 6 kali lipat dibanding hari biasa. 

Cermat mengikuti tren belanja yang semakin dinamis, mereka juga aktif memanfaatkan fitur interaktif, Live, sebagai kanal penjualan demi mendongkrak penjualan melalui pengalaman belanja yang lebih interaktif dan personal. Melalui fitur Live, mereka dapat menjangkau audiens lebih luas dan memperkenalkan produk secara lebih holistik.

“Bagi kami, Live merupakan jembatan bagi UMKM dan brand lokal untuk dapat membangun hubungan yang lebih dekat pada konsumen. Kami memanfaatkan betul fitur ini untuk dapat berkreasi menyuguhkan keunggulan dari setiap produk kami dengan beragam penawaran yang spesial,” tambah mereka.

Tak hanya fitur interaktif, kedua pengusaha muda ini turut aktif memanfaatkan seluruh peluang dalam ekosistem demi memperluas visibilitas jangkauan brandnya. Salah satunya, dengan memanfaatkan  Affiliate Program untuk memperkuat strategi pemasaran dengan berkolaborasi bersama para konten kreator. Ditambah, mereka turut merasakan langsung dampak positif dari kehadiran laman Pilih Lokal yang secara khusus didedikasikan untuk produk-produk buatan karya UMKM dan brand lokal.

Melalui inisiatif ini, diberikan ruang eksposur yang lebih luas bagi UMKM dan brand lokal dengan mengkurasi dan menampilkan koleksi dari berbagai UMKM unggulan.

Prediksi Tren Footwear di Tahun 2025

Diproyeksikan tahun 2025 akan menjadi momentum bagi produk alas kaki yang menggabungkan gaya, kenyamanan, dan fungsionalitas. Salah satu model yang diprediksi akan menjadi tren besar adalah Clog Sandal, sebuah jenis sandal dengan desain lebih tertutup namun tetap ringan dan nyaman.

Produk ini dirancang untuk menjawab kebutuhan pria aktif yang ingin tampil rapi namun tetap santai, baik saat bepergian, bekerja, maupun dalam kegiatan sehari-hari. Untuk menangkap peluang tersebut, mereka terus mengembangkan lini produk yang relevan dengan kebutuhan pasar. Selain memperluas koleksi sandal, mereka kini juga mulai menghadirkan kategori mens apparel seperti polo shirt untuk memperkuat posisi sebagai brand gaya hidup pria yang lengkap. 

“Bagi para calon pengusaha generasi muda Indonesia, kami berpesan untuk senantiasa percaya ada dua prinsip yang selalu kami pegang teguh. Selalu belajar tanpa henti karena dunia bisnis terus berubah, dan setiap hari pasti ada hal baru yang bisa dipelajari. Untuk itu, penting untuk tetap penasaran, lebih banyak mendengar daripada merasa paling tahu. Kemudian adalah konsistensi, tidak ada usaha yang instan, konsistensi itulah yang akan membantu menemukan titik ideal bagi brand untuk bertumbuh,” pungkas Benny dan Diswandy.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Mantan Pegawai Kantoran Sukses Bangun Brand Sandal Lokal Inovatif di Usia 25 Tahun
img
Jelang Waisak Candi Borobudur Dibersihkan Lewat Program Solusi Bersih
img
Selamat Tinggal pada Repotnya Pekerjaan Rumah Tangga dengan Rangkaian Peralatan Bespoke AI
img
Saatnya Ketawa Bareng, Goyang Bareng, dan Nginget-inget Jakarta yang Bikin Kangen di Konser Tawa