ads

Mencari Semar Hadirkan Perpaduan Cerita Tradisi Punakawan dengan Narasi Futuristik

Dwi Retno - Jumat, 01 Agustus 2025
Pementasan Mencari Semar akan berlangsung pada 13 - 17 Agustus 2025 di Ciputra Artpreneur dan akan memadukan kekuatan cerita, kekayaan visual, musik, tarian dan teknologi panggung dalam satu pengalaman teatrikal yang imersif (Foto : Ist)
Pementasan Mencari Semar akan berlangsung pada 13 - 17 Agustus 2025 di Ciputra Artpreneur dan akan memadukan kekuatan cerita, kekayaan visual, musik, tarian dan teknologi panggung dalam satu pengalaman teatrikal yang imersif (Foto : Ist)
A A A

Di usianya yang ke-48 tahun, Teater Koma berkolaborasi dengan Bakti Budaya Djarum Foundation menghadirkan pementasan teater terbaru bertajuk Mencari Semar, sebuah lakon fantasi yang menggabungkan mitologi Jawa dengan narasi futuristik. Pementasan ini akan berlangsung pada 13 - 17 Agustus 2025 di Ciputra Artpreneur dan akan memadukan kekuatan cerita, kekayaan visual, musik, tarian dan teknologi panggung dalam satu pengalaman teatrikal yang imersif.

“Kami percaya bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyentuh, menginspirasi, dan menjembatani generasi dalam mengenal kekayaan budaya bangsa. Komitmen kami untuk membangun ekosistem seni pertunjukan di Indonesia terwujud melalui berbagai dukungan, salah satunya kepada Teater Koma yang selama puluhan tahun konsisten menghadirkan karya-karya berkualitas yang merefleksikan kehidupan dan kebudayaan bangsa, dan kami bangga menjadi bagian dari perjalanan ini. Kami berharap seni pertunjukan Indonesia dapat terus tumbuh dan menjadi tuan rumah yang sejati di negeri sendiri,” ujar Billy Gamaliel, Program Manager Bakti Budaya Djarum Foundation.

Ditulis dan disutradarai oleh Rangga Riantiarno, Mencari Semar mengisahkan tentang Semar, sang punakawan bijak yang menyimpan pusaka sakti bernama Jimat Kalimasada dalam tubuhnya di masa pensiunnya. Seiring berjalannya waktu, Kekaisaran Nimacha, sebuah peradaban futuristik yang hidup berdasarkan Perintah Utama menghadapi ancaman kepunahan akibat Perintah yang telah berkali-kali ditulis ulang, lima Agen diutus untuk mencari jalan keluar. Mereka menemukan catatan sejarah tentang Kalimasada dan meyakini bahwa jimat itu mampu menulis ulang Perintah Utama. Demi menguasainya, para Agen ditugaskan untuk mencari Semar dan membawanya ke Ruang Putih, ruang ilusi yang dirancang untuk menarik keluar Kalimasada.

“Lakon ini mencoba menggambarkan dunia masa depan yang kehilangan arah, lalu mencari kembali kebijaksanaan yang berasal dari masa lampau. Semar bukan sekadar tokoh pewayangan, ia adalah simbol suara rakyat, penjaga keseimbangan, dan cerminan nilai-nilai luhur yang hari ini makin dibutuhkan,” terang Rangga Riantiarno.

Pementasan yang merupakan produksi Teater Koma ke 235 ini menjadi proyek kolaboratif lintas disiplin yang menghadirkan tata panggung modern serta visual yang kaya akan imajinasi. Di bawah arahan Deden Bulqini sebagai Skenografer, pementasan Mencari Semar menggabungkan set panggung futuristik, tata cahaya dinamis, elemen multimedia, hingga proyeksi visual interaktif yang memungkinkan suasana berubah drastis seiring pergerakan waktu dan ruang dalam cerita. Unsur-unsur tersebut dihadirkan bukan hanya sebagai latar, tetapi sebagai bagian dalam menciptakan pengalaman panggung yang imersif dan komunikatif dengan penonton.

“Dalam Mencari Semar, kami mencoba mendekatkan konsep skenografi ke arah pengalaman visual yang responsif. Artinya, set tidak hanya memperkuat suasana, tetapi juga menjadi bagian dari dramaturgi. Dengan bantuan teknologi proyeksi, elemen suara, dan tata cahaya yang dirancang menyatu, kami menghadirkan dimensi waktu yang tidak statis, sejalan dengan cerita tentang Semar yang terjebak dalam putaran waktu. Ini adalah upaya kami untuk membawa penonton tidak hanya melihat, tapi ikut merasa terperangkap dalam dunia Semar,” ujar Deden Bulqini.

Di saat bersamaan, elemen khas Teater Koma tetap hadir kuat, mulai dari kostum penuh warna, nyanyian jenaka, hingga tarian teatrikal dan humor cerdas yang relevan dengan keadaan saat ini. Dengan pendekatan visual yang sinematik dan struktur panggung yang fleksibel, pementasan ini diharapkan mampu memberikan pengalaman teater yang segar, relevan, dan memikat lintas generasi.

“Melalui Mencari Semar, kami ingin terus merayakan panggung sebagai ruang kebebasan berekspresi. Ini adalah kolaborasi antara imajinasi, kecintaan pada budaya, dan keberanian untuk menghadapi masa depan dengan berpegang dengan nilai-nilai budaya lokal. Kami mengajak penonton untuk ikut dalam perjalanan fantastis ini, dan semoga pesan-pesan yang kami sampaikan bisa menggugah hati dan pikiran,” ujar Ratna Riantiarno, produser pementasan ini.

Pementasan Mencari Semar akan berlangsung setiap hari mulai 13 hingga 17 Agustus 2025, pukul 19.30 WIB, dengan dua pertunjukan khusus di hari Sabtu (16 Agustus) pada pukul 13.30 dan 19.30, serta Minggu (17 Agustus) pukul 13.30 WIB. Tiket pertunjukan sudah tersedia dan dapat diperoleh melalui situs resmi Teater Koma dan melalui platform pembelian tiket. Harga tiket bervariasi mulai dari Rp100.000 hingga Rp850.000.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Rayakan Ulang Tahun ke-17, Frozen Yogurt Lokal Ini Siap Go Global dengan Wajah Baru!
img
Hadirkan Kain Tenun Makassar, Desainer Helen Dewi Kirana Usung Pesan Sosial dan Keberlanjutan
img
Mencari Semar Hadirkan Perpaduan Cerita Tradisi Punakawan dengan Narasi Futuristik
img
Waaa… Cuma Modal Nabung, Bisa Nonton Konser Private Mariah Carey?